Yordania Kecam Keputusan Israel Danai Penyerbuan Masjid Al Aqsa

Yordania Kecam Keputusan Israel Danai Penyerbuan Masjid Al Aqsa

Kristina - detikHikmah
Rabu, 28 Agu 2024 13:15 WIB
Penutupan kompleks Masjid Al Aqsa diperpanjang hingga Ramadhan. Hal ini disebabkan oleh wabah pandemi virus Corona yang belum kunjung berakhir.
Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Foto: Getty Images
Jakarta -

Yordania mengecam keputusan Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu untuk mendanai penyerbuan ke Masjid Al Aqsa. Penjaga resmi situs-situs suci di Yerusalem itu menyebut tindakan Israel ini merupakan bagian dari upaya mengubah status quo.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sufian Qudah dalam pernyataan resminya pada Selasa (27/8/2024).

"Tindakan tersebut mencerminkan kebijakan sistematis Israel untuk mengubah status quo historis dan hukum di Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, dan memaksakan pemisahan temporal dan spasial," kata Qudah dalam pernyataannya seperti dilansir Jordan Times.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qudah menyatakan Kementerian Luar Negeri mengutuk keputusan Israel sebagai pelanggaran "mencolok" terhadap hukum internasional. Pihaknya menyerukan sikap tegas dunia untuk mengakhiri pelanggaran Israel.

Qudah menegaskan kembali bahwa Masjid Al Aqsa atau Al Haram Al Sharif yang berada di kompleks seluas 144 dunum adalah tempat ibadah khusus umat Islam. Departemen Wakaf Yerusalem dan Urusan Aqsa yang dikelola Yordania, kata Qudah, adalah satu-satunya otoritas yang bertanggung jawab untuk mengawasi lokasi tersebut dan mengatur pintu masuk sesuai hukum internasional dan status quo sejarah dan hukum.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu--menteri ekstremis anti-Palestina--akan mengalokasikan 2 juta NIS atau sekitar Rp 8,4 miliar untuk mendanai penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh pemukimnya di Yerusalem. Proyek tersebut diharapkan terlaksana dalam beberapa minggu ke depan.

Kabar tersebut disampaikan lembaga penyiaran publik Israel KAN pada Senin (26/8/2024) malam waktu setempat, seperti dilansir Anadolu Agency.

Kementerian Warisan dikatakan tengah menghubungi Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir untuk mendapatkan izin polisi pendudukan Israel terkait tur yang didanai untuk pemukim ke Al Aqsa.




(kri/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads