Sejumlah santri penghafal Al-Qur'an di Indonesia beserta alumni Media Center Haji (MCH) Indonesia menggelar khataman Qur'an untuk mendoakan kelancaran prosesi puncak haji tahun ini. Acara digelar selama lima hari berturut-turut.
Sebagaimana diketahui, sejak 14 Juni 2024 muslim dari berbagai belahan dunia mulai memasuki Padang Arafah untuk menjalani wukuf. Dikatakan, wukuf menjadi puncak haji sekaligus rukun yang tidak boleh ditinggalkan.
Kegiatan doa yang digelar oleh santri Madrasah TBS Kudus (Format Iksab Jakarta) itu berkolaborasi dengan Forum Alumni MCH Indonesia. Doa digelar sebagai ikhtiar agar ibadah yang dijalani lancar dan jemaah haji diberi keselamatan. Terlebih, pada 2024 jemaah haji Indonesia menjadi yang terbanyak dalam sejarah perhajian dengan jumlah 241.000 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan ikhtiar kecil, tidak sebanding dengan beban para petugas dan jemaah. Namun, dengan keikhlasan doa dan wasilah khataman, kita optimistis penyelenggaraan haji INdonesia di bawah komando Menag Yaqut Cholil Qoumas dengan sinergi seluruh petugas akan menjalankan prosesi besar ini dengan baik dan sukses," kata Koordinator Khataman Al-Qur'an 30 Juz, Solla Taufiq dikutip dari keterangan yang diterima detikHikmah pada Sabtu (15/6/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, penyelenggaraan haji 2024 bukanlah tugas yang ringan. Terlebih, pada saat wukuf sekitar tiga juta orang dari berbagai latar belakang yang berbeda bertemu di satu tempat dan satu waktu melangsungkan ibadah yang sama.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Forum Alumni MCH 2022 Abdul Hakim mengatakan, kegiatan khataman Qur'an tersebut dilaksanakan sejak Jumat (16/6/2024) sampai Selasa (18/6/2024). Setiap harinya, para penghafal dari Ponpes Yanbu'ul Qur'an Kudus mengkhatamkan 30 juz. Para santri itu telah dilatih menghafal Al-Qur'an sejak dini.
"Ini adalah kegiatan dan tradisi baik karena bentuk peneguhan kita akan kekuasaan Allah. Dan, mungkin majelis ini adalah ibarat sebuah titik kecil di antara luasnya hamparan bumi. Namun dengan modal keikhlasan dan ketulusan saya yakin titik kecil ini bisa menjadi penerang bagi kehidupan di bumi," pungkas Hakim.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Siapa yang Akan Jadi Menteri Haji dan Umrah?