Perluasan Ketiga Masjidil Haram Padukan Arsitektur Islam Kuno dan Teknik Modern

Makkah -

Perluasan ketiga Masjidil Haram di Makkah menampilkan perpaduan warisan arsitektur Islam dengan teknik modern. Perluasan dengan total luas bangunan mencapai 345.000 meter persegi ini memukau pengunjung dengan keunikan dan kemegahannya.

Serangkaian 22 kubah menjadi pusat dari perluasan ketiga Masjidil Haram. Sebanyak 12 di antaranya terbuat dari kaca yang dapat digerakkan, sehingga cahaya alami dapat masuk dan menyinari ruangan bagian dalam ketika cuaca memungkinkan, lapor kantor berita Saudi, SPA, Selasa (4/6/2024).

Ruangan bagian dalam dan luar di perluasan menampilkan kemegahan, dilengkapi wajah bangunan yang dilapisi marmer, dekorasi kaca yang rumit, serta mosaik di permukaan bagian luar. Langit-langit perluasan diperindah dengan kayu bertatahkan batu permata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjidil Haram diterangi lebih dari 120 ribu lampu. Foto: Saudi Press Agency (SPA)

Secara keseluruhan, perluasan ketiga Masjidil Haram memperlihatkan kemegahan yang memukau. Karya arsitektur dan langit-langit yang menjulang tinggi serta balkon yang luas berhasil membuat takjub pengunjung.

Ayat-ayat Al-Qur'an dalam kaligrafi Arab yang elegan tidak luput menghiasi dinding perluasan. Terakhir, terdapat pola geometris rumit yang dapat dilihat di dinding, kubah, dan berbagai elemen dekoratif dengan bahan bervariasi, mulai dari tembaga, kaca, keramik, hingga marmer.

Perluasan Ketiga Masjidil Haram Foto: Saudi Press Agency

Adapun dilansir dari situs resmi Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, perluasan berkontribusi memudahkan jemaah. Area perluasan mencakup halaman, jembatan, dan berbagai ruang serta fasilitas untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan jemaah.

Masjidil Haram sendiri merupakan satu dari dua masjid suci yang ada di Arab Saudi. Masjid yang menjadi tempat Baitullah ini dipenuhi oleh jemaah haji setiap tahunnya.

Keutamaan Masjidil Haram dijelaskan dalam sebuah hadits. Rasulullah SAW bersabda, "Salat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibandingkan salat di masjid yang lainnya, kecuali di Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat daripada masjid lainnya." (HR Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Hakim)