5 Mukjizat Nabi Musa AS yang Diabadikan dalam Al-Qur'an

5 Mukjizat Nabi Musa AS yang Diabadikan dalam Al-Qur'an

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Rabu, 11 Des 2024 05:45 WIB
Kisah nabi
Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo
Jakarta -

Nabi Musa AS merupakan salah satu nabi yang mendapatkan kehormatan luar biasa dari Allah SWT. Di tengah perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, Nabi Musa AS tidak hanya menerima wahyu melalui perantara malaikat, melainkan berdialog langsung dengan Allah SWT.

Dikutip dari buku Ulul Azmi; 5 Kisah Nabi yang Luar Biasa yang ditulis oleh Nurul Ihsan, setelah sepuluh tahun tinggal di Madyan, Nabi Musa AS dan istrinya kemudian pergi ke Mesir. Menjelang malam hari mereka tersesat di Bukit Sinai. Dari sebuah lereng bukit, Nabi Musa AS melihat seberkas cahaya. Nabi Musa AS pun segera mendekati cahaya itu untuk minta bantuan.

Tiba di sana, Nabi Musa AS tersentak kaget. Tiba-tiba terdengar suara dari arah sebuah pohon, "Hai, Musa. Aku ini Tuhanmu. Tanggalkanlah terompahmu (alas kaki). Kau berada di lembah suci Thuwa. Aku telah memilih kau. Dengarkan apa yang akan Kuwahyukan. Sesungguhnya, Aku adalah Allah. Tak ada Tuhan, melainkan Aku Karena itu beribadahlah kepadaku. Dirikan sholat untuk mengingatku." Demikianlah, Allah SWT telah memberikan wahyu pada Nabi Musa AS secara langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari diturunkannya kenabian secara langsung pada Nabi Musa AS, Allah SWT juga menganugerahkan mukjizat-mukjizat luar biasa kepada Nabi Musa AS.

5 Mukjizat Nabi Musa AS

Dikisahkan dalam Qashash Al-Anbiya karya Ibnu Katsir terjemahan Umar Mujtahid, berikut lima mukjizat Nabi Musa AS dan diabadikan dalam Al-Qur'an.

ADVERTISEMENT

1. Mengubah Tongkat Menjadi Ular

Ketika Nabi Musa AS meminta bukti nyata kepada Allah SWT untuk menghadapi penduduk Mesir yang nantinya akan mendustakannya, Allah SWT berfirman, "Apa yang ada di tanganmu itu?" Musa menjawab, "Tongkatku." Kemudian Allah SWT berfirman dalam surah Al-A'raf ayat 107,

فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌۖ

Artinya: "Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata."

Allah SWT kemudian memerintahkan Nabi Musa AS untuk menjulurkan tangan dan meraih ekor ular tersebut. Setelah Nabi Musa AS memegang ekor ular itu dengan baik, ular itu pun kembali berubah menjadi tongkat.

2. Tangan Nabi Musa AS Dapat Mengeluarkan Cahaya

Allah SWT pernah memerintahkan Nabi Musa AS untuk memasukkan tangannya ke dalam kerah bajunya, kemudian menariknya kembali. Ternyata, tangan Nabi Musa AS mengeluarkan cahaya putih seperti bulan, namun bukan putih karena penyakit. Dalam surah An-Naml ayat 12, Allah SWT berfirman,

وَاَدْخِلْ يَدَكَ فِيْ جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاۤءَ مِنْ غَيْرِ سُوْۤءٍۙ فِيْ تِسْعِ اٰيٰتٍ اِلٰى فِرْعَوْنَ وَقَوْمِهٖۚ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا فٰسِقِيْنَ

Artinya: "Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, ia akan keluar (dalam keadaan bercahaya) putih bukan karena cacat. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan macam mukjizat (yang akan ditunjukkan) kepada Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka benar-benar kaum yang fasik."

3. Membelah Lautan dengan Tongkatnya

Fir'aun dan pasukannya mengejar bani Israil yang dipimpin Nabi Musa AS hingga berhasil menyusul mereka saat matahari terbit. Kedua pihak saling melihat dan memastikan bahwa mereka berada di hadapan lawan mereka.

Dalam keadaan terpojok, kaum Nabi Musa AS merasa tidak ada lagi jalan keluar selain menghadapi lautan yang tampak mustahil untuk dilalui. Ketika Fir'aun dan pasukannya semakin mendekat dengan amarah dan persenjataan, situasi semakin genting. Pada saat itu, Allah SWT mewahyukan mukjizat Nabi Musa AS melalui firman-Nya dalam surah Asy-Syu'ara ayat 63,

فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِۚ

Artinya: "Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah laut dengan tongkatmu itu." Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar."

Saat Nabi Musa AS memukulkan tongkat ke laut, menurut salah satu sumber, Nabi Musa AS mengatakan, "Terbelahlah dengan izin Allah." Ada pula yang mengatakan, Nabi Musa AS memanggil laut dengan "kuniyah Abu Khalid." Kemudian, lautan itu terbelah menjadi 112 jalan, setiap keturunan satu suku melewati jalan tersendiri. Bahkan ada yang mengatakan, di dalam lautan juga terdapat jaring agar mereka bisa saling melihat satu sama lain.

Air lautan berdiri tegak laksana gunung, terbelah oleh kuasa agung yang bersumber dari Dzat yang mengatakan kepada sesuatu, "Jadilah" Maka jadilah sesuatu itu. Allah SWT memerintahkan angin barat untuk menyapu kerikil-kerikil hitam lautan, hingga dasar laut berubah menjadi tanah kering yang tidak melekat pada kaki-kaki kuda dan hewan.

4. Menghidupkan Orang Mati

Ibnu Abbas, Ubaidah As-Salmani, Abu Aliyah, Mujahid, As-Suddi, dan beberapa kalangan salaf lainnya menyebutkan sebuah kisah tentang seorang lelaki tua dari bani Israil yang kaya raya. Ia memiliki banyak keponakan yang mengharapkan kematiannya untuk mewarisi kekayaannya. Salah seorang keponakannya membunuhnya dan membuang jenazahnya di persimpangan jalan.

Keesokan harinya, para keponakan bertikai mengenai kematian tersebut. Salah satu dari mereka kemudian melaporkan kejadian itu, dan mereka disarankan untuk mengadukan masalah ini kepada Nabi Musa AS. Keponakan korban kemudian menemui Nabi Musa AS dan mengadukan perihal kematian pamannya. Nabi Musa AS bersumpah akan menanyakan perihal korban kepada seseorang yang mengetahuinya, namun tidak ada seorang pun yang tahu. Mereka lalu meminta Nabi Musa AS untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT.

Setelah mendapatkan wahyu, Allah SWT memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina yang belum pernah digunakan untuk pekerjaan apapun, sehat, dan tidak belang. Sebagian dari sapi tersebut kemudian diperintahkan untuk dipukulkan pada tubuh korban, dan dengan izin Allah, korban hidup kembali dan berdiri dengan darah mengucur dari lehernya. Nabi Musa bertanya kepadanya, "Siapa yang membunuhmu?" Korban menjawab, "Keponakanku." Setelah itu, ia kembali mati seperti semula.

Mukjizat Nabi Musa AS ini tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 73,

فَقُلْنَا اضْرِبُوْهُ بِبَعْضِهَاۗ كَذٰلِكَ يُحْيِ اللّٰهُ الْمَوْتٰى وَيُرِيْكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Artinya: "Lalu, Kami berfirman, "Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!" Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti."

5. Doa Nabi Musa AS yang Mendatangkan Bencana untuk Fir'aun

Ketika hati Fir'aun dan kaumnya telah keras, sombong, dan menolak kebenaran, mereka malah menyalahkan Nabi Musa AS dan pengikutnya atas segala kesulitan dan bencana yang menimpa. Mereka berkata kepada Nabi Musa AS, "Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami untuk menyihir kami, kami tidak akan beriman kepadamu."

Menyikapi penolakan dan keburukan mereka, Allah SWT menurunkan mukjizat Nabi Musa AS ini melalui firman-Nya dalam surah Al-A'raf ayat 133,

فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوْفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ اٰيٰتٍ مُّفَصَّلٰتٍۗ فَاسْتَكْبَرُوْا وَكَانُوْا قَوْمًا مُّجْرِمِيْنَ

Artinya: "Maka, Kami kirimkan kepada mereka (siksa berupa) banjir besar, belalang, kutu, katak, dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas dan terperinci. Akan tetapi, mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum pendurhaka."

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads