Ini Alasan Orang Salat Mengangkat Jari Telunjuk Kanan saat Tahiyat

Ini Alasan Orang Salat Mengangkat Jari Telunjuk Kanan saat Tahiyat

ilham fikriansyah - detikHikmah
Jumat, 02 Agu 2024 18:30 WIB
young muslim praying worship of the Allahs kindness  at  joglo house. Muslim children are doing prayers according to Islamic principles
Ilustrasi tahiyat akhir. Foto: iStock/rudi_suardi
Jakarta -

Duduk tahiyat merupakan salah satu gerakan dalam salat. Duduk tahiyat terbagi menjadi dua, yakni iftirasy (tahiyat awal) dan tawarruk (tahiyat akhir).

Baik saat tahiyat awal maupun akhir, umat muslim akan mengangkat jari telunjuk sebelah kanan. Jari telunjuk diangkat sampai gerakan mengucap salam atau tanda berakhirnya salat.

Lalu, kenapa jari telunjuk kanan diangkat saat tahiyat dalam salat? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan Mengangkat Jari Telunjuk saat Tahiyat

Menukil buku Kupas Tuntas Salat oleh HM Masykuri Abdurrahman dan Mokh Syaiful Bakhri, mengangkat jari telunjuk kanan saat tahiyat, tepatnya ketika mengucap illa Allah, merupakan bentuk penegasan bahwa Tuhan yang berhak disembah hanya Allah SWT.

Jadi, saat seorang muslim tahiyat dan mengangkat jari telunjuk kanan, itu menunjukkan bahwa orang yang salah menyelaraskan antara ucapan, pekerjaan, dan keyakinan dalam mengesakan Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Filosofinya, ketika tahiyat dan jari telunjuk diangkat saat membaca illa Allah, terdapat urat penyambung dengan urat tali jantung. Jadi, seakan-akan jari telunjuk menjadi penyebab hadirnya hati.

Jari telunjuk kanan disunnahkan untuk diangkat sambil menghadap ke arah kiblat. Lalu, umat muslim juga harus menyertakan niat tahuid dan ikhlas serta menetapkan terangkatnya jari telunjuk. Artinya, tidak diturunkan sampai berdiri dalam tahiyat awal dan sempurnanya salam dalam tahiyat akhir.

Apakah boleh mengangkat jari telunjuk kiri saat tahiyat? Hukumnya adalah makruh, meskipun bagi orang yang tangan kanannya tidak memiliki jari telunjuk.

Mengangkat Jari Telunjuk saat Tahiyat Menurut Mazhab

Ada sejumlah perbedaan pendapat dari empat mazhab ulama besar tentang kapan harus mengangkat jari telunjuk saat tahiyat. Mengutip buku Amaliah Aswaja Nahdliyah karya A. Fatih Syuhud, berikut penjelasan dari empat mazhab tersebut:

1. Mazhab Syafi'i

Mazhab Syafi'i menerapkan tiga hal penting dalam melakukan tahiyat. Pertama, dalam Mazhab Syafi'i hukumnya sunnah untuk meletakkan tangan kiri berada di atas lutut kiri dalam keadaan terbuka.

Kedua, tangan kanan hendaknya diletakkan di atas pangkal lutut kanan, sedangkan jari-jari digenggam kecuali jari telunjuk. Jari telunjuk dibiarkan dengan posisi menunduk.

Untuk posisi ujung ibu jari diletakkan di bawah jari telunjuk. Ketika sampai pada huruf hamzahnya kalimat illallah maka jari telunjuk diangkat dan terus diangkat. Tidak diturunkan sampai bangun untuk rakaat ketiga (untuk salat yang dua tahiyat) atau sampai salam (untuk tahiyat akhir).

Ketiga, di dalam mazhab ini juga dimakruhkan untuk menggerak-gerakkan jari telunjuk saat tahiyat. Artinya, jari lebih baik dibiarkan diam saja dan tidak perlu digerakkan.

2. Mazhab Hanafi

Menurut Mazhab Hanafi, jari telunjuk kanan saat tahiyat diangkaat ketika mengucapkan la illaha dan diturunkan saat mengucapkan illallah. Hal ini merupakan pendapat rajih menurut Ibnu Abidin.

3. Mazhab Maliki

Berbeda dengan mazhab lainnya, dalam Mazhab Maliki disebutkan bahwa saat tahiyat posisi tangan kanan menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari. Lalu, jari telunjuk digerakkan ke kanan dan kiri secara terus menerus dengan intensitas sedang.

4. Mazhab Hambali

Mazhab Hambali berpendapat, sunnah saat tahiyat adalah jari kelingking dan jari manis kanan menggenggam, kemudian jari tengah dan ibu jari membuat lingkaran. Jari telunjuk diangkat setiap menyebut nama Allah SWT.

Lalu, jari tangan digerakkan naik dan turun beberapa kali setiap menyebut nama Allah pada tahiyat.

Bacaan Tahiyat Awal Beserta Arab, Latin, dan Artinya

Ingin tahu bacaan tahiyat awal lengkap dengan Arab, Latin, dan artinya? Simak di bawah ini:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ

Bacaan latin: Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad."

Bacaan Tahiyat Akhir Beserta Arab, Latin, dan Artinya

Untuk bacaan tahiyat akhir lengkap dengan Arab, Latin, dan artinya, simak selengkapnya di bawah ini:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Bacaan latin: At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. as salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.

Allaahumma shalli'alaa muhammad, wa'alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

Demikian penjelasan mengenai alasan mengangkat jari telunjuk kanan saat tahiyat dalam salat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.




(ilf/fds)

Hide Ads