Takwa erat kaitannya dengan keimanan. Sejumlah ayat Al-Qur'an menyebut seorang muslim diperintahkan bertakwa kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surah Ali-'Imran ayat 102,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ١٠٢
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."
Baca juga: Ciri-ciri Orang yang Dicintai Allah |
Namun, tidak mudah bagi sebagian orang untuk mencapai derajat takwa. Sebab, takwa bukan sekadar kata atau niat belaka, tetapi harus tercermin di kehidupan sehari-hari melalui tindakan yang nyata.
Lantas, takwa artinya apa dan bagaimana seseorang dikatakan bertakwa? Simak penjelasannya lengkapnya berikut ini.
Takwa Artinya Menjaga Diri
Dalam buku Karakter Manusia Beriman dalam Al Qur'an yang ditulis oleh Mas Ilham, takwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah-taqwa-taqiiy-waqahullah, yang memiliki arti menjaga diri, berhati-hati, dan waspada. Kata ittaqi-yattaqi-ittiqa dan muttaqi juga mengandung makna yang sama, yaitu menjaga dan berhati-hati. Sementara itu, kata at-tuqatu, attahiyyahu, dan al-ittiqa menggambarkan perasaan takut, waspada, dan menjaga diri.
Secara bahasa, takwa artinya memelihara, menjaga, dan waspada. Lebih jelasnya, takwa dalam pengertian bahasa adalah usaha untuk menjaga diri dari bahaya.
Dalam Islam, takwa kepada Allah SWT berarti menjalankan perintah-Nya, melaksanakan kewajiban, serta menghindari larangan-Nya agar terjaga dari hukuman-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa kata takwa diambil dari kata wiqayah, yang berarti memelihara. Dengan demikian, takwa artinya memelihara hubungan yang baik dengan Allah SWT dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak diridhai oleh-Nya.
Takwa adalah pelaksanaan dari iman dan amal saleh. Ia merupakan upaya memelihara hubungan dengan Tuhan, bukan hanya karena takut, tetapi juga karena kesadaran diri sebagai seorang hamba.
Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha membuat Allah SWT senang. Sebaliknya, orang yang durhaka adalah mereka yang sering membuat Allah SWT murka, yang bisa menyebabkan turunnya azab.
Ciri-ciri Orang yang Bertakwa
Mengutip buku Be Excellent: Menjadi Pribadi Terpuji karya H. Ahmad Yani, takwa kepada Allah SWT bukan sekadar keinginan atau ucapan, tetapi harus diwujudkan dalam karakter dan sifat yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, seseorang yang dikatakan bertakwa harus memiliki ciri-ciri tertentu yang telah dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an berikut ini.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 2-4, Allah SWT berfirman,
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ ٣ وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ٤
Artinya: "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat."
Adapun dalam surah Ali-'Imran ayat 133-134, Allah SWT menyebutkan beberapa sifat sederhana yang seharusnya dimiliki oleh orang yang bertakwa.
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ١٣٣ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
Artinya: "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
Di antara orang bertakwa adalah orang yang meneladani rukun iman. Disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 177,
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْاۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
Allah SWT juga menyebutkan ciri-ciri orang bertakwa dalam surah Al-A'raf ayat 201,
اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا اِذَا مَسَّهُمْ طٰۤىِٕفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوْا فَاِذَا هُمْ مُّبْصِرُوْنَۚ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, jika mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat (kepada Allah). Maka, seketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)."
Baca juga: Manfaat Tasawuf dalam Kehidupan, Apa Saja? |
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!