Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Pusat menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Kegiatan dilaksanakan atas kolaborasi IPIM Pusat dengan Yayasan Waqaf Al-Muhajirien Jakapermai Bekasi.
Mas'ud Halimin selaku Ketua Panitia mengatakan ada beberapa lomba yang menjadi inti pada kegiatan ini. Terdapat kategori lomba untuk Imam Masjid adalah Tilawah; Hifzh Al-Qur'an 30 Juz; Hifzh Al-Qur'an 15 juz dan Tafsir; Qira'ah Sab'ah. Sedangkan untuk pelajar (SMP/Setingkat) yaitu Tilawah dan Hifzh al-Qur'an 3 Juz.
Lebih lanjut, Mas'ud juga menyampaikan tujuan dari digelarnya MTQ antar Imam Masjid ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MTQ antar Imam Masjid bertujuan untuk memperkuat ukhuwah, kami mengundang Imam Masjid se-Jabodetabek untuk berpartisipasi. Bukti kecintaan terhadap Qur'an dan jadilah inspirasi bagi umat", terang Mas'ud Halimin dalam keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Sabtu (21/12/2024).
Kegiatan yang pertama digelar di Indonesia ini mendapat tanggapan positif dan antusias yang tinggi dari masyarakat.
"Musabaqah Tilawatil Quran yang pertama diadakan untuk Imam Masjid dan pelajar se-Jabodetabek, menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak. Kegiatan ini dipersiapkan dalam waktu dua bulan dengan hampir 400 pendaftar, menunjukkan minat yang besar terhadap kegiatan keagamaan ini", jelas Mas'ud Halimin.
Apresiasi Positif dari Menag RI
Menteri Agama Republik Indonesia yang juga Ketua Umum IPIM Pusat Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA menyampaikan apresiasinya kepada pengurus IPIM Pusat yang telah menyelenggarakan MTQ pertama antar Imam Masjid.
"MTQ antar Imam Masjid dan Pelajar se-Jabodetabek Tahun 2024 menunjukkan pentingnya peran Imam dalam mengembangkan masyarakat. Kegiatan ini menjadi wadah untuk mengkader calon imam yang berkualitas", terang Menag RI Nasaruddin Umar.
Kegiatan MTQ antar Imam Masjid dihadiri oleh Walikota Bekasiserta deretan pemuka agama dan berbagai tokoh masyarakat yang menunjukkan dukungan terhadap acara.
"MTQ ini juga berfungsi sebagai training untuk meningkatkan kualitas Imam di masjid-masjid. Dengan demikian, diharapkan imam yang terlatih dapat memimpin umat dengan lebih baik", ungkap Menag di hadapan para peserta lomba.
Menag Nasaruddin menekankan pentingnya hubungan antara imam dan makmum dalam konteks kepemimpinan umat Islam. Pemahaman mengenai kata 'imam' menekankan kasih sayang dan kepemimpinan yang harus dimiliki.
Tambahnya lagi, bahwa komunitas yang dipimpin oleh Imam harus diikat oleh kasih sayang dan memiliki sistem yang jelas antara Imam dan makmum. Imamah adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan madani.
"Masyarakat madani yang baik tidak bisa terwujud tanpa adanya Imam yang berkualitas. Imam memiliki tanggung jawab memimpin, mengawasi, dan membina umat secara efektif. Imam berperan penting dalam memimpin makmum dengan keteladanan, sama seperti Nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh bagi sahabatnya. Hal ini menunjukkan pentingnya sosok Imam dalam komunitas", terang Menag yang juga sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.
Imam yang sejati harus memenuhi kriteria tertentu, menjadikan Imam sebagai pewaris spiritual Nabi SAW. Ini menjelaskan mengapa penghormatan kepada Imam sangat penting dalam masyarakat. "MTQ pertama di Bekasi adalah langkah penting untuk pengembangan kader dan memperkuat umat. Kegiatan ini diharapkan berkembang dan melahirkan generasi baru yang mampu bersaing di tingkat internasional", tutup Menag Nasaruddin.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi