Di samping membaca Al-Qur'an, bersholawat, dan berdzikir kepada Allah, membaca puisi Islami juga dapat membantu menambah keimanan seorang muslim.
Walaupun keutamaannya tidak sama dengan membaca Al-Qur'an, membaca puisi yang bernuansa Islami boleh saja dilakukan asalkan syairnya tidak mengandung hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Kumpulan Puisi Religi Islam
Berikut ini beberapa puisi religi bernuansa Islami yang dirangkum dari buku Kumpulan Puisi Islami yang disusun oleh Hilmi Rosshi Wijaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tempat yang Hanya Milik-Mu
Oleh Irfa Erfianah
Bukan kepalsuan yang ku mau
Bukan kesemuan yang ku butuhkan
Hanya sebuah tempat
Yang bisa terima hinanya aku
Ku temukan itu di Sisi-Mu
Terlihat dalam Agung nama-Mu
Tempat terindah yang hanya Milik-Mu
Tempat terindah yang hanya di Sisi-Mu
Tempat yang bisa terima kotornya aku
Yang beri bahagia dalam ketenangan
Sungguh kepalsuan tiada padanya
Kesemuan pun mustahil ada padanya
Wahai Dzat Penggenggam Jiwa
Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati
Merindu-Mu dalam lembar penghambaan
Berharap diterima di tempat yang hanya Milik-Mu
2. Wanita Shaleha
Oleh Andi Darfawati dan Andi Umrah
Senyumnya...
Bagaikan tanda kelembutan tutur katanya
Dihiasi dengan wajah yang berseri
Bagaikan bukti ketaatan ibadahnya
Rambut yang terbalut indah oleh hijabnya
Tangan yang cantik karena pacarnya
Berjalan dengan tertunduk...
Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya
Kitab...
Tergenggam erat di tangannya
Bukti wanita cerdas
Yang mampu memilih keputusan
Dengan baik disertai senyum
Indah...
Kata yang pantas untuknya
Bukti kebaikan pribadinya
Wanita yang baik akhlaknya
Kelembutan yang membuatnya mempunyai banyak teman
Akhlak yang membuatnya merasa tentram
Hijab yang membuatnya merasa terjaga
Agama yang membuatnya dicintai
Dialah wanita saleha
3. Islam Palestina
Oleh Pauz
Nasibmu malang
Malammu tak tenang
Nyawamu terancam melayang
Telan pahit kehidupan
Lelah akan momok tembakan
Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan
Aku bangsamu
Beda nasib. beda tempat
Bersama kekurangan yang menghambat
Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu
Nyawaku tak sabar mati sahid bersamamu
Namun saat ini hanya doa yang temani jihadmu
Palestina, Islam terancam
Indonesia, Islam berang
Yahudi harus dimusnahkan
4. Thank You Allah
Oleh Nurul Rizki Rahmania
Ya Allah...
Atas segala nikmatmu, aku bersyukur kepada-Mu...
Atas segala rahmatmu, aku berlindung kepada-Mu...
Kau ajarkan aku tuk bersabar, atas musibah yang menimpa...
Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada...
Tanpa merasa kekurangan suatu apapun...
Ya Allah...
Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami...
Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan...
Sehingga, kami tak mampu menghitungnya...
Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia
Yang tak terhingga yang telah Kau berikan kepada kami...
Ya Allah...
Dengan otak, kami bisa berfikir
Dengan mata, kami melihat indahnya dunia...
Dengan hidung, kami menghirup udara segar...
Dengan mulut, aku bisa berbicara saat ini...
Dengan telinga, kami mendengar suara nan merdu...
Dengan tangan, kami melakukan banyak hal...
Dengan kaki, kami berjalan dan melangkah...
Ya Allah...
Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami
Terutama, nikmat terbesar yang sejak dahulu ada
Yaitu nikmat Iman dan Islam
Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat
Thank You, Allah...
5. Perjuangan Dakwah
Oleh Aktif Muhammad Nurdin
Saat ku tersendat di jalan dakwah
Terasa berat mengemban amanah
Serasa pulang dari medan mu'tah
Yang berjuang sampai berdarah-darah
Kurenungi dengan akal sehatku
Inikah jalan yang mereka rindu
Yang Rasulullah bilang mereka sahabatku
Ku meratap luasnya langit
Berharap keluar dari dunia yang sempit
Dari dunia yang fana
Yang selalu tertimpa bencana
Mungkin inilah jalan yang harus kutempuh
Sebuah metafora jalan dakwah
Ku harus terus melakukannya tanpa keluh
Sampai ku berpijak di pelataran jannah
6. Sebelum Nyawa Terlepas Raga
Oleh Hartono "John Witir"
Ketika tahta menguasai jiwa
Ketika mimpi tak beralas hati nurani
Tak peduli apa kata mereka
Bahkan Tuhan pun dianggap tiada
Saat logika berpikir nafas tak berakhir
Saat jiwa merasa menang tak kan ada lawan
Tak ada rasa takut akan hari kemudian
Karena rasa itu t'lah tertutup bisikan syetan
Sadarlah wahai jiwa yang zolim
Kemenangan yang kau rasa sebenarnya adalah kekalahan
Surga yang kau rasa di dunia, sesungguhnya jalanmu ke neraka
Segeralah bersujud mohon ampunan-Nya
Sebelum nyawa terlepas dari raga
Tidakkah cukup bagimu tertulis berita
Kematian firaun yang melegenda
(inf/erd)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza