Dalam beberapa bulan terakhir, citra stereotip tentang perjalanan ziarah ke Mekah dan Madinah, yang dikenal sebagai Umrah, telah mengalami perubahan, dengan meninggalkan gambaran konvensionalnya menuju beragam upayanya dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Di tengah-tengah transformasi ini, langkah apa saja yang telah diambil oleh Kerajaan Arab Saudi untuk memfasilitasi perjalanan spiritual yang diberkati ini bagi warga Indonesia?
Sangat penting untuk menekankan, khususnya, ikatan sejarah antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi, yang tercermin dalam Islam dan hubungan persaudaraan antar keduanya. Hubungan ini telah menjadi salah satu benang utama yang merajut hubungan sejarah kedua negara yang berakar hingga hari ini. Hubungan tersebut membentuk dasar dari perkembangan positif saat ini dan kerja sama yang erat antara kedua negara di tingkat pemerintahan.
Salah satu kontribusi nyata Arab Saudi yang menguatkan hubungan ini adalah rangkaian fasilitas yang diberikan kepada jutaan warga negara Indonesia selama beberapa dekade untuk melaksanakan Umrah dan mengunjungi kota Nabi Muhammad SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komponen utama dalam mengupayakan fasilitas tersebut adalah peningkatan mutu layanan yang diberikan kepada para tamu Allah, atau para pengunjung, yang telah mengalami perubahan secara signifikan selama dua tahun terakhir dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut berhasil dicapai oleh otoritas Arab Saudi melalui peluncuran platform pemerintah yang terpadu bernama "Nusuk" untuk melayani umat Muslim di seluruh dunia yang hendak mengunjungi Mekah dan Madinah.
Tulisan ini bertepatan dengan acara pertemuan yang baru-baru ini diadakan oleh "Nusuk" di ibu kota Indonesia, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh banyak perusahaan pariwisata dan Umrah Indonesia dan Arab Saudi serta para pejabat negara, termasuk Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Tawfiq Al-Rabiah. Pertemuan tersebut menjadi saksi diskusi serius yang bertujuan untuk mengembangkan peluang saat ini dan masa depan, mengatasi hambatan, serta memastikan kemudahan dan kelancaran bagi jamaah Indonesia yang berjumlah sangat besar setiap tahunnya.
Upaya ini patut diacungi jempol dan dihargai, baik oleh Kerajaan Arab Saudi maupun pihak berwenang terkait, yang telah menunjukkan perhatian terhadap warga negara Indonesia. Acara tersebut menandakan adanya perhatian khusus dari Arab Saudi, tempat lahirnya Islam, dan upaya mempererat hubungan kerja sama resmi antara kedua negara.
Masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, perlu menjelajahi serta mendalami secara detail layanan digital yang disediakan oleh platform "Nusuk". Platform ini lebih dari sekadar alat digital; platform ini berfungsi sebagai gerbang untuk menemukan beragam layanan yang ditawarkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Platform ini menawarkan dua manfaat utama: pertama, memudahkan para jamaah dan pengunjung Indonesia, terlepas dari jenis visa mereka, untuk menjalankan Umrah dan mengunjungi Saudi sepanjang tahun (kecuali selama musim haji).
Mereka dapat menyesuaikan paket mereka sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan kemampuan finansial, termasuk akomodasi, transportasi, penerbangan, dan lainnya. Kedua, "Nusuk" merupakan platform tepercaya dan aman yang diawasi oleh Komisi Pariwisata Arab Saudi, serta dibuat dengan bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah.
Dari sudut pandang saya, "Nusuk" dapat memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh para jamaah dan pengunjung, yang ditandai dengan adanya terobosan inovasi yang signifikan. Platform ini telah memperluas cakupannya tidak hanya di Mekah dan Madinah saja, tetapi memungkinkan orang-orang untuk "merasakan" destinasi wisata di Arab Saudi.
Perlu dicatat bahwa Arab Saudi telah menjadi tujuan wisata utama yang diminati oleh para pelancong internasional, termasuk Indonesia, yang kini dapat merencanakan program pariwisata komprehensif mereka sekaligus menjalankan ibadah Umrah dan mengunjungi Masjid Nabi. Mereka juga dapat mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah dan pusat budaya di dua kota suci.
Seperti disebutkan sebelumnya, "Nusuk" bukan hanya alat digital; pada dasarnya, platform ini mencerminkan minat dan keinginan Kerajaan Arab Saudi untuk menarik lebih banyak jamaah dari seluruh dunia, terutama Indonesia. Hal tersebut secara tidak langsung didukung oleh statistik; pada tahun 2023, Arab Saudi mendapati adanya peningkatan sebesar 36% dalam jumlah pelancong Indonesia dibandingkan dengan tahun 2022. Pada tahun 2024, Arab Saudi diperkirakan akan menerima lebih dari 2,2 juta pelancong dari Indonesia. Ini menunjukkan adanya kemudahan akses bagi semua umat Islam Indonesia, serta benefit tambahan yang dapat diperoleh dari layanan yang disampaikan dalam bahasa ibu mereka.
Saran saya kepada setiap jamaah Indonesia yang ingin melaksanakan Umrah adalah dengan memaksimalkan manfaat visa mereka, dengan memperkaya pengalaman keagamaan dan spiritualnya sambil menjelajahi atraksi wisata internasional yang kaya akan warisan budaya yang beragam, alam yang menawan, dan pengalaman kreatif, dengan contoh utama seperti Jeddah, Al-Ula, dan Riyadh.
Muhammad Anas
Penulis adalah Alumni Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, dan Direktur CDC ElSharq
Artikel ini adalah kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?