Surat Al-Baqarah adalah surat terpanjang dalam Al-Qur'an yang diturunkan di Madinah dengan 286 ayat yang menyimpan banyak pelajaran dan pedoman hidup bagi umat Islam.
Dalam surat ini terkandung berbagai hukum, petunjuk moral, dan doa yang sangat penting. Di antara semua ayat yang ada, 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah memiliki tempat khusus dan dianggap sangat istimewa, baik dalam segi bacaan maupun keutamaannya.
Mengutip dari buku Langsung Hafal dan Paham Surat-Surat Pilihan Yaasiin, Al-Waaqi'ah, Al-Mulk yang ditulis oleh Rusdianto, 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah, yakni ayat 285 dan 286 yang dikenal dengan nama "Khawatim Al-Baqarah" yang berarti penutup atau akhir dari surat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keutamaan kedua ayat ini sangat besar dan telah banyak dijelaskan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW. Salah satunya diriwayatkan oleh Abu Mas'ud al-Anshari yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca dua ayat ini, yakni akhir surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka keduanya telah mencukupinya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menjelaskan bahwa dengan membaca 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah, seseorang akan diberikan kecukupan dalam berbagai aspek kehidupannya, baik di dunia maupun akhirat.
Selain itu, surat Al-Baqarah juga sangat dianjurkan untuk dibaca dalam kehidupan sehari-hari, terutama di rumah, karena dapat menjadi perlindungan dari gangguan setan yang berusaha menghalangi ibadah kita.
Bacaan 2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah: Arab, Latin, dan Artinya
Setelah mengetahui betapa besar keutamaan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah yakni surat Al-Baqarah ayat 285-286, tentu kita ingin memahami bacaan dan maknanya lebih dalam agar bisa dibaca dengan rutin setiap harinya.
Berikut adalah lengkap 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah, baik dalam bahasa Arab, Latin, serta artinya.
1. Surat Al-Baqarah Ayat 285
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ٢٨٥
Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu'minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā'ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami'nā wa aṭa'nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u).
285. Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali."
2. Surat Al-Baqarah Ayat 286
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ٢٨٦
Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu'ākhiżnā in nasīnā au akhṭa'nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣran kamā ḥamaltahū 'alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa'fu 'annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal qaumil-kāfirīn(a).
286. Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir."
Keutamaan Membaca 2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah
Keutamaan membaca 2 ayat terakhir Surat Al-Baqarah tidak hanya diberikan kecukupan sepanjang hidupnya, tetapi juga menyempurnakan kehidupan kita dengan berbagai keberkahan.
Berikut ini beberapa keutamaan penting yang bisa kita dapatkan dengan mengamalkan 2 ayat terakhir Surat Al-Baqarah secara rutin:
1. Perlindungan dari Setan
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah SAW menyatakan bahwa Allah SWT menurunkan 2 ayat terakhir Surat Al-Baqarah dua ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Jika surat Al-Baqarah ayat 285-286 ini dibaca di dalam rumah selama tiga hari berturut-turut, setan tidak akan mampu mendekatinya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Di dalamnya Allah menurunkan dua ayat yang menutup surat al-Baqarah. Tidaklah kedua ayat tersebut dibaca dalam sebuah rumah selama tiga hari, melainkan setan tidak akan mampu mendekatinya." (HR. Tirmidzi).
2. Cukup untuk Perlindungan Allah SWT
Hadits yang diriwayatkan dari Abu Mas'ud menjelaskan bahwa barang siapa membaca 2 ayat terakhir Surat Al-Baqarah dalam satu malam, maka ayat-ayat tersebut akan cukup untuk mengharapkan datangnya perlindungan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca dua ayat di akhir surat al-Baqarah dalam satu malam, maka cukuplah dua ayat tersebut sebagai penyebab perlindungan Allah kepadanya." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Perlindungan dari Bencana
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa membaca 2 ayat terakhir Surat Al-Baqarah di malam hari akan memelihara pembacanya dari berbagai bencana.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca dua ayat akhir-akhir surat al-Baqarah pada malam hari, niscaya keduanya akan memelihara ia (dari bencana)." (HR. Abu Dawud).
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa