Ada salat sunnah yang bisa dikerjakan sebelum melaksanakan salat Zuhur. Salat ini menjadi salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Sesuai dengan namanya, salat sunnah rawatib dikerjakan sebelum melaksanakan salat fardhu. Rawatib secara bahasa memiliki arti mengiringi atau mengikuti.
Mengutip buku 23 Salat Sunah Menurut Empat Imam Mazhab oleh Zamzami Saleh, salat sunnah rawatib artinya salat sunnah yang mengikuti kepada salat fardhu, baik dilaksanakan sebelum salat fardhu ataupun setelahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anjuran mengerjakan salat sunnah rawatib dijelaskan dalam hadits dari Ummu Habibah RA, ia mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Siapa yang salat dua belas rakaat sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga.' Ummu Habibah berkata: 'Maka aku tidak akan meninggalkan 12 rakaat itu sejak aku mendengarnya dari Rasulullah SAW." (HR. Muslim)
Jumlah Rakaat Salat Rawatib Sebelum Zuhur
Merujuk buku Panduan Ibadah Salat Wajib dan Sunah Terlengkap karya H. Ahmad Zacky, dijelaskan dalam beberapa hadits bahwa Rasulullah SAW senantiasa mengerjakan salat sunnah sebanyak dua rakaat sebelum Zuhur.
Hal ini berdasar pada hadits dari Abdullah bin Umar yang menyatakan, "Aku ingat yang dilakukan Nabi SAW, sepuluh rakaat salat sunnah, yaitu dua rakaat sebelum salat Zuhur dan dua rakaat sesudahnya." (HR Bukhari dan Muslim)
Namun ada juga yang mengerjakan salat rawatib Zuhur sebanyak empat rakaat, sebagaimana hadits dari Aisyah RA,
Dalam riwayat dari Ummul Mukminin Aisyah RA,. ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menjaga dalam mengerjakan salat sunnah 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Tirmidzi dan An-Nasai)
Hukum Salat Rawatib Sebelum Zuhur
Ustadz Muhammad Syafril dalam bukunya yang berjudul Panduan Salat Wajib dan Sunah menjelaskan, pembagian salat rawatib berdasarkan hukumnya:
1. Muakkadah (sangat dianjurkan karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW), yaitu dua rakaat sebelum dan sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Maghrib dan Isya, dua rakaat sebelum Subuh.
2. Ghairu Muakkadah (tidak selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW), yaitu dua rakaat sebelum dan sesudah Zuhur (selain yang telah disebutkan dalam salat rawatib muakkadah, artinya Nabi pernah mengerjakan empat rakaat salat rawatib sebelum dan sesudah Zuhur. Dua rakaat sebelum dan sesudah Zuhur muakkadah, dua rakaat sebelum dan sesudahnya lagi ghairu muakkadah), empat rakaat sebelum Ashar, dua rakaat sebelum Maghrib dan Isya.
Bacaan Niat Salat Rawatib Sebelum Zuhur
Berikut bacaan niat salat sunnah rawatib sebelum dan sesudah Dzuhur:
1. Bacaan Niat Salat Sunnah Rawatib Sebelum Zuhur (Qobliyyah Dzuhur)
ุงูุตูููููู ุณููููุฉู ุงูุธููููุฑู ุฑูููุนูุชููููู ููุจููููููุฉู ู ูุณูุชูููุจููู ุงููููุจูููุฉู ุงูุฏูุงุกู ููููููู ุชูุนูุงููู
Arab-latin:Ushalli sunnatad dhuhri rok'ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat shalat qabliyah dzuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah.
2. Bacaan Niat Salat Sunnah Rawatib Setelah Zuhur (Ba'diyyah Dzuhur)
ุงูุตูููููู ุณููููุฉู ุงูุธููููุฑู ุฑูููุนูุชููููู ุจูุนูุฏููููุฉู ู ูุณูุชูููุจููู ุงููููุจูููุฉู ุงูุฏูุงุกู ููููููู ุชูุนูุงููู
Arab-latib: Ushalli sunnatad dhuhri rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat shalat qabliyah dzuhur dua raka'at menghadap kiblat karena Allah.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi