Pahala Puasa Ayyamul Bidh, Jadi Amalan yang Mengundang Cinta Allah SWT

Pahala Puasa Ayyamul Bidh, Jadi Amalan yang Mengundang Cinta Allah SWT

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 17 Sep 2024 16:15 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh Foto: Freepik
Jakarta -

Puasa Ayyamul Bidh biasa disebut juga puasa tengah bulan karena dikerjakan pada tanggal 13, 14, 15 pada bulan Qomariyah. Puasa ini dikerjakan ketika bulan terlihat bulat sempurna atau bulan purnama.

Puasa sunnah ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau bahkan berpesan kepada para sahabatnya untuk mengerjakan puasa ini.

Dari Abu Darda, ia berkata, "Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak akan meninggalkannya selama aku hidup: berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dua rakaat dhuha dan tidak tidur sampai aku salat witir." (HR Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Abu Dzar, jika engkau hendak berpuasa sunnah setiap bulannya, maka laksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR Tirmidzi)

Pahala Puasa Ayyamul Bidh

Mengutip buku Rahasia Puasa Sunah karya Ahmad Syahirul Alim, berikt beberapa pahala keutamaan bagi muslim yang mengerjakan puasa Ayyamul Bidh:

ADVERTISEMENT

1. Pahala seperti Puasa Sepanjang Tahun

"Barang siapa yang berpuasa setiap bulan sebanyak tiga hari, itulah shiyamud dahr (puasa sepanjang tahun)." (HR Tirmidzi)

Hadits ini menjelaskan jika seseorang rutin menjalankan puasa Ayyamul Bidh maka seakan ia telah berpuasa sepanjang tahun, demikian itu terjadi karena setiap amal kebaikan setara dengan sepuluh kali lipat amalan di sisi Allah SWT.

2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Rasulullah SAW senantiasa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh. Hal ini menjadi salah satu ibadah sunnah yang bisa dikerjakan setiap umat Islam.

Dalam sebuah hadits dijelaskan, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka (selalu berpuasa) pada Ayyamul Bidh, baik beliau berada di rumah maupun sedang bepergian." (HR An-Nasa'i)

3. Dicintai Allah SWT

Pahala dari ibadah sunnah adalah meraih cinta-Nya Allah SWT. Seorang yang rutin mengerjakan ibadah sunnah maka akan menjadi hamba yang dicintai Allah SWT. Puasa Ayyamul Bidh termasuk salah satu ibadah sunnah.

Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah SWT berfirman, "Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan peperangan kepadanya. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang lebih Aku sukai daripada amalan yang telah Aku wajibkan atasnya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya. Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memukul, dan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Apabila ia meminta, pasti akan Aku berikan. Apabila ia meminta perlindungan, pasti Aku beri perlindungan. Tidak pernah Aku merasa bimbang sebagaimana ketika Aku mencabut nyawa seorang mukmin yang tidak menyukai kematian, sementara Aku tidak ingin menyakitinya." (HR Bukhari)

Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Niat puasa Ayyamul Bidh dapat dilafalkan ketika hendak mengerjakan puasa ini. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh,

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyaamil baidhi sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa pada Hari-hari Putih, sunnah karena Allah Ta'ala."

Tata cara dan pengerjaan puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa lainnya. Mengutip buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin, puasa Ayyamul Bidh diawali dengan membaca niat. Puasa dikerjakan sejak subuh hingga matahari tenggelam.

Setiap orang yang mengerjakan puasa Ayyamul Bidh diwajibkan untuk menjaga dari hal-hal yang membatalkannya.




(dvs/kri)

Hide Ads