9 Adab Sunnah Salat Jumat Sesuai Hadits Rasulullah SAW

9 Adab Sunnah Salat Jumat Sesuai Hadits Rasulullah SAW

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 01 Nov 2024 10:15 WIB
Muslims are performing the Holy Friday prayer. Worshipers are worshiping inside the mosque. Sylhet, Bangladesh, 24 March 2023.
Sholat Jumat Foto: Getty Images/H M Shahidul Islam
Jakarta -

Adab sunnah Jumat bisa dikerjakan oleh setiap muslim. Amalan istimewa yang diajarkan Rasulullah SAW ini memiliki keutamaan pahala besar.

Rasulullah SAW menjelaskan amalan-amalan sunnah yang bisa dikerjakan setiap Jumat. Perlu diketahui, amalan Jum'at tidak hanya salat Jumat semata.

Keistimewaan hari Jumat dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Beliau bersabda, "Sesungguhnya hari yang paling utama kalian adalah hari Jumat, di dalamnya diciptakan Adam, di dalamnya diwafatkan, dibangkitkan dan dinaikkan ke langit. Maka perbanyaklah sholawat kepadaku, karena sesungguhnya sholawat kalian disampaikan kepadaku. Sahabat bertanya: Ya Rasulullah bagaimana sholawat kami disampaikan kepadamu? Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas bumi tubuh para Nabi."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Jumat juga menjadi waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di hari Jumat sungguh ada waktu yang mana jika seseorang menemuinya kemudian dia salat dan memohon kepada Allah SWT kebaikan kecuali Allah SWT akan mengabulkannya." (HR Muslim)

Mengutip buku Misteri Hari Jumat Mengungkapkan Spirit Peradaban Islam pada Hari Jumat karya Mokhammad Samson Fajar, hadits ini menunjukkan ada dua amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW di hari Jumat yakni salat dan berdoa.

ADVERTISEMENT

Adab Sunnah Jumat

Merangkum Buku Pintar 50 Adab Islam yang disusun oleh Arfiani, ada beberapa adab sunnah Rasulullah SAW yang bisa dikerjakan pada Jumat. Berikut diantaranya:

1. Memperbanyak Shalawat

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku. Para sahabat berkata: "Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?" Nabi bersabda:"Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa'i).

2. Datang Awal ke Masjid

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang berangkat Jumat di awal waktu, maka ia seperti berkurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jumat di waktu kedua, maka ia seperti berkurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jumat di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jumat di waktu keempat, maka ia seperti berkurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jumat di waktu kelima, maka ia seperti berkurban dengan telur." (HR Bukhari Muslim).

3. Berwudhu saat Berangkat ke Masjid

Ini lebih diutamakan daripada kita menyengaja untuk berwudhu di masjid. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya, kemudian ia mendatangi (shalat) Jumat, kemudian (di saat khotbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jumat saat ini dan Jumat sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni." (HR. Muslim)

4. Mandi

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berwudhu pada hari Jumat, maka itu baik. Namun, barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih afdhol." (HR. An-Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

5. Menggunakan Wewangian

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya, maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Salat Tahiyatul Masjid

Dari Jabir bin 'Abdillah RA, ia berkata: "Sulaik Al Ghothofani datang pada hari Jumat dan Rasulullah sedang berkhotbah. Ia masuk dan langsung duduk. Rasulullah pun berkata pada Sulaik: "Wahai Sulaik, berdirilah dan kerjakan shalat dua rakaat (tahiyyatul masjid), persingkat shalatmu (agar bisa mendengar khotbah).' Lalu, beliau bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian menghadiri shalat Jumat dan imam berkhotbah, tetaplah kerjakan shalat sunnah dua rakaat dan persingkatlah." (HR. Bukhari Muslim).

7. Tidak Berbicara saat Khutbah

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jumat: 'Diamlah, khotib sedang berkhotbah!' Sungguh engkau telah berkata sia-sia.'" (HR. Bukhari Muslim).

Hadits tersebut menunjukkan, bahkan ketika kita berniat baik dengan memperingatkan jemaah lain untuk diam, hal itu tidak diperbolehkan. Sebabnya, waktu khotbah bukanlah waktu yang tepat untuk berbicara. Namun, jika pembicaraan terjadi hanya satu arah, misalnya khatib mengingatkan jemaah agar tidak berisik, hal tersebut masih diperbolehkan.

8. Tidak Memeluk Lutut Ketika Duduk

Imam Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin mengungkapkan: "Dimakruhkan memeluk lutut pada hari Jumat saat khatib berkhotbah. Sebabnya, hal itu dapat menyebabkan tertidur sehingga luput dari mendengarkan khotbah dan khawatir pula hal itu dapat membatalkan wudhu.

"Sahl bin Mu'ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah duduk sambil memegang lutut pada saat shalat Jumat ketika imam sedang berkhotbah." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi).

9. Salat Sunnah Setelah Salat Jumat

Dalam hadits disebutkan: "Jika Ibnu Umar melaksanakan salat Jumat, setelahnya ia melaksanakan salat dua rakaat di rumahnya. Lalu ia berkata bahwa Rasulullah biasa melakukan seperti itu." (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian salat Jumat, maka lakukanlah salat setelahnya empat rakaat." (HR. Muslim)

Imam Nawawi mengatakan bahwa salat sunat ba'diyah Jumat ini dilaksanakan minimal dua rakaat dan sempurnanya adalah empat rakaat. Sebaik-baik melaksanakannya adalah di rumah. Jika ingin melaksanakannya di masjid, hendaknya memisah antara salat Jumat dan salat sunat ini dengan cara berpindah tempat saat melaksanakannya. Sabda Nabi: "Janganlah menyambung satu salat dengan salat yang lain, sebelum kita berbicara atau pindah dari tempat salat." (HR Muslim)




(dvs/lus)

Hide Ads