"Lam yalid walam yulad" merupakan lafaz Surat Al-Ikhlas ayat 3. Teks ayat tersebut memiliki arti bahwa Dia (Allah SWT) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Turunnya Surat Al-Ikhlas ayat 3 disebut menjadi bantahan atas tuduhan orang-orang musyrik bahwa Allah SWT memiliki anak. Padahal Dialah Tuhan yang tidak ada satu pun menyerupai-Nya. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai tafsir dan arti lam yalid walam yulad berikut.
Tulisan Arab dan Arti Lam Yalid Walam Yulad
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - 3
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab Latin: Lam yalid wa lam yūlad.
Artinya: "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
Tafsir Lam Yalid Walam Yulad
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan ayat "lam yalid walam yulad" memiliki makna bahwa Allah SWT tidak memiliki anak. Dia juga tidak dilahirkan dari sosok ibu serta tidak mempunyai bapak.
Dengan kata lain, Dia tidak setara dengan manusia yang bisa mempunyai keturunan dan menjadi orang tua. Namun Dialah Tuhan yang menciptakan, mengatur, juga memelihara tiap-tiap makhluk-Nya. Tiada satu pun yang menyerupai-Nya.
Dalam sebuah hadits qudsi, Nabi SAW bersabda bahwasanya Allah SWT berfirman:
"Anak Adam telah mendustakan-Ku, sedang dia tidak berhak melakukan hal tersebut, dia juga mencela-Ku padahal dia tidak berhak untuk itu. Kedustaan yang dia lakukan terhadap-Ku itu adalah ucapannya, 'Dia tidak akan pernah dapat mengembalikan diriku sebagaimana Dia telah memulai diriku. Dan tidaklah pengawalan itu tidak lebih mudah dari pengulangannya. Dan caciannya kepada-Ku adalah ucapannya bahwa Allah telah mengambil anak, padahal Aku Maha Tunggal yang bergantung segala urusan, Aku tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Ku." (HR Bukhari dari Abu Hurairah RA)
Dalam hadits lainnya, Imam Bukhari meriwayatkan: "Tidak ada yang lebih sabar atas suatu hal menyakitkan yang didengar melebihi kesabaran Allah SWT. Di mana mereka menjadikan bagi-Nya seorang anak, padahal Dia yang memberi rizki dan kesehatan kepada mereka."
Dikutip dari Tafsir Tahlili Kemenag Jilid 10, Surat Al-Ikhlas merupakan penegasan bahwa Allah SWT tidak mempunyai anak.
Ayat ini membantah tuduhan orang musyrik Arab yang menyebutkan bahwa para malaikat adalah anak-anak perempuan Allah SWT serta tudingan kaum Nasrani bahwa Nabi Isa AS sebagai anak laki-laki-Nya.
Dalam ayat lain, yaitu QS. As-Saffat (37) ayat 149-152, juga menandaskan dakwaan bahwa Allah SWT memiliki anak itu adalah dusta besar.
فَاسْتَفْتِهِمْ اَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُوْنَۚ - 149 اَمْ خَلَقْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةَ اِنَاثًا وَّهُمْ شٰهِدُوْنَ - 150 اَلَآ اِنَّهُمْ مِّنْ اِفْكِهِمْ لَيَقُوْلُوْنَۙ - 151 وَلَدَ اللّٰهُ ۙوَاِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَۙ - 152
Arab Latin: Fastaftihim alirabbikal-banātu wa lahumul-banūn(a). Am khalaqnal-malā'ikata ināṡaw wa hum syāhidūn(a). Alā innahum min ifkihim layaqūlūn(a). Waladallāh(u), wa innahum lakāżibūn(a).
Artinya: "(Wahai Nabi Muhammad,) tanyalah mereka (orang-orang kafir Makkah), "Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan, sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki atau Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan, sedangkan mereka menyaksikan(-nya)?" Ingatlah, sesungguhnya mereka benar-benar mengatakan dengan kebohongan mereka, "Allah mempunyai anak." Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta."
Ibnu Abbas RA menuturkan, "Dia (Allah) tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa al-Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah."
(azn/inf)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa