Israel Bikin Ribuan Warga Gaza Sulit Menunaikan Ibadah Haji

Israel Bikin Ribuan Warga Gaza Sulit Menunaikan Ibadah Haji

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 24 Mei 2024 13:00 WIB
Israeli military operates in the Gazan side of the Rafah Crossing, amid the ongoing conflict between Israel and Palestinian Islamist group Hamas, in the southern Gaza Strip, in this handout image released on May 7, 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Perbatasan Rafah Foto: via REUTERS/ISRAEL DEFENSE FORCES
Jakarta -

Menjelang puncak haji, warga Palestina berusaha menuju ke Makkah untuk berhaji. Sayangnya, upaya ini dipersulit oleh Israel.

Dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (24/5/2024) Kementerian Awqaf dan Agama mengabarkan bahwa ribuan warga Palestina dilarang menunaikan ibadah haji. Tentara Israel mencoba menghadang warga Palestina yang bergerak dari Gaza menuju Rafah.

Aksi yang dilakukan Israel ini menuai kecaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mencegah ribuan warga Gaza melakukan ibadah haji jelas merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beribadah dan hukum kemanusiaan internasional," ujar pihak Kementerian Awqaf dan Agama sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (24/5/2024).

Ibadah haji di Makkah merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim di dunia. Haji adalah rukun Islam yang kelima. Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan haji setidaknya sekali dalam hidup mereka jika mereka mampu.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah kejahatan perang baru yang ditambahkan ke dalam serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap masyarakat dan tempat ibadah kami," kata kementerian tersebut.

Tentara Israel merebut dan menduduki sisi Palestina dari penyeberangan Rafah yang berbatasan dengan Mesir pada tanggal 7 Mei 2024. Hal itu membuat Israel mengendalikan satu-satunya pintu di wilayah tersebut menuju dunia luar.

Atas aksi yang dilakukan Israel, Kementerian tersebut meminta Mesir serta Arab Saudi untuk bertindak tegas dan membantu menekan Israel. "Agar masyarakat Gaza bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini."

Israel melancarkan serangan darat pada tanggal 6 Mei di Rafah di Jalur Gaza Selatan. Dari serangan ini, lebih dari 1,5 juta warga Palestina mencari perlindungan.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan lebih dari 800.000 orang telah meninggalkan kota tersebut sejak dimulainya serangan Israel.

Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah tersebut.

Lebih dari 35.700 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 80.000 lainnya terluka sejak Oktober 2023 lalu menyusul serangan kelompok Hamas.

Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan. Fasilitas umum, pemukiman warga hingga tempat ibadah tak luput dari serangan Israel.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk memastikan bahwa pasukannya tidak melakukan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.




(dvs/lus)

Hide Ads