Israel Gerebek Rumah Imam Masjid Al Aqsa Berdalih Penyelidikan

Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ekrima Sabri — Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ekrema Sabri. Foto: SABA News Agency

Jakarta -

Badan intelijen pendudukan Israel mengerebek kediaman Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ekrema Sabri di Yerusalem, pada Selasa pagi. Buntutnya, Syekh Sabri menerima surat panggilan untuk diinterogasi oleh pihak intelijen Israel.

Dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA, badan intelijen pendudukan Israel memanggil mantan Mufti Besar Yerusalem ini untuk diselidiki di pusat interogasi dan penahanan Al-Moskobiya di Yerusalem yang diduduki.

Menurut pernyataan kantor hukum Syekh Sabri, intelijen Israel menggerebek rumahnya dan menerbitkan surat panggilan pada pukul 09.00 waktu setempat, Selasa (3/9/2024). Kliennya tersebut direncanakan untuk menjalani penyelidikan di Ruang 4, bagian pusat interogasi didedikasikan untuk menyelidiki warga Yerusalem di pusat Al-Maskubiya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggerebekan dan penginterogasian Syekh Sabri ini juga turut diberitakan sejumlah media asing seperti Middle East Monitor, Palestinian Information Center, Palestine Chronicle dan kantor berita Yaman, SABA.

Serbuan pasukan Israel ke kediaman Syekh Sabri di lingkungan al-Sawana, di Yerusalem yang diduduki, bukan merupakan kali pertama terjadi. Bahkan belum lama ini, otoritas pendudukan menangkap Syekh Sabri pada awal Agustus lalu dan menerbitkan larangan berkunjung ke Masjid Al Aqsa selama enam bulan.

Penangkapan Syekh Sabri dipicu karena isi khutbah Jumat yang disampaikannya. Ia berbela sungkawa atas wafatnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh hingga memimpin doa untuk Haniyeh di Masjid Al Aqsa.

Dilansir AFP, pihak Israel juga membenarkan aksi penangkapan kepada Syekh Sabri. Penangkapan disebut karena pernyataan Syekh Sabri dalam khotbahnya dinilai menghasut dan mendukung terorisme.

Sementara itu, menurut keterangan Syekh Sabri kepada otoritas Israel yang dilansir dari Anadolu Agency, dirinya mengaku tidak melanggar hukum dan bahwa slogan-slogan yang diteriakkan muslim hanyalah ekspresi sentimen keagamaan mereka.