Ar-Rahman Ayat 19-20: Fenomena Laut Terpisah, Selat Gibraltar Jadi Bukti Nyata

Ar-Rahman Ayat 19-20: Fenomena Laut Terpisah, Selat Gibraltar Jadi Bukti Nyata

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 24 Sep 2024 18:30 WIB
Ilustrasi ikan berenang di sungai
Ilustrasi selat Gibraltar (Foto: Getty Images/iStockphoto/mel-nik)
Jakarta -

Ar-Rahman ayat 19-20 adalah salah satu bukti kebesaran dan kekuasaan dari Allah SWT. Adapun kedua ayat ini berisi tentang gejala pemisah antara dua air, yaitu air tawar dan air asin.

Ar-Rahman merupakan surat ke-55 yang terdiri dari 78 ayat. Surat ini masuk dalam surat Makkiyah.

Dijelaskan dalam buku Tadabur Al-Qur'an: Menyelami Makna Al-Qur'an dari Al-Fatihah Sampai An-Nas karya Syaikh Adil Muhammad Khalil, surat ini diberi nama Ar-Rahman karena Allah SWT memulai surat ini dengan nama-Nya, 'Ar-Rahman' yang memiliki arti 'Maha Pengasih'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat Ar-Rahman Ayat 19-20

Berikut ini bacaan surat Ar-Rahman lengkap tulisan Arab, latin dan artinya:

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ ١٩

ADVERTISEMENT

Latin: marajal-baḥraini yaltaqiyān

Artinya: "Dia membiarkan dua laut (tawar dan asin) bertemu."

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ ٢٠

Latin: bainahumā barzakhul lā yabgiyān

Artinya: "Di antara keduanya ada pembatas yang tidak dilampaui oleh masing-masing."

Tafsir Ar-Rahman Ayat 19-20

Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4 menjelaskan, Allah SWT telah mempertemukan sungai dan laut di muara. Sehingga di antara keduanya seperti ada batas yang menyebabkan bagian air tawar tidak bisa masuk ke dalam bagian air asin, begitu juga sebaliknya.

Mengutip buku Sains dalam Al-Qur'an karya Saminan Ismail dan Mustanir Yahya, kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan suatu pembatas di antara dua air, yaitu air asin dengan air tawar. Pembatas tersebut disebut barzakh yang berfungsi menghalangi kedua air tersebut, sehingga tidak satupun dari keduanya dapat menghapus sama sekali cirinya.

Kata 'al-bahr' disebut tanpa taqyit menunjukkan unsur keterangan atau sifat pembatas. Perbedaan antara lafal Al-Qur'an ini mengisyaratkan petunjuk ilmiah yang mendalam mengenai adanya dua jenis air yang berbeda.

Kemudian, dilihat dari kata 'barzakhun' berarti dinding penyekat yang menghalangin antara keduanya hingga tidak saling merusak spesifikasi satu sama lain. Ini semakin membuktikan bahwa kedua air tersebut tidak dapat bercampur dan tetap pada sifatnya masing-masing.

Mengutip Dimensi Sains Al-Qur'an karya Muhammad Arifin dkk, terpisahnya antara air tawar dan air asin terjadi karena beberapa faktor kompleks seperti gaya gravitasi, jenis batu endapan, gaya tarik menarik air sungai dan air laut, lekuk kepadatan permukaan air, temperatur suhu udara, perbedaan iklim dan material lain yang saling berhubungan.

Ar-Rahman ayat 19-20 adalah isyarat ilmiah yang telah terbukti di era modern ini. Dalam buku Ayat-Ayat Pilihan karya Zaki Zamani, fenomena nyata pada surat Ar-Rahman ayat 19-20 terjadi di Selat Gibraltar.

Selat Gibraltar mempertemukan Laut Tengah, Samudera Atlantik, dan Teluk Aden yang mempertemukan Laut Merah dan Samudera Hindia. Fenomena air terpisah di Selat Gibraltar dapat dijelaskan secara ilmiah.

Beberapa samudra seperti Pasifik, Atlantik, dan Hindia memiliki arus yang bergerak di bawah permukaan laut, yang dikenal sebagai Pacific Equatorial Undercurrent atau Cromwell Current. Arus ini bergerak ke arah timur, berlawanan dengan arus Pacific South Equatorial Current yang bergerak ke barat.

Perbedaan aliran arus ini menyebabkan fenomena unik, seperti yang terlihat di Selat Gibraltar dan Laut Timur Jepang, di mana batas perairan tampak jelas, tetapi kedua perairan tersebut tidak bercampur meskipun saling berdampingan.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads