Mitos Larangan Menikah Bulan Rabiul Akhir, Bagaimana Menurut Islam?

Mitos Larangan Menikah Bulan Rabiul Akhir, Bagaimana Menurut Islam?

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Senin, 07 Okt 2024 18:30 WIB
Arab Emirati family outdoors in park.
Ilustrasi pernikahan. Foto: Getty Images/iStockphoto/aydinmutlu
Jakarta -

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Rabiul Akhir bukan bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Mitos yang berkembang, menikah pada bulan tersebut akan mendapat kesialan atau mara bahaya.

Masyarakat Jawa menyebut Rabiul Akhir sebagai bulan Bakda Mulud atau Silih Mulud. Ini adalah bulan ke-4 dalam kalender Hijriah.

Disebutkan dalam artikel Kepercayaan Larangan Bulan dalam Pandangan Islam karya Adinda Putri Nurhaliza dkk yang terbit dalam jurnal Tashdiq edisi 2/2024, larangan pada bulan Silih Mulud jatuh pada hari Senin dan Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pembahasan dalam jurnal tersebut, larangan pada bulan-bulan tertentu bagi masyarakat bukan hanya aturan yang diikuti tapi dianggap sebagai bagian penting dari kehidupan spiritual dan keberuntungan orang-orang.

Bolehkah Menikah di Bulan Rabiul Akhir Menurut Islam?

Menurut penelusuran detikHikmah, tidak ada hadits yang melarang melangsungkan pernikahan atau hajat pada bulan-bulan tertentu. Masalah ini pernah terjadi pada era jahiliah dan oleh Rasulullah SAW dibantah dengan hadits yang menyebut tidak ada penyakit dan kesialan.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada penyakit menular dan tidak ada tanda atau firasat kesialan dan yang mengherankanku ialah kalimat yang baik dan kalimat yang bagus." (HR Bukhari)

Menurut penjelasan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah seperti dikutip dalam Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani wa Arauhu Al-I'tiqadiyah wa Ash-Shufiyah karya Sa'id bin Musfir Al-Qahthani yang diterjemahkan Munirul Abidin menjelaskan, hadits tersebut bisa saja mengandung penolakan dan juga larangan. Ibnu Qayyim berhujjah dengan hadits lainnya tentang bulan Safar.

"Hadits itu mengandung kemungkinan penolakan dan bisa juga larangan. Atau janganlah kamu meramal nasib buruk. Tetapi sabda beliau dalam hadits, 'Tidak ada penyakit menular, tidak ada larangan pada bulan Safar, dan tidak ada kecelakaan yang ditandai oleh suara burung malam' menunjukkan bahwa maksudnya adalah penolakan dan pembatalan masalah-masalah yang diperhatikan pada masa jahiliah," jelas Ibnu Qayyim.

Para ulama memandang semua hari adalah baik dan semua bulan membawa keberkahan. Hal ini bergantung pada niat.

Rasulullah SAW sendiri menikahi Siti Aisyah RA di bulan Syawal, ketika sebagian masyarakat pada saat itu menganggap bulan tersebut sebagai bulan yang membawa kesialan untuk menikah.

Ibadah Sunnah Bulan Rabiul Akhir

Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, bulan Rabiul Akhir sebenarnya tidak memiliki ibadah atau amalan khusus yang berbeda dari bulan-bulan lainnya.

Semua amalan sunnah yang biasa dilakukan di bulan lainnya tetap bisa dilakukan pada bulan Rabiul Akhir. Rasulullah SAW dan para sahabat juga tidak secara khusus menganjurkan amalan tertentu di bulan ini. Namun, ada beberapa ibadah sunnah yang bisa tetap dilakukan pada bulan Rabiul Akhir, antara lain:

1. Bersedekah

Bersedekah merupakan salah satu bentuk kebaikan dengan memberikan sebagian harta kita kepada mereka yang membutuhkan. Sedekah bukan hanya membawa pahala, tapi juga menunjukkan kepedulian kita terhadap orang lain dan masyarakat secara luas.

2. Berpuasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Tata cara puasanya sama seperti puasa lainnya, tetapi dikhususkan pada hari Senin dan Kamis.

3. Puasa Pertengahan Bulan

Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan berdasarkan kalender Kamariah. Puasa ini dikenal dengan puasa Ayyamul Bidh.

4. Banyak Berdzikir

Dzikir adalah bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT. Mengingat-Nya secara terus-menerus melalui doa atau amalan lainnya memberikan ketenangan hati dan menjadi jalan terbaik untuk kehidupan yang lebih baik.

5. Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an setiap hari sangat dianjurkan bagi setiap umat Islam. Para ulama menekankan bahwa mengisi hari-hari di bulan yang penuh berkah dengan tilawah Al-Qur'an membawa berbagai manfaat dan keberkahan.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads