Punya Keterbatasan Pendengaran, Amrozy Bisa Lolos Seleksi Calon Imam Masjid UEA

Punya Keterbatasan Pendengaran, Amrozy Bisa Lolos Seleksi Calon Imam Masjid UEA

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 19 Jul 2024 12:31 WIB
Seleksi Imam Masjid UEA
Amrozy Lolos Seleksi Imam Masjid UEA Foto: Kemenag
Jakarta -

Nama Amrozy Abdillah tercatat sebagai salah satu peserta seleksi calon imam Masjid Uni Emirat Arab (UEA) 2024. Pria berusia 22 tahun ini membuktikan dirinya mampu bersaing di kancah internasional meskipun dengan keterbatasan pada pendengarannya.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), pria kelahiran 1998 ini memiliki keterbatasan pada sistem pendengarannya. Namun, ia berhasil membuktikan bahwa keterbatasan ini tidak bisa menghentikan langkahnya.

Sederet prestasi, baik dalam bidang akademis maupun non-akademis berhasil ditorehkan Amrozy.

Lolos Seleksi Calon Imam Masjid UEA

Sama seperti peserta lainnya, Amrozy juga harus melewati serangkaian tes hingga akhirnya Isa melewati tahap akhir Seleksi Calon Imam Masjid.

"Sangat bersyukur bisa tenang dan tidak grogi saat test wawancara di depan tiga Syekh dari UEA," ujar Amrozy.

Seleksi Tahap III Calon Imam Masjid asal Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) ini digelar di Jakarta, Rabu-Jumat (10-12/7/2024). Dalam seleksi ini, Kemenag menghadirkan tiga penguji dari UEA, yakni Syekh Taleb Alshehhi, Syekh Abdulla Alrashdi, dan Syekh Anas Najib Alaoui.

Seleksi sebagai imam masjid UEA bukanlah hal baru bagi Amrozy. Ia sudah terlatih mengikuti berbagai kompetisi dalam skala nasional maupun internasional.

Amrozy aktif di dunia Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ). Ia tercatat sebagai Juara II Cabang Musabaqah Hifzil Qur'an (MHQ) 30 Juz, MTQ tingkat provinsi DKI Jakarta 2017. Pada gelaran MTQ 2019 dan Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) 2020 tingkat Provinsi DKI Jakarta, Amrozy berhasil meraih juara I Cabang MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab.

Pada STQ Nasional 2021 di Sofifi, Maluku Utara, Amrozy yang berasal dari Sangatta, Kalimantan Timur (Kaltim) ini berhasil menyabet juara II cabang MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab.

Kini Amrozy tengah mempersiapkan diri untuk melangkah ke tahap berikutnya yakni menuju UEA. Ia yakin, semua hasil yang dicapainya ini atas kehendak Allah SWT sekaligus mendapat keberkahan dari mencintai Al-Qur'an.

"Berkat Al-Qur'an pula saya bisa lulus dan berangkat menjadi imam masjid di UEA. Karena di mana pun kita berdakwah, jika bersama Al-Qur'an, pasti hidup kita bermanfaat. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kemenag telah menyelenggarakan program kerja sama ini. Program yang sangat bagus dan bermanfaat," ujarnya.

Dalami Seni Tarik Suara Islami Sejak Kecil

Kemampuannya dalam bidang tarik suara Islami telah dilakoni sejak masih kecil. Amrozy mengawali dunia tarik suara Islami dengan berlatih dan belajar menghafal Juz 30 Al-Qur'an.

"Sambil menempuh pendidikan formal, mulai dari SDIT (2011) dan SMP (2014) di Daarussalaam, Sangatta, Kutai Timur, Kaltim. Lanjut menghafal Al-Qur'an dari awal di Pesantren Tahfidz Qur'an Utrujah, DKI Jakarta (2015-2017)," jelasnya.

Pada 2015, Amrozy mulai menghafal Al-Qur'an dan ia berhasil hafiz di tahun 2017.

Lulus dari pesantren, ia melanjutkan sekolah formalnya di SMA Handayani, Bekasi, Jawa Barat.

"Setelah itu, lanjut Program Diploma Dua (D2) Idad Lughawiy, di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), DKI Jakarta (2019)," imbuhnya.

Saat ini, Amrozy tengah menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) Pendidikan Bahasa Arab di LIPIA, DKI Jakarta, serta tercatat sebagai guru Bahasa Arab dan imam di Masjid Soleh Hawa, Ceger, Cipayung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Perjalanan hidup Amrozy tak selalu mulus, tapi menurutnya, selalu ada solusi di setiap permasalahan. "Saya memang memiliki keterbatasan secara fisik, tapi selebihnya Tuhan memberikan kelebihan dan kemudahan bagi saya. Saya sangat meyakini bahwa itu semua berkat keberkahan Al-Qur'an," pungkasnya.




(dvs/lus)

Hide Ads