5 Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Jumadil Awal

5 Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Jumadil Awal

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Senin, 04 Nov 2024 14:46 WIB
Ilustrasi Perang Badar
Foto: ilustrasi: Fauzan Kamil/detikcom
Jakarta -

Setiap bulan memiliki beberapa peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah. Begitu pun dengan Jumadil Awal, bulan ke-5 dalam kalender Hijriah.

Mengutip buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah yang ditulis oleh Ida Fitri Shohibah, Jumadil Awal berarti permulaan musim kemarau. Secara bahasa, Jumadil Awal berarti kering atau beku.

Dinamakan Jumadil Awal karena dalam bulan ini masyarakat Arab pada zaman dahulu mengalami kekeringan air atau air menjadi beku. Saat itu, parit, sumur, sungai dan lembah menjadi kering dan beku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Peristiwa Penting di Bulan Jumadil Awal

Ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi di bulan Jumadil Awal. Berikut beberapa di antaranya.

1. Perang Al-Ashirah

Disebutkan dalam buku Tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah SAW karya Hanafi Muhalawi, pada pertengahan Jumadil Awal, Rasulullah SAW memimpin 150 orang, adapun menurut riwayat lain 200 orang pasukan dari kaum Muhajirin ke daerah Al-Asyirah yang bertujuan untuk mencegat rombongan dagang suku Quraisy yang lewat di tempat tersebut.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW tinggal di Asyirah selama beberapa malam. Setelah itu, pulang ke Madinah tanpa terlibat peperangan.

2. Perang Dzatur Riqa

Dikutip dari kitab Jami as-Sirah karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq dan Muhammad Muchson Anasy, Rasulullah SAW-lah yang terjun sendiri dalam peristiwa Perang Dzatur Riqa' atau Perang Najd. Beliau berangkat pada Jumadil Awal, tahun keempat Hijriah untuk menghadapi Muharib dan orang-orang dari keluarga besar Bani Tsa'labah bin Sa'ad bin Ghathfan.

Merujuk pada sumber sebelumnya, tidak ada pertempuran dan peperangan yang terjadi. Dinamakan Dzatur Riqa' (yang mempunyai cebisan kain), sebab para sahabat membalut kaki-kaki mereka dengan cebisan kain karena kepanasan di bumi Najd.

3. Lahirnya Beberapa Ulama Besar dan Wali Allah SWT

Merujuk kembali pada buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah, peristiwa penting di Jumadil Awal selanjutnya adalah lahirnya beberapa ulama besar dan para wali Allah SWT yang terkenal sampai sekarang, yaitu Imam Ghazali dan Imam Ali Zainal Abidin.

4. Bulan Kelahiran Ali bin Abi Thalib

Masih mengutip sumber sebelumnya, Jumadil Awal juga diyakini sebagai bulan kelahiran Ali bin Abi Thalib, seorang sahabat nabi yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW. Ali merupakan khalifah keempat yang sangat populer.

Rasulullah SAW pernah bersabda di hadapan para sahabat mengenai Ali, "Aku adalah kotanya ilmu, sedangkan Ali adalah pintu gerbangnya."

5. Perang Mut'ah

Mengutip kembali Jami as-Sirah, peristiwa Perang Mu'tah terjadi pada Jumadil Awal tahun ke-8 Hijriah. Pemicunya adalah karena Rasulullah SAW mengutus Al-Harits bin Umair Al-Azdi, salah seorang dari keluarga besar Bani Lahab, ke Syam untuk mengantarkan sepucuk surat kepada penguasa Romawi atau Bushra.

Akan tetapi, ia dicegat dan diringkus oleh Syuraibil bin Amr Al-Ghassani. Dengan tubuh yang diikat, ia dihajar habis-habisan kemudian dibunuh. Mendengar berita ini, sudah tentu Rasulullah SAW amat murka dan sedih. Beliau kemudian mengirim pasukan dengan menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai komandannya.

Amalan Bulan Jumadil Awal

Tidak ada amalan khusus pada Jumadil Awal yang terdapat dalam hadits. Hanya saja ada amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW agar dikerjakan setiap pertengahan bulan. Amalan tersebut adalah puasa Ayyamul Bidh.

Dalil puasa Ayyamul Bidh mengacu pada sabda Rasulullah SAW para sahabat. Di antara yang meriwayatkan hal ini adalah Abu Darda RA dan Abu Hurairah RA.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: "Kekasihku (Rasulullah SAW) berpesan kepadaku agar tidak sekali-kali meninggalkan tiga hal selama hidupku, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha, dan supaya aku tidak tidur sebelum mengerjakan salat Witir." (HR Muslim)

Menurut hadits yang terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, Rasulullah SAW menganjurkan puasa Ayyamul Bidh pada 13, 14, dan 15 bulan Kamariah.

وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ ، قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ يَأْمُرُنَا بِصِيَامٍ أَيَّامٍ البيض: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ .

Artinya: Dari Qatadah bin Milhan dia berkata, "Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk shiyam ayyamul bidh (hari-hari purnama bulan), yaitu pada tanggal 13,14,dan 15." (HR Abu Daud)

Selain itu, amalan sunnah yang bisa dikerjakan muslim antara lain membaca Al-Qur'an, memperbanyak zikir, dan salat sunnah.




(kri/kri)

Hide Ads