Hati-hati, Ini Ucapan yang Paling Dibenci Allah SWT Menurut Hadits

Hati-hati, Ini Ucapan yang Paling Dibenci Allah SWT Menurut Hadits

Alvin Setiawan - detikHikmah
Rabu, 15 Mei 2024 11:00 WIB
Ilustrasi diam
Ilustrasi hati-hati dalam bicara. (Foto: Getty Images/iStockphoto/AaronAmat)
Jakarta -

Muslim dituntut untuk selalu menjaga lisannya dari perkataan buruk dan kotor. Namun tanpa disadari banyak dari kita yang mengucapkan hal yang sebenarnya dibenci Allah SWT. Lantas, ucapan seperti apa yang dimaksud?

Allah SWT telah memperingatkan kita untuk selalu menjaga lisan sebab terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia yang baik maupun buruk sebagaimana yang diterangkan pada surah Qaf ayat 18. Allah SWT berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."

Mengutip buku Kumpulan Hadits Cantik Pilihan Jilid 2 karya Yana Adam terdapat hadits riwayat menyebutkan jika keselamatan manusia tergantung pada ucapannya. Rasulullah SAW bersabda, "Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR Bukhari)

ADVERTISEMENT

Ucapan yang Paling Dibenci Allah SWT

Abdillah F. Hasan menyebutkan dalam bukunya 40 Ucapan Terlarang, terdapat riwayat hadits mengenai ucapan yang paling dibenci Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل: اتق الله، فيقول: عليك بنفسك

Artinya: "Kalimat yang dibenci Allah adalah ketika seseorang menasehati temannya, 'Bertakwalah kepada Allah,' Tapi ia justru menjawab, 'Urus saja dirimu sendiri'." (HR Baihaqi dan Nasa'i)

Dikutip dari buku Hijrah Dahulu, Istikamah Kemudian karangan Hendra Bakti, hadits ini menjelaskan betapa bencinya Allah SWT kepada orang yang apabila dinasihati tentang kebaikan namun ia menjawab dengan kalimat yang menunjukkan kesombongannya. Bisa jadi ia merasa demikian karena memiliki status sosial, kedudukan ekonomi, jabatan, atau ilmunya yang lebih tinggi dari yang menasihatinya.

Tak hanya kesombongan, tapi juga ucapan tersebut juga mengandung penolakan terhadap ajakan orang lain untuk berbuat baik, terutama ajakan bertakwa kepada Allah SWT. Biasanya mereka berucap demikian sebab orang yang mengajak dianggap terlalu mencampuri urusannya dalam masalah ketakwaan.

Padahal, sebagai sesama muslim sudah sepatutnya untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Selain itu kita juga dilarang untuk menyombongkan diri kita terhadap Allah SWT. Sebagaimana yang diterangkan pada surah An Nisa ayat 172-173.

(172) لَنْ يَّسْتَنْكِفَ الْمَسِيْحُ اَنْ يَّكُوْنَ عَبْدًا لِّلّٰهِ وَلَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ وَمَنْ يَّسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ اِلَيْهِ جَمِيْعًا

(173) فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْتَنْكَفُوْا وَاسْتَكْبَرُوْا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ وَّلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا

Artinya: "172. Almasih tidak akan pernah enggan menjadi hamba Allah dan begitu pula para malaikat yang dekat (kepada Allah). Siapa yang enggan menyembah-Nya dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.

173. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya. Sementara itu, orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Mereka pun tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah."

Masih merujuk sumber yang sama, sikap terbaik bagi seorang muslim dalam menerima nasihat kebenaran dari orang lain ialah dengan lapang dada. Kemudian, jangan kita memandang fisik, kondisi sosial, dan ekonomi dari orang yang menyampaikan nasihat tersebut.

Muslim harus ingat bahwa segala perbuatan dan perkataan kita akan mendapatkan balasan di akhirat nanti. Mengutip buku 50 Nasihat Untuk Muslimah tulisan Abdul Aziz Bin Abd. Al-Muqbil diterjemahkan oleh Amrozi Muhammad Rais, Rasulullah SAW juga memperingatkan hal tersebut sehingga kita senantiasa menjaga lisan kita dari ucapan yang dibenci Allah SWT.

Sebab ucapan yang dibenci Allah SWT dapat membuat kita dimasukan ke dasar neraka Jahanam. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالحَمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقَى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإن العبد ليتَكَلَّمُ بِالكَلَة مِنْ سُخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقَى لَهَا بالا يهوى بها في جهنم . رواه البخاري

Artinya: "Seorang hamba yang jika berbicara semata-mata yang diridoi Allah dan seolah-olah tidak dihiraukan orang, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Namun seorang hamba berbicara dengan ucapan yang dibenci Allah seolah-olah tidak dihiraukan orang, maka ucapan itu akan membawanya ke neraka Jahanam." (HR. Bukhari)

Wallahu a'lam.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads