Saat berada dalam posisi duduk tasyahud atau tahiyat sholat, seorang muslim akan mengangkat telunjuk kanannya. Ternyata, di balik diangkatnya jari tersebut, terdapat alasan tersembunyi. Apa alasannya?
Pertama-tama, detikers harus tahu terlebih dahulu landasan diangkatnya telunjuk saat tasyahud. Dikutip dari buku Tata Cara Shalat Sesuai Tuntunan Nabi SAW oleh Yulian Purnama, Ibnu Umar RA berkata,
كان إذا جلس في الصلاة ، وضع كفه اليمنى على فخذه اليمنى . وقبض أصابعه كلها . وأشار بإصبعه التي تلي الإبهام . ووضع كفه اليسرى على فخذه اليُسرى
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Jika Nabi SAW duduk (tasyahud), beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas pahanya yang kanan. Kemudian menggenggam semua jari tangan kanannya, kemudian berisyarat dengan jari telunjuk yang ada di sebelah jempol. Dan beliau meletakkan tangan kirinya di atas paha kiri." (HR Muslim 580)
Berhubung duduk tasyahud atau tahiyat ini selalu dilakukan kaum muslim setiap harinya, tidak lengkap rasanya bila tidak memahami makna filosofis pengangkatan jari telunjuk kanan dalam posisi tersebut. Mari, simak alasannya berikut ini.
Alasan Jari Telunjuk Kanan Diangkat Saat Tahiyat
Dilansir NU Jawa Timur, dalam kitab I'anah Thalibin karya Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha ad-Dimyathi, tertulis,
قوله إلا المسبحة إنما سميت مسبحة لأنها يشار بها للتوحيد والتنزيه عن الشريك وخصصت بذلك لاتصالها بنياط القلب أي العرق الذي فيه فكأنها سبب لحضوره
"Pengecualian jari penunjuk ini dikarenakan jari ini digunakan untuk memberikan isyarat akan tauhid dan penyucian Allah dari segala kesyirikan, dan dalam tasyahud (tahiyat) jari yang dipakai hanya jari penunjuk karena pertautannya dengan hati dalam arti di dalamnya terdapat otot yang bertautan dengan hati, dengan demikian diharapkan dapat menjadikan sholatnya khusyuk." (I'anah Thalibin I/174)
Lebih lanjut, menurut KH Sujadi, pengurus cabang NU Kabupaten Pringsewu, angka 0 yang terbentuk ketika jempol bertemu dengan jari tengah bermakna bahwasanya manusia hanyalah makhluk lemah. Saat itulah, seorang manusia pasrah pada Allah SWT selaku penguasa alam semesta.
Sementara itu, untuk telunjuk yang menunjuk, maknanya adalah penegasan akan ke-Esaan Allah SWT. Dengan mengacungkan telunjuk, seorang muslim meneguhkan bahwasanya tiada tuhan selain Allah SWT semata. Wallahu a'lam bish-shawab.
Dua Tipe Berisyarat dengan Telunjuk Saat Tahiyat
Dalam mengerjakan sholat, seorang muslim harus berpedoman pada syariat Nabi Muhammad SAW, termasuk cara berisyarat dengan telunjuk saat tahiyat. Adapun caranya ada dua macam, yakni:
1. Menggenggam Semua Jari Kecuali Telunjuk
Cara pertama ini didasarkan hadits Ibnu Umar yang telah disebutkan sebelumnya. Artinya, saat tahiyat, seluruh jari tangan kanan dalam posisi layaknya tangan mengepal atau menggenggam, kecuali telunjuk.
2. Membentuk Lingkaran dengan Jari Tengah dan Jempol
Cara kedua adalah dengan membentuk lingkaran atau angka 0. Caranya adalah dengan mempertemukan ibu jari dengan jari tengah. Sementara itu, telunjuk tetap diacungkan ke depan. Landasan cara ini adalah hadits dari Wail bin Hujr yang berbunyi:
ثم قعد وافترش رجله اليسرى ووضع كفه اليُسرى على فخذه وركبته اليسرى وجعل حدّ مرفقه الأيمن على فخذِهِ اليُمنى ثم قبض اثنتين من أصابعه وحلق حلقة ثم رفع إصبعه
Artinya: "...kemudian beliau duduk dan membentangkan kaki kirinya. Beliau meletakkan tangan kiri di atas paha dan lutut kirinya. Dan memposisikan siku kanannya di atas paha kanannya. Kemudian beliau menggenggam dua jarinya (kelingking dan jari manis), dan membentuk lingkaran dengan dua jarinya (jempol dan jari tengah) dan berisyarat dengan jari telunjuknya." (HR Nasai 888. Syaikh Al-Albani menyatakan derajatnya shahih)
Waktu Mengangkat Telunjuk Saat Tahiyat
Mengenai waktu mengangkat telunjuk, para ulama memiliki perbedaan pendapat. Kembali dikutip dari buku Tata Cara Shalat Sesuai Tuntunan Nabi SAW oleh Yulian Purnama, ini poin-poinnya:
- Dimulai sejak ucapan 'laailaahaillallah' (Mazhab Hanafi)
- Dimulai sejak awal tasyahud hingga akhir (Mazhab Maliki)
- Dimulai sejak 'illallah' (Mazhab Syafi'i)
- Dimulai sejak ada kata 'Allah' (Mazhab Hanabi)
Demikian uraian ringkas mengenai alasan jari telunjuk kanan diangkat saat tasyahud atau tahiyat. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(sto/apu)