Bertobat merupakan suatu kewajiban seorang muslim sebagai hamba Allah SWT atas kesadaran hati dan penyesalan dari dosa yang telah diperbuat.
Karena pada dasarnya, seorang muslim tidak luput dari kesalahan dan maksiat yang dilakukan, baik kesalahan kecil maupun besar, baik disengaja maupun tidak.
Perbedaan antara seseorang yang telah bertobat secara sungguh-sungguh dan tobat yang dilakukan dengan ragu-ragu dapat diketahui melalui tanda-tanda tertentu. Berikut adalah penjelasan mengenai tanda-tanda seseorang yang telah bertobat dengan sungguh-sungguh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil tentang Perintah Bertaubat
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nur ayat 31,
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِ
Arab Latin: Wa tûbû ilallâhi jamî'an ayyuhal-mu'minûna la'allakum tufliḫûn
Artinya: "Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
Namun, perlu dipahami bahwa Allah SWT tidak selalu menerima tobatnya seorang muslim, hal ini tergantung dengan ketulusan dan kesungguhan dari tobat yang mereka lakukan. Karena tidak sedikit seseorang yang telah bertobat, namun suatu hari ia mengulangi kembali kesalahan yang diperbuat.
Makna Tobat
Mengutip buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga karya H. Ahmad Zacky El-Syafa, Imam Al-Ghazali mendefinisikan tobat sebagai tindakan meninggalkan dosa-dosa dengan segera dan bertekad untuk tidak melakukannya kembali. Tobat juga diartikan sebagai berhentinya seseorang dari pelanggaran terhadap perintah Allah SWT untuk kembali menjalankan perintah-Nya.
Hal ini mengandung beberapa arti, yaitu berhenti dari kemaksiatan dan patuh kepada-Nya, serta mencintai Allah SWT. Berhenti melakukan hal-hal yang dibenci Allah SWT dan berusaha menjalani apa yang diridai juga disenangi-Nya. Selain itu, seseorang yang bertobat juga akan merasakan penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukannya.
Adapun tobat menurut para ulama adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dengan meminta ampun atas segala dosa yang telah ia lakukan, dengan janji yang sungguh- sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut pada waktu yang akan datang, dan mengganti perbuatan dosa tersebut dengan menjalankan amal-amal saleh yang bisa menambah kedekatan dirinya dengan Allah SWT.
Tiga Hal yang Menjadi Syarat Tobat
Dalam buku Tobat dan Inabah karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Syaikhul Islam Al-Anshari, pemilik matan Manazil As-Sa'irin, berkata:
"Syarat tobat itu ada tiga; menyesal, berhenti total, dan al-i'tidzar"
Al-i'tidzar dalam hal ini didefinisikan sebagai pengakuan atas kesalahan atau dosa yang telah diperbuat dan bertekad untuk tidak mengulanginya. Tiga hal ini harus selalu ada ketika seseorang sedang bertobat.
Artinya, jika seseorang bertobat, maka dalam satu waktu ia harus menyesal, berhenti total dari pelanggaran serupa, dan bertekad tidak mengulanginya.
Dengan demikian, jika seseorang telah melakukan tobat dan memenuhi tiga syarat ini, maka ia telah kembali kepada tingkatan ubudiyah, sebuah kewajiban dan pendekatan kepada Allah SWT yang menjadi tujuan dari penciptaannya.
Sebab, jika seseorang tidak menyesal atas perbuatan buruknya, ini artinya ia rida dengan perbuatan buruknya. Ini juga menunjukkan bahwa ia selalu melakukannya.
Tercantum dalam Al-Musnad, "Penyesalan adalah tobat." (HR. Ahmad). Maka dari itu, rasa menyesal harus ada pada saat bertobat.
Tanda Seseorang yang Telah Bertobat
Berikut adalah tanda-tanda seseorang yang telah bertobat, yang dirangkum dari buku Rahasia Hidup Makrifat, Selalu Bersama Allah karya KH. Muhammad Sholikhin dan sumber sebelumnya.
- Menahan lidahnya dari ghibah, adu domba, dan dusta.
- Tidak ada kedengkian dan permusuhan dalam hatinya.
- Bergaul dengan orang-orang saleh, dan menjauhi teman-teman yang buruk.
- Perilakunya berubah dan lebih baik dari sebelumnya.
- Berhenti dari perbuatan dosa dan menerima segala bentuk kebaikan dengan tangan terbuka.
- Selalu cemas terhadap azab dan murka Allah SWT. Sedetik pun ia tidak pernah lepas dari kecemasannya.
- Menjauh dari kesenangan duniawi, dan lebih mengutamakan berbuat kebaikan untuk akhirat.
- Selalu dipenuhi dengan penyesalan dan rasa cemas. Namun, hal ini tergantung pada seberapa besar kesalahan yang dilakukan.
- Hancurnya hati yang tidak dapat disamakan dengan apa pun. Kondisi ini hanya dialami oleh orang yang melakukan perbuatan dosa.
Itulah tanda-tanda seseorang yang telah bertobat. Perlu diketahui juga bahwa menunda tobat merupakan dosa yang harus segera diikuti dengan tobat.
Artinya, jika seseorang bertobat dari suatu pelanggaran, maka ia harus segera bertobat lagi. Tobat yang terakhir adalah tobat dari dosa menunda tobat.
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Isi Deklarasi New York: Upaya PBB Damaikan Palestina-Israel