Dukhan disebut sebagai kabut asap pertanda awal terjadinya hari kiamat. Peringatan tersebut tertuang dalam berbagai riwayat hadis dan kitab suci Al-Qur'an.
Hadis menyebutkan, Rasulullah SWT menceritakan jika Dukhan akan tiba bersamaan dengan Dabbah (hewan melata dari perut bumi yang memangsa manusia dan dajjal). Kabut asap ini akan memenuhi sepanjang timur dan barat langit di belahan bumi.
ﺇﻧﻬﺎ ﻟﻦ ﺗﻘﻮﻡ ﺣﺘﻰ ﺗﺮﻭا ﻗﺒﻠﻬﺎ ﻋﺸﺮ ﺁﻳﺎﺕ، ﻓﺬﻛﺮ اﻟﺪﺧﺎﻥ، ﻭاﻟﺪﺟﺎﻝ، ﻭاﻟﺪاﺑﺔ، ﻭﻃﻠﻮﻉ اﻟﺸﻤﺲ ﻣﻦ ﻣﻐﺮﺑﻬﺎ، ﻭﻧﺰﻭﻝ ﻋﻴﺴﻰ ﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ، ﻭﻳﺄﺟﻮﺝ ﻭﻣﺄﺟﻮﺝ، ﻭﺛﻼﺛﺔ ﺧﺴﻮﻑ، ﺧﺴﻒ ﺑﺎﻟﻤﺸﺮﻕ، ﻭﺧﺴﻒ ﺑﺎﻟﻤﻐﺮﺏ، ﻭﺧﺴﻒ ﺑﺠﺰﻳﺮﺓ اﻟﻌﺮﺏ، ﻭﺁﺧﺮ ﺫﻟﻚ ﻧﺎﺭ ﺗﻄﺮﺩ اﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ ﻣﺤﺸﺮﻫﻢ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Kalian tidak akan pernah melihat hari kiamat sehingga kalian melihat 10 pertandanya. Yaitu munculnya Dukhon (asap), Dajjal, dabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa bin Maryam, Yajuj Majuj, tiga musibah terbenamnya tanah yaitu di tanah Timur, di tanah barat dan di Jazirah Arab dan akhir dari pertanda kiamat tersebut adalah terdapat api yang menggiring umat manusia pada tempat di mereka bangkitkan." (HR Muslim).
Al Allamah Al Khazib mengatakan dalam kitab tafsirnya, "Hudzaifah RA pernah bertanya: 'Ya Rasulullah, apa itu dukhan (asap)?' Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat: 'Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata'. Asap itu akan memenuhi timur dan barat. Asap itu bertahan selama 40 hari 40 malam. Orang mukmin akan terkena asap itu lalu membuatnya seperti orang yang terkena influenza. Sedangkan orang kafir (yang terkena asap itu) akan seperti orang yang mabuk. Asap itu akan keluar dari dua lubang hidungnya, telinganya dan duburnya."
Tafsir Hadis dan Al-Qur'an tentang Dukhan
Disebutkan dalam hadis sahih tentang kiamat (as-sāʽah) oleh Imam Muslim dan beberapa perawi lain, Dukhan menjadi tanda pertama dari 10 tanda terjadinya kiamat kubro (besar) yang berbunyi.
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Artinya, "Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, 'Apa yang kalian bicarakan?' Kami menjawab, 'Kami membicarakan kiamat.' Ia bersabda, 'Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.' Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka," (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi'us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).
Sementara itu menurut tafsir Surat ad Dukhan ayat 10-11, ketika telah datang asap yang nyata dan jelas, maka hal tersebut diartikan sebagai 3 makna yang berbeda yaitu.
- Asap sebagai bagian dari tanda terjadinya kiamat besar.
- Asap di langit dan bumi pertanda kelaparan orang Quraisy karena doa Nabi Muhammad.
- Asap berupa debu di hari penaklukan Kota Makkah.
Ketiganya bermakna buruk dan membawa kepedihan bagi seluruh umat di masa tersebut.
فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَاۡتِى السَّمَآءُ بِدُخَانٍ مُّبِيۡنٍۙ (١٠ ) يَغۡشَى النَّاسَؕ هٰذَا عَذَابٌ اَلِيۡمٌ (١١)
"Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih."
Berdasarkan kajian ilmiah dari buku Kementerian Agama RI berjudul Al Qur'an dan Tafsirnya, peristiwa dukhan akan ditandai dengan benturan dahsyat bumi dan benda langit lainnya. Partikel seperti awan debu akan berhamburan dalam jumlah besar hingga menutupi sinar matahari. Di saat ini juga suhu akan turun drastis dan terjadi kematian massal pada makhluk hidup.
Kajian tentang bintang berekor juga dianggap sebagai dukhan pertanda kiamat. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antara terbitnya bintang berekor dan kemunculan asap. Para ahli menyimpulkan jika akan muncul asap yang mematikan serta menyelimuti bumi setelah jatuhnya meteor, yang sesuai dengan perkataan Ibnu Abbas dalam atsar riwayat Abdullah bin Mulaikah.
غَدَوْتُ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ذَاتَ يَوْمٍ, فَقَالَ : مَا نِمْتُ الْبَارِحَةَ حَتَّى أَصْبَحْتُ وَقُلْتُ : لِمَا ؟ قَالَ : قَالُوا : طَلَعَ الْكَوْكَبُ ذُو الذَّنَبِ فَخَشِيْتُ أَنْ يَكُوْنَ الدُّخَانِ قَدْ طَرَقَ
مَا نِمْتُ حَتَّى أَصْبَحْتُ
Artinya: "Aku berangkat pagi-pagi untuk menemui Ibnu Abbas RA pada suatu hari, lantas dia berkata, "Aku tidak tidur semalam ini sampai pagi." Aku bertanya, "Mengapa?" Dia menjawab, "Orang-orang berkata, 'Bintang berekor muncul malam ini. Aku khawatir bahwa asap itu sudah muncul, maka aku tidak tidur sampai aku memasuki waktu pagi."
Pandangan Sains tentang Dukhan
Proses terbentuknya alam semesta dalam Al Quran melalui asap dan benturan benda luar angkasa ternyata terbukti secara sains. Terdapat bukti sejarah bumi pernah dihantam benda angkasa sesuai QS At Takwir ayat 1-6 yang berbunyi.
"Apabila matahari digulung dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan apabila gunung-gunung dihancurkan dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan) dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan dan apabila lautan dijadikan meluap."
Ayat tersebut sesuai dengan imajinasi sains yang menyatakan bahwa meteorit yang jatuh di laut akan membuat bumi mendidih dan menyebabkan aktifnya seluruh gunung berapi di bumi. Dengan demikian dukhan dalam perspektif sains diklaim akan berdampak seperti berikut.
- Kondisi bumi yang mencekam.
- Terjadi hujan asam dan panas global.
- Bumi terinduksi oleh magnet (seluruh meteor tertarik jatuh ke bumi).
Kabut dukhan sebagai tanda kiamat tentunya menjadi rahasia dan hak prerogratif Allah SWT sepenuhnya. Kewajiban kita sebagai manusia hanyalah beribadah, menaati aturan, dan menjauhi laranganNya agar mendapat perlindungan di hari kiamat.
(row/row)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!