Larangan Mempersulit Orang Lain dalam Islam, Ini Balasannya

Larangan Mempersulit Orang Lain dalam Islam, Ini Balasannya

Kholida Qothrunnada - detikHikmah
Selasa, 17 Des 2024 10:15 WIB
Ilustrasi saling tolong menolong dan membantu.
Ilustrasi saling tolong menolong dan membantu yang kesulitan. Foto: Getty Images/We Are
Jakarta -

Islam mengajarkan umatnya untuk hidup dengan prinsip memudahkan, saling membantu, bukan mempersulit. Karena Islam itu agama yang mudah dan luas (al-islamu dinun yusrun wus'atun).

Larangan mempersulit orang lain sangat juga ditekankan dalam Al-Qur'an dan hadits. Dalam Al Qur'an al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman:

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Allah menghendaki kalian kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan (kesukaran)," (QS. al-Baqarah:185).

Itulah sebabnya, umat Islam diingatkan untuk selalu memberikan kemudahan, keringanan, dan bantuan baik itu dalam urusan duniawi maupun ibadah.

ADVERTISEMENT

Hadits tentang Larangan Mempersulit Orang Lain

Berikut adalah hadits larangan mempersulit orang lain, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ يُشَاقِقْ يَشْقُقِ اللَّهُ عَلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: "Barang siapa yang mempersulit urusan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan mempersulit urusannya di akhirat." (HR. Muslim)

Bahkan, dalam hadits lain, Nabi SAW juga bersabda: "Ya Allah, barangsiapa yang mengurus urusan umatku, lalu dia menyulitkan umatku, maka persulitlah dia. Dan siapa yang mengurus urusan umatku, maka dia mencintai umatku, maka cintailah dia." (HR Muslim, No.1828)

Dengan demikian, Islam secara gamblang menjelaskan bahwa mempersulit orang lain adalah tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip ajaran Islam.

Memudahkan Urusan Orang Lain dalam Islam

Dilansir laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, Islam adalah agama yang mengutamakan kemudahan dan tidak memberatkan umat. Sebagaimana dalam sebuah hadits dengan sanad sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنْ الدُّلْجَةِ

Artinya: "Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada seseorang yang mempersulit agama ini kecuali ia akan kalah (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira dan minta tolonglah dengan al-ghadwah (berangkat di awal pagi) dan ar-rauhah (berangkat setelah dhuhur) dan sesuatu dari ad-duljah (berangkat di waktu malam)" (HR Bukhari dan Muslim).

Hadits Mempermudah Urusan Orang Lain

Allah akan memberi balasan bagi orang yang memudahkan urusan seorang muslim. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

Artinya: " Barang siapa melapangkan kesulitan seorang mukmin dari kesulitan di dunia, maka Allah SWT akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat."




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads