Setiap manusia pasti memiliki ujian dalam hidupnya. Ketika tengah diuji dengan musibah, jangan pernah sekalipun bersikap putus asa.
Ada banyak dalil yang menjelaskan tentang pentingnya berhusnuzan kepada takdir dan ketetapan Allah SWT. Allah SWT tidak memberikan ujian dan musibah melampaui kemampuan hamba-Nya.
Salah satu tanda seorang yang beriman adalah tidak berputus asa. Al-Qur'an melarang orang yang beriman untuk berputus asa dari rahmat Allah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surah Yusuf ayat 87. Ayat ini menceritakan kisah Nabi Ya'qub AS yang memerintahkan anak-anaknya untuk mencari keberadaan putranya, Yusuf dan Bunyamin. Allah SWT berfirman,
يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ - ٨٧
Artinya: "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Ulama tafsir, Ibnu Katsir menjelaskan, ayat di atas berisi larangan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT.
Melansir laman UIN Antasari, sikap putus asa dikaitkan dengan sikap kufur yakni mengingkari nikmat Allah SWT. Orang yang berputus asa biasanya hanya memikirkan nikmat yang hilang atau harapan yang tak terwujud, padahal nikmat-nikmat Allah SWT lainnya justru lebih besar dan lebih banyak. Nikmat inilah yang terkadang luput dari rasa syukur.
Sikap putus asa erat kaitannya dengan kekufuran. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 9,
وَلَئِنْ أَذَقنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيئُوسٌ كَفُورٌ
Artinya: Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut darinya, pastilah dia menjadi berputus asa lagi tidak berterima kasih.
Sebagai cara agar tidak kufur nikmat dan berputus asa, tanamkan dalam hati bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik penolong dan pelindung. Hal ini diabadikan dalam Al-Qur'an dan bisa dijadikan amalan zikir.
Allah SWT berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 173,
... وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Artinya: ... dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."
Pertolongan Allah SWT bagi hambanya yang sabar dan tidak putus asa itu sangat dekat. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 214 yang berbunyi,
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
Artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Anjuran Berpikir Positif
Rasulullah SAW melalui beberapa hadits menjelaskan tentang pentingnya memiliki pikiran yang positif. Seorang yang mampu melatih pikiran positif akan senantiasa berhusnuzan kepada Allah SWT.
Mengutip buku Berpikir Positif Dengan Al Quran & Al Hadis Itu Ada Seninya oleh Ust. Heri Kurniawan Tadjid, dijelaskan putus asa dalam hal apa pun, tetap dilarang dalam Islam.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, ia menyampaikan, Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah salah seorang di antara kalian berkata,"Jiwaku buruk" tetapi katakanlah, "pencernaan tidak normal." (Al-Hadist).
Hadits di atas berisi larangan untuk mengatakan istilah buruk terhadap sesuatu. Larangan ini mengandung perintah, supaya menggunakan istilah-istilah positif dalam mengatakan segala sesuatu.
Dalam hadits lain diceritakan, menurut sebuah riwayat dari Anas bin Malik, suatu hari Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya,
"Janganlah salah satu dari kamu meminta mati karena kesulitan hidup yang menimpa. Jika memang sangat perlu dia berbuat demikian, maka ucapkan doa sebagai berikut, 'Ya Allah, panjangkanlah umurku kalau memang hidup adalah lebih baik bagiku, dan matikanlah aku manakala memang kematian lebih baik bagiku'."(HR Bukhari-Muslim).
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi