Pengertian Suhuf: Wahyu Allah yang Tersimpan dalam Lembaran-Lembaran

Pengertian Suhuf: Wahyu Allah yang Tersimpan dalam Lembaran-Lembaran

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 19 Sep 2024 08:00 WIB
Ilustrasi Lauhul Mahfudz, kitab catatan takdir makhluk Allah SWT.
Ilustrasi suhuf (Foto: Getty Images/iStockphoto/artisteer)
Jakarta -

Suhuf adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada beberapa Nabi dan Rasul sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Bentuknya berbeda dengan kitab-kitab suci yang kita kenal seperti Al-Qur'an, Taurat, Injil, dan Zabur.

Suhuf berfungsi sebagai pedoman yang disesuaikan dengan kebutuhan umat pada masa tertentu, memberikan ajaran-ajaran pokok yang membimbing mereka di jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT.

Pengertian Suhuf

Menurut buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jamaah karya Idik Saeful Bahri, suhuf adalah wahyu Allah yang diberikan kepada para nabi dan rasul dalam bentuk lembaran-lembaran yang belum lengkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku Materi Pendidikan Agama Islam karya M. Syukri Azwar Lubis, dijelaskan bahwa suhuf merupakan lembaran-lembaran yang memuat kumpulan wahyu Allah SWT, yang diberikan kepada rasul untuk disampaikan kepada umat manusia.

Suhuf dapat diartikan sebagai pesan yang mengandung ajaran dan aturan Allah secara ringkas. Meskipun mirip dengan kitab suci, suhuf tidak sekomprehensif kitab suci. Keduanya berperan sebagai pedoman bagi umat manusia untuk memahami Allah dan wahyu yang diberikan kepada nabi dan rasul-Nya.

ADVERTISEMENT

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa suhuf adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada para nabi dan rasul dalam bentuk lembaran-lembaran dan tidak dibukukan seperti kitab suci. Meskipun demikian, suhuf tetap berfungsi sebagai pedoman hidup yang membantu umat manusia memahami ajaran dan aturan Allah.

Dalil tentang Suhuf

Mengenai suhuf atau wahyu Allah dalam bentuk lembaran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A'la ayat 18-19.

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ ١٨ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ ١٩

Artinya: "Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu, (yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa."

Ayat ini menegaskan bahwa suhuf berisi petunjuk dari Allah yang disampaikan melalui beberapa nabi dan rasul untuk membimbing kehidupan manusia.

Nabi yang Menerima Suhuf

Tujuan utama dari diturunkannya suhuf adalah untuk membimbing umat manusia agar senantiasa berada di jalan yang benar sesuai kehendak Allah SWT. Suhuf berperan sebagai panduan yang memberikan petunjuk, ajaran, dan aturan yang perlu diikuti oleh umat manusia dalam menjalani kehidupan mereka.

Allah SWT telah menurunkan setidaknya 100 suhuf kepada lima nabi dan rasul. Namun, berdasarkan berbagai pendapat ulama, jumlah suhuf ini bisa mencapai 110.

Mengutip dari buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jamaah karya Idik Saeful Bahri, berikut adalah para nabi penerima suhuf beserta jumlahnya:

  1. Nabi Adam AS menerima 10 suhuf.
  2. Nabi Syits AS menerima 50 suhuf.
  3. Nabi Idris AS menerima 30 suhuf.
  4. Nabi Ibrahim AS menerima 10 suhuf.
  5. Nabi Musa AS menerima 10 suhuf.

Lembaran-lembaran suhuf ini diturunkan sebelum Taurat kepada Nabi Musa AS, Zabur kepada Nabi Daud AS, Injil kepada Nabi Isa AS, dan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.

Suhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa

Dijelaskan dalam buku The Companions of the Prophet and Their Followers karya Kamal as Sayyid, terdapat sejumlah keterangan yang menjelaskan tentang suhuf yang diterima oleh Nabi Ibrahim AS dan juga Nabi Musa AS.

Mengenai suhuf Nabi Ibrahim, Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Abu Dzar tentang suhuf tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Di dalamnya terdapat peribahasa: 'Raja yang berkuasa, berhasil, dan congkak. Aku tidak mengutusmu untuk memenuhi permintaan kaum yang tertindas. Aku tidak menolaknya, meskipun itu adalah permintaan dari orang yang bukan pengikut.'"

Mengenai suhuf Nabi Musa, Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Abu Dzar terkait suhuf Nabi Musa AS. Rasulullah SAW menjawab dalam sabdanya, "Di dalamnya berisi pelajaran: 'Aku heran pada orang yang percaya pada kematian kemudian ia mengingkarinya. Aku heran pada orang yang percaya pada api kemudian ia tertawa. Aku heran pada orang yang percaya pada takdir kemudian ia merasa susah. Aku heran pada orang yang melihat dunia dan perubahannya kemudian ia mempercayainya. Dan aku heran pada orang yang percaya pada Hari Kebangkitan kemudian ia tidak melakukan apa pun."

Perbedaan Suhuf dan Kitab

Suhuf dan kitab adalah wahyu yang diberikan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya sebagai panduan dan pedoman hidup bagi umat manusia. Walaupun keduanya berasal dari wahyu Ilahi, terdapat beberapa perbedaan utama antara suhuf dan kitab.

Dirangkum dari buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang disusun oleh Tim Ganesha Operation, Kitab memiliki kandungan yang lebih lengkap dibandingkan suhuf, yang berisi petunjuk dan ajaran yang lebih ringkas. Kitab juga disusun dalam bentuk buku, sementara suhuf hanya berupa lembaran-lembaran yang tidak dibukukan.

Selain itu, kitab diwajibkan untuk disampaikan kepada umat sebagai pedoman hidup. Sebaliknya, suhuf tidak memiliki kewajiban untuk disampaikan secara terbuka kepada umat.




(hnh/lus)

Hide Ads