Surah Az-Zariyat ayat 56 dan Tafsirnya, Perintah Allah untuk Jin dan Manusia

Surah Az-Zariyat ayat 56 dan Tafsirnya, Perintah Allah untuk Jin dan Manusia

Diky Darmanto - detikHikmah
Rabu, 22 Mei 2024 13:16 WIB
Al-Quran yang didalamnya terdapat surat Al Waqiah. Jika dibaca setiap hari dapat mendapatkan keberkahan.
Al-Qur'an. Foto: Getty Images/iStockphoto/jackof
Jakarta -

Perintah beribadah Allah SWT sampaikan kepada bangsa manusia dan Jin. Kisah itu tertuang dalam Al-Qur'an. Surah Az-Zariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ٥٦

Arab latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."

Tafsir Az-Zariyat Ayat 56

Linawati Endra Natalia dkk, dalam buku Dunia Remaja: Permasalahan dan Solusinya menjelaskan makna surah Az-Zariyat ayat 56 yaitu: Suatu ketika para malaikat mengetahui rencana Allah SWT yang akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka Bumi. Allah pun menjelaskan kepada mereka dengan rinci. Nantinya manusia akan diciptakan dari tanah, lalu Allah sempurnakan dan meniupkan roh ke dalamnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya surah Az-Zariyat ayat 56 menggunakan kata "Aku" sebab tujuannya untuk menegaskan ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT. Sehingga ada satu tanggung jawab (ibadah) bukan hanya untuk ritual, tetapi mencakup segala bidang kehidupan yang dimiliki manusia dan jin.

Sementara itu, mengutip buku Pendidikan Agama Islam karya Bachrul Ilmy dijelaskan kandungan utama surah Az-Zariyat ayat 56 adalah jin dan manusia diwajibkan beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan ibadah, secara umum terbagi menjadi ibadah mahdah dan ibadah gairu mahdah.

Ibadah mahdah meliputi pelaksanaan perintah Allah seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Ibadah gairu mahdah mencakup segala perbuatan yang bertujuan meraih ridha Allah, seperti belajar, bekerja, bertani, dan berdagang.

Dalam beribadah, seseorang harus ikhlas, tidak riya, dan tidak syirik. Ikhlas berarti melakukan sesuatu semata-mata karena Allah. Riya adalah melakukan sesuatu atau beribadah untuk mendapatkan pujian. Syirik berarti menyekutukan Allah dalam setiap perbuatan, khususnya ibadah.

Selain itu, Buya Hamka dalam buku Tafsir Al-Azhar berpendapat bahwa Az-Zariyat ayat 56 adalah lanjutan dari ayat sebelumnya agar Rasulullah SAW terus memberikan peringatan, karena peringatan sangat bermanfaat untuk orang beriman.

Seorang manusia yang telah mengakui dirinya beriman, tidak akan rela bila hidupnya diisi dengan kesenangan dunia yang kosong (tidak berarti apa-apa), selama manusia masih hidup semestinya seluruh waktunya dihabiskan untuk beribadah.

Selanjutnya, menurut riwayat Abu Thalhah yang diterima dari Ibnu Abbas arti perintah beribadah adalah mengakui dan menyadari bahwa diri (manusia) hanyalah budak/hamba yang diciptakan Allah SWT.

Sejauh mana umur manusia pada akhirnya pasti akan meninggal, mereka tidak akan bisa lari dari kematian, tidak ada manusia yang bisa hidup sesuai kemauannya, semua atas kehendak Allah SWT.

Maka dari itu, ayat ini mengingatkan manusia mau atau tidak mau harus mematuhi perintah Allah SWT. Lebih baik bagi mereka menyadari hakikat kehidupan mereka untuk beribadah kepada Allah.

Ibadah diawali dengan iman (Percaya bahwa Allah SWT yang menjamin kehidupan kita), lalu percaya akan keberadaan Allah. Barulah iman yang telah tumbuh itu harus dibuktikan dengan amal shaleh. Amal Shaleh inilah yang disebut pokok/pondasi beribadah.

Selanjutnya, bila sudah mengakui percaya kepada Allah SWT, harus juga percaya kepada Rasulullah SAW. Maka pesan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW harus diikuti, dikerjakan, dan jauhkan larangannya.

Niscaya kita akan mengerjakan seluruh ibadah yang diperintahkan Allah SWT. Seperti salat lima waktu, puasa, zakat, haji yang adalah bagian kecil dari ibadah umumnya. Paling penting iman kepada-Nya.

Tag:

tafsir surah az-zariyat ayat 56

perintah ibadah manusia dan jin

kisah islami

Hikmah




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads