Makna Perintah Zikir dan Bersyukur dalam Surat Al Baqarah Ayat 152

Makna Perintah Zikir dan Bersyukur dalam Surat Al Baqarah Ayat 152

Anindyadevi Aurellia - detikHikmah
Rabu, 18 Des 2024 11:45 WIB
Ilustrasi baca al-quran
Foto: Getty Images/Alihan Usullu
Jakarta -

Surat Al-Baqarah adalah surat urutan ke 2 dalam Al Quran. Surat ini memiliki isi 286 ayat dan termasuk golongan surat Madaniyah, atau turun di Madinah. Dalam surat ini, mengandung banyak pesan Allah salah satunya untuk bersyukur dengan berzikir.

Zikir merupakan salah satu amalan yang bertujuan untuk mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Zikir menjadi sarana bagi seorang hamba untuk senantiasa mengingat kebesaran dan nikmat yang diberikan oleh Allah.

Perintah untuk berzikir dan bersyukur tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 152, yang mengajarkan betapa pentingnya mengingat Allah sebagai wujud rasa syukur atas segala karunia-Nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam ayat tersebut, Allah tidak hanya memerintahkan umat-Nya untuk berzikir dan bersyukur, tetapi juga menjanjikan balasan yang mulia berupa pengakuan dan perhatian-Nya. Zikir dapat menjadi bentuk refleksi hati yang melahirkan rasa syukur dan ketenangan batin.

Makna Perintah Zikir dan Bunyi Surat Al Baqarah Ayat 152

Guna mempererat hubungan hamba dengan Allah SWT, maka cara yang dapat dilakukan adalah dengan berzikir. Dalil perintah berzikir kepada Allah ini terkandung dalam Surat Al Baqarah ayat 152. Allah SWT berfirman:

ADVERTISEMENT

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

Arab latin: Fażkurụnī ażkurkum wasykurụ lī wa lā takfurụn

Artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."

Dalam QS Al Baqarah ayat 152 tersebut, menjelaskan tentang perintah untuk selalu mengingat Allah SWT. Cara untuk mengingat-Nya adalah dengan senantiasa berdzikir maupun menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa & Zikir terbitan Qultum Media, dijelaskan orang yang senantiasa berzikir kepada Allah akan mendapat doa ampunan dari para malaikat. Perintah untuk mengingat Allah ini didasarkan atas rahmat serta ampunan yang Dia berikan kepada hamba-Nya. Hanya Allah lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pemberi Ampunan.

Berzikir tidaklah mengenal ruang dan waktu. Di mana pun dan kapan pun seseorang dapat berzikir, karena begitulah seharusnya seorang hamba yang selalu mengingat Tuhannya setiap saat. Atas semua kenikmatan yang telah diberikan, Allah menyuruh kaum muslim untuk selalu mengingat-Nya.

Perintah Mengingat Allah dan Bersyukur

Dalam ayat 152 surat Al Baqarah terkandung pesan untuk mengingat Allah baik melalui lisan dengan melafalkan pujian, melalui hati dengan mengingat kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, maupun melalui fisik dengan menaati Allah. Jika kamu mengingat Allah, Ia pasti akan ingat kepadamu dengan melimpahkan pahala, pertolongan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Bersyukurlah pula kepada Allah atas nikmat-Nya. Janganlah kamu ingkar kepada-Nya dan nikmat-nikmatNya, hingga mempergunakannya untuk berbuat maksiat. Dalam buku Pengobatan dan Doa Mustajab oleh Muhammad Hasan Husen, dijelaskan bahwa zikir menjadi amalan yang baik untuk mengingat Allah SWT.

Berzikir kepada Allah adalah suatu rangkaian iman, islam, dan ihsan yang dapat perhatian khusus dan istimewa dari Al-Qur'an dan Sunnah. Zikir bisa dilakukan di dalam hati, memanjatkan kemuliaan nama Allah. Diriwayatkan hadits dari Abu Awanah dan Ibn Hibban dalam kedua kitab shohihnya, dan dari Imam Baihaqi:

"Sebaik-baik zikir adalah yang samar, dan sebaik-baik rizki adalah yang cukup."

Itulah tadi makna dalam surat Al Baqarah ayat 152. Semoga kita dapat selalu menjadi hamba yang disayang oleh Allah SWT.




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads