Surat Al-Mulk Latin dan Artinya, Baca agar Terhindar dari Siksa Kubur

Surat Al-Mulk Latin dan Artinya, Baca agar Terhindar dari Siksa Kubur

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 02 Des 2024 20:00 WIB
Ilustrasi membaca Al-quran (quran).
Ilustrasi surat Al Mulk dalam Al-Qur'an Foto: Freepik
Jakarta -

Surat Al-Mulk dalam tulisan latin bisa dibaca setiap hari sebagai amalan yang menjauhkan diri dari siksa kubur. Surat ini juga dibaca Rasulullah SAW saat hendak tidur.

Surat Al-Mulk adalah surat ke-67 dalam Al-Qur'an. Surat Al-Mulk terdiri dari 30 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah.

Mengutip buku Terjemah dan Fadhilah Majmu' Syarif karya Ustadz Rusdianto, nama Al-Mulk diambil dari ayat pertama surat ini. Al-Mulk artinya kerajaan. Surat ini juga dikenal dengan nama Tabaarak yang artinya Maha Suci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda, "Ada satu surat dalam Al-Qur'an yang berjumlah 30 ayat di mana surat tersebut akan memintakan syafaat bagi pembacanya hingga ia diampuni. Surat itu adalah Al-Mulk."

Surat Al-Mulk juga menjadi salah satu amalan yang dibaca setiap kali Rasulullah SAW hendak tidur. Dalam riwayat dari Jabir RA, ia berkata, "Rasulullah biasa tidak tidur hingga ia membaca surat Alif Lam Mim Tanzil (surat As-Sajdah) dan Tabarakalladzi bi yadihil mulku (Al Mulk)." (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Hakim)

ADVERTISEMENT

Surat Al-Mulk Latin dan Artinya

Berikut bacaan lengkap surat Al-Mulk dalam tulisan latin dan artinya.

1. tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,

2. allaΕΌΔ« khalaqal-mauta wal-αΈ₯ayāta liyabluwakum ayyukum aαΈ₯sanu 'amalā, wa huwal-'azΔ«zul-gafα»₯r

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

3. allaΕΌΔ« khalaqa sab'a samāwātin αΉ­ibāqā, mā tarā fΔ« khalqir-raαΈ₯māni min tafāwut, farji'il-baαΉ£ara hal tarā min fuαΉ­α»₯r

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

4. αΉ‘ummarji'il-baαΉ£ara karrataini yangqalib ilaikal-baαΉ£aru khāsi`aw wa huwa αΈ₯asΔ«r

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.

5. wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābΔ«αΈ₯a wa ja'alnāhā rujα»₯mal lisy-syayāṭīni wa a'tadnā lahum 'ażābas-sa'Δ«r

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

6. wa lillaΕΌΔ«na kafarα»₯ birabbihim 'ażābu jahannam, wa bi`sal-maαΉ£Δ«r

Dan orang-orang yang kufur kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.


7. iżā ulqα»₯ fΔ«hā sami'α»₯ lahā syahΔ«qaw wa hiya tafα»₯r

Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak,

8. takādu tamayyazu minal-gaΔ«αΊ“, kullamā ulqiya fΔ«hā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum naΕΌΔ«r

Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"

9. qālα»₯ balā qad jā`anā naΕΌΔ«run fa kaΕΌΕΌabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fΔ« ḍalāling kabΔ«r

Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar"

10. wa qālα»₯ lau kunnā nasma'u au na'qilu mā kunnā fΔ« aαΉ£-αΈ₯ābis-sa'Δ«r

Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".

11. fa'tarafα»₯ biΕΌambihim, fa suαΈ₯qal li`aαΉ£-αΈ₯ābis-sa'Δ«r

Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

12. innallaΕΌΔ«na yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabΔ«r

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

13. wa asirrα»₯ qaulakum awij-harα»₯ bih, innahα»₯ 'alΔ«mum biżātiαΉ£-αΉ£udα»₯r

Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

14. alā ya'lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?

15. huwallaΕΌΔ« ja'ala lakumul-arḍa ΕΌalα»₯lan famsyα»₯ fΔ« manākibihā wa kulα»₯ mir rizqih, wa ilaihin-nusyα»₯r

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

16. a amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamα»₯r

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?,

17. am amintum man fis-samā`i ay yursila 'alaikum αΈ₯āṣibā, fa sata'lamα»₯na kaifa naΕΌΔ«r

atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?

18. wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīr

Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.

19. a wa lam yarau ilaαΉ­-αΉ­airi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raαΈ₯mān, innahα»₯ bikulli syai`im baαΉ£Δ«r

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.

20. am man hāżallaΕΌΔ« huwa jundul lakum yanαΉ£urukum min dα»₯nir-raαΈ₯mān, inil-kāfirα»₯na illā fΔ« gurα»₯r

Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

21. am man hāżallaΕΌΔ« yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjα»₯ fΔ« 'utuwwiw wa nufα»₯r

Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?

22. a fa may yamsyī mukibban 'alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan 'alā ṣirāṭim mustaqīm

Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

23. qul huwallaΕΌΔ« ansya`akum wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idah, qalΔ«lam mā tasykurα»₯n

Katakanlah: "Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

24. qul huwallaΕΌΔ« ΕΌara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuαΈ₯syarα»₯n

Katakanlah: "Dialah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan".

25. wa yaqα»₯lα»₯na matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqΔ«n

Dan mereka berkata: "Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?"

26. qul innamal-'ilmu 'indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīn

Katakanlah: "Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".

27. fa lammā ra`auhu zulfatan sΔ«`at wujα»₯hullaΕΌΔ«na kafarα»₯ wa qΔ«la hāżallaΕΌΔ« kuntum bihΔ« tadda'α»₯n

Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya.

28. qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma'iya au raαΈ₯imanā fa may yujΔ«rul-kāfirΔ«na min 'ażābin alΔ«m

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?"

29. qul huwar-raαΈ₯mānu āmannā bihΔ« wa 'alaihi tawakkalnā, fa sata'lamα»₯na man huwa fΔ« ḍalālim mubΔ«n

Katakanlah: "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata".

30. qul ara`aitum in aαΉ£baαΈ₯a mā`ukum gauran fa may ya`tΔ«kum bimā`im ma'Δ«n

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?".

Keutamaan Surah Al Mulk

Mengutip buku Kumpulan Surah-Surah Istimewa dalam Al-Qur`an yang disusun Lingkar Kalam, ada beberapa hadits dan kisah yang menjelaskan keutamaan dari surat Al Mulk.

Dalam hadits dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di dalam Al-Qur'an ada satu surah, tiga puluh ayat, memberikan syafaat kepada seseorang yang membacanya pada satu malam maka sungguh ia telah berbuah banyak dan melakukan kebaikan. Itulah surah tabarakalladzi bi yadihi mulku." (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)

Kemudian dalam sebuah kisah disebutkan, Ibnu Mas'ud berkata, "Datang (malaikat) ke dalam kuburnya lalu menghampiri ke kedia kaki si mayit, lalu kedua kaki tersebut berkata, "Kamu tidak akan mendapatkan alasan untuk menyiksaku. Kedua kakiku pernah ada saat membaca surat Al-Mulk."

Kemudian malaikat tersebut mendatangi dada dan perut si mayit. Keduanya berkata, "Kamu tidak akan mendapatkan alasan untuk menyiksaku. Kami pernah ada saat membaca surat Al-Mulk."

Hingga akhirnya malaikat tersebut mendatangi kepala si mayit. Kepalanya pun berkata, "Kamu tidak akan mendapatkan alasan untuk menyiksaku. Aku pernah ada saat membaca surat Al-Mulk."

Dikisahkan pula dari Ibnu Abbas, "Beberapa sahabat Rasulullah pernah mendirikan kemah di atas pemakaman. Namun, mereka sempat tidak mengira jika telah mendirikan kemah di atas daerah pemakaman. Lalu ada seseorang dari mereka yang membaca surat Tabaarokalladzi bi yadihil mulk (Al Mulk) sampai selesai. Kemudian dia datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah. Sesungguhnya aku terlanjur mendirikan kemah di atas pemakaman dan sempat tidak mengira jika tempat tersebut adalah pemakaman, kemudian ada seseorang membaca surat Tabarok (surat) Al Mulk sampai selesai."

Rasulullah SAW pun bersabda, "Surat itu (Al Mulk) adalah penghalang dan menyelamatkan dari siksa kubur." (HR Tirmidzi)




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads