Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman, didalamnya terdapat berbagai kisah-kisah pelajaran hidup orang-orang terdahulu. Seperti kisah Bani Israil sampai keturunannya yang berbuat kerusakan di muka bumi. Berikut ini ayat Al-Qur'an yang jelaskan tentang sifat Bani Israil.
Mengutip buku Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama karya Faqihuddin Abdul Kodir disebutkan Bani Israil adalah anak-anak keturunan Nabi Yakub AS, putra nabi Ishaq AS, dan cucu Nabi Ibrahim AS.
Kata "Israil" disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 43 kali, misalnya surah Al-Baqarah yang berjumlah 286 ayat, dan ada banyak pembahasan mengenai Bani Israil dalam surah Al-Baqarah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua jenis kisah Bani israil yang dibahas. Mulai dari sisi terangnya, hingga lebih banyak membahas sisi gelap mengenai kaum Yahudi.
Sifat Bani Israil yang Dijelaskan dalam Al-Qur'an
Dr. Hidayatullah, M.Ag. dalam buku berjudul Karakter Kepemimpinan Nabi Musa a.s. dalam Perspektif Al-Qur'an, Analisis Pada Kisah Nabi Musa AS menulis berdasarkan kamus Al-Muhith menyebutkan bahwa Selepas Nabi Musa AS berhadapan dengan Firaun, beliau pun berhadapan dengan kelompok manusia yang lebih sulit daripada raja angkuh tersebut.
Bani Israil memiliki sifat yang bengkok, suka menikung, melintir di satu sisi, dan sisi lainnya bersifat kasar dan keras kepala.
Salah satu sifat Bani Israil yang membuat Nabi Musa AS tidak mampu lagi membersamai mereka adalah ketika meminta izin menyembah berhala sesudah diselamatkan oleh Allah SWT dari kejaran Firaun dan pengikutnya. Bani Israil malah membuat patung sapi yang terbuat dari emas untuk disembah oleh mereka.
1. Surah Taha Ayat 88
فَاَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهٗ خُوَارٌ فَقَالُوْا هٰذَآ اِلٰهُكُمْ وَاِلٰهُ مُوْسٰى ەۙ فَنَسِيَ ۗ ٨٨
Artinya: (Dari perapian itu) kemudian dia (Samiri) mengeluarkan untuk mereka patung berwujud anak sapi yang bersuara. Mereka lalu berkata, "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi dia (Musa) telah lupa (bahwa Tuhannya di sini)."
Masih dalam buku Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama yang ditulis Faqihuddin Abdul Kodir dijelaskan sisi gelap Bani Israil dalam surah Al-Baqarah.
Ketika nabi Musa AS mengetahui ini, beliau pun marah besar kepada Bani Israil, hingga akhirnya mereka melakukan pertaubatan.
2. Surah Al-Baqarah Ayat 54
وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ اَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوْبُوْٓا اِلٰى بَارِىِٕكُمْ فَاقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِنْدَ بَارِىِٕكُمْۗ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ٥٤
Artinya: "(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, sesungguhnya kamu telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahan). Oleh karena itu, bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. Itu lebih baik bagimu dalam pandangan Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang."
Setelah bertaubat pun tetap saja ada sebagian Bani Israil yang masih menuntut kepada Allah SWT, mereka ingin bertemu dan melihat Allah SWT secara langsung, seperti saat mereka melihat anak sapi.
3. Surah Al-Baqarah Ayat 55
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْكُمُ الصّٰعِقَةُ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ ٥٥
Artinya: "(Ingatlah) ketika kamu berkata, "Wahai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum melihat Allah dengan jelas." Maka, halilintar menyambarmu dan kamu menyaksikan(-nya)."
4. Surah Al-Baqarah Ayat 56
ثُمَّ بَعَثْنٰكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٥٦
Artinya: "Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kematianmu agar kamu bersyukur."
Ketika Bani Israil diminta untuk menetap pada suatu lembah, dengan kecukupan sumber-sumber air yang tersedia, makanan pertanian yang lezat, kebanyakan dari mereka tidak sabar dan tidak tahan.
5. Surah Al-Baqarah Ayat 58
وَاِذْ قُلْنَا ادْخُلُوْا هٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوْا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَّادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُوْلُوْا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطٰيٰكُمْ ۗ وَسَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ ٥٨
Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami berfirman, "Masuklah ke negeri ini (Baitulmaqdis). Lalu, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk dan katakanlah, 'Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),' niscaya Kami mengampuni kesalahan-kesalahanmu. Kami akan menambah (karunia) kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."
6. Surah Al-Baqarah Ayat 59
فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ فَاَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ࣖ ٥٩
Artinya: "Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, Kami menurunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu berbuat fasik."
7. Surah Al-Baqarah Ayat 61
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ ٦١
Artinya: "(Ingatlah) ketika kamu berkata, "Wahai Musa, kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan. Maka, mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah." Dia (Musa) menjawab, "Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota. Pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta." Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena sesungguhnya mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu ditimpakan karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas."
Demikianlah penjelasan mengenai sifat-sifat Bani Israil dalam Al-Qur'an, mulai dari membangkang dengan menyembah anak sapi, hingga tidak mau bersabar atas perintah Allah SWT.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi