Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu, Lebih Utama dari Salat Seribu Rakaat

Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu, Lebih Utama dari Salat Seribu Rakaat

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Senin, 25 Nov 2024 14:00 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumpulkan eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) asal Garut. Mereka dilatih untuk cinta Tanah Air, hingga diberi bekal ilmu ekonomi untuk bertahan hidup.
Ilustrasi menghadiri majelis ilmu. Foto: Hakim Ghani/detikJabar
Jakarta -

Ilmu merupakan sebuah cahaya yang menerangi jalan setiap manusia, memberi pemahaman dan arah yang benar dalam kehidupan. Tanpa ilmu, seseorang bisa terjebak dalam kebingungan dan kesesatan, meskipun ia rajin beribadah.

Dalam Islam, ilmu memiliki kedudukan yang sangat tinggi, bahkan, disebutkan dalam buku Mengapa Hartaku Selalu Berkah dan Berlimpah yang disusun oleh Ustadz Rusdianto, seseorang yang ilmunya luas itu lebih baik daripada seseorang yang ahli ibadah.

Abu Umamah berkata, "Disebutkan pada Rasulullah dua lelaki; salah satunya gemar beribadah, dan yang satu lainnya pemilik ilmu. Maka, Rasulullah SAW bersabda, 'Keutamaan orang yang berilmu dibanding orang yang gemar beribadah seperti keutamaan diriku dibanding orang yang paling rendah dari kalian.'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, beliau bersabda, 'Sesungguhnya, Allah dan malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi sampai semut dalam lubangnya, sampai ikan di laut, mereka bershalawat (mendoakan kebaikan) bagi para pengajar manusia." (HR Tirmidzi).

Salah satu tempat yang menjadi sumber ilmu dan penuh keberkahan adalah majelis ilmu. Majelis ilmu bukan hanya sekedar tempat belajar biasa, tetapi juga tempat yang penuh dengan rahmat Allah SWT. Dalam buku Keutamaan Ilmu Menurut Al-Qur'an dan Sunnah karya Imam Al-Ghazali terjemahan Purwanto juga disebutkan bahwa menghadiri majelis ilmu lebih utama daripada melakukan banyak ibadah, bahkan salat seribu rakaat pun.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW bersabda,

"Menghadiri majelis orang berilmu lebih utama daripada mendirikan salat seribu rakaat, menjenguk seribu orang sakit, dan bertakziah ke seribu jenazah." Kemudian Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah yang lebih baik daripada membaca Al-Quran?" Nabi SAW menjawab, "Adakah manfaat Al-Qur'an selain dengan ilmu?"

Untuk itu, menghadiri majelis ilmu adalah bagian dari menuntut ilmu yang menjadi kewajiban bagi setiap hamba Allah SWT, dan bagi mereka yang meraihnya diturunkan banyak keutamaan yang sangat besar. Berikut ini di antara keutamaan menghadiri majelis ilmu.

Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu

Inilah beberapa keutamaan menghadiri majelis ilmu yang dapat diraih oleh seorang muslim di setiap langkahnya, yang dikutip dari sumber sebelumnya.

1. Mendapatkan Pahala seperti Berhaji

Jika ingin menabung pahala sebagai bekal kelak setelah kehidupan di dunia, ternyata ada amal yang sangat ringan dilakukan, namun pahalanya sangat besar. Yaitu, menghadiri majelis ilmu. Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa pergi ke masjid, tidaklah diinginkannya (untuk pergi ke masjid) kecuali untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarkan kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melakukan haji dengan sempurna." (HR. Suyuthi)

2. Dimudahkan Jalan ke Surga

Dengan gemar menghadiri majelis ilmu, Allah SWT akan memudahkan hamba-Nya menuju jalan ke surga. Keutamaan menghadiri majelis ilmu ini digambarkan sebagai surga di dunia yang dapat terwujud dalam berbagai bentuk.

Salah satunya, seorang muslim akan memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, melebihi kebanyakan orang. Hal ini seharusnya disadari sebagai bentuk surga lain di dunia, yang memudahkan mereka untuk lebih bersyukur atas segala nikmat dan karunia Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga." (HR. Muslim)

3. Diampuni Dosanya oleh Allah SWT

Ikan-ikan di lautan pun memohonkan ampun bagi orang-orang yang menuntut ilmu, serta para malaikat membentangkan sayapnya bagi mereka. Rasulullah SAW bersabda,

"Tidaklah suatu kaum duduk, kemudian mereka berdzikir kepada Allah hingga mereka berdiri, melainkan dikatakan (oleh malaikat) kepada mereka, 'Berdirilah kalian, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian, dan keburukan-keburukan kalian pun telah diganti dengan berbagai kebaikan." (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Barang siapa pergi untuk mencari ilmu maka Allah membukakan kepadanya jalan menuju surga, dan para malaikat pun membentangkan sayap untuk menaunginya. Para malaikat di langit serta ikan paus di laut bershalawat untuknya. Keutamaan seorang ulama atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas semua bintang. Ulama adalah pewaris para nabi, para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambil ilmu, maka ia telah mendapatkan bagian yang banyak (dari warisan itu). Kematian seorang ulama merupakan musibah yang tidak bisa diobati, lubang yang tidak dapat disumbat, dan bintang yang hancur. Kematian satu kabilah lebih ringan daripada kematian seorang alim." (HR. Baihaqi).

4. Majelis Ilmu sebagai Taman Surga

Seorang muslim dianjurkan untuk menghadiri tempat-tempat yang penuh dengan ilmu dan zikir dengan hati yang riang, seperti majelis ilmu, karena di sana terdapat keberkahan dan kedamaian seperti taman surga.

Anas bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Jika kalian melewati taman-taman surga, singgahlah dengan hati riang."

Para sahabat bertanya, "Apakah taman-taman surga itu, ya Rasulullah?"

"Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir (ilmu)," jawab beliau. (HR. Tirmidzi)

5. Terhindar dari Murka Allah SWT

Kehidupan dengan segala kemewahannya di dunia ini sebenarnya terkutuk oleh Allah SWT, kecuali bagi hal-hal yang mendekatkan diri kepada-Nya, seperti zikir, orang yang beilmu, dan orang yang menuntut ilmu.

Rasulullah SAW bersabda:

"Dunia ini terkutuk dengan segala isinya, kecuali dzikrullah (taat pada Allah) dan yang serupa itu, berilmu dan penuntut ilmu." (HR. Tirmidzi)

6. Mendapatkan Ketenangan Hati dan Diliputi Rahmat Allah SWT

Sekelompok orang berkumpul untuk membaca Al-Qur'an dan saling belajar dan mengajarkan ilmu di satu rumah, termasuk Allah SWT, mereka akan diberi ketenangan hati, diliputi rahmat Allah SWT, dan dikelilingi oleh malaikat.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar di antara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat di hadapan-Nya." (HR. Muslim)




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads