Salat Ied Idul Fitri dikerjakan setiap 1 Syawal. Sebelum mengerjakan salat Ied, ada beberapa amalan sunnah yang bisa dikerjakan.
Idul Fitri menjadi hari raya bagi umat Islam. Hari mulia ini bermakna kemenangan setelah sebelumnya menjalani ibadah puasa Ramadan sebulan penuh.
Merangkum buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru dijelaskan kata Ied dalam bahasa Arab berarti hari raya atau sesuatu yang selalu berulang atau kembali. Adapun Al-Fithru berarti berbuka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika digabung menjadi Idul Fitri maka ini maksudnya "Hari Raya Berbuka Puasa". Yakni sudah tidak melakukan puasa lagi, setelah sebulan lamanya berpuasa Ramadan. Atau dengan kata lain, hari raya untuk makan-minum karena berpuasa pada hari ini diharamkan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Hari berpuasa (tanggal 1 Ramadan) adalah pada hari dimana kalian semua berpuasa. Hari Fitri (tanggal 1 Syawal) adalah hari dimana kalian semua melakukan hari raya Idul Fitri, dan hari Idul Adha adalah pada hari dimana kalian semua merayakan Idul Adha." (HR. Tirmidzi, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Amalan Sunnah Sebelum Salat Idul Fitri
Salat Idul Fitri merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Pengerjaannya tepat di 1 Syawal. Sebelum mengerjakan salat Idul Fitri, perhatikan beberapa amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW agar bisa mendapatkan banyak keutamaan.
Berikut beberapa amalan sunnah salat Idul Fitri:
1. Mandi
Mandi disunnahkan baik bagi laki-laki atau perempuan saat hari raya Idul Fitri.
Imam al-Ghazali dalam risalahnya yang berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali menjelaskan, mandi Idul Fitri bukanlah mandi biasa, melainkan mandi di pagi hari dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air.
Sesuai dengan petunjuk Imam al-Ghazali, waktu pelaksanaan mandi Idul Fitri bisa sebelum atau setelah salat subuh di pagi hari.
Berikut bacaan niat mandi Idul Fitri:
نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu ghusla 'îdil fithri sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah".
2. Memperbanyak Takbir
Memperbanyak bacaan takbir merupakan amalan yang disunnahkan saat Idul Fitri. Bacaan takbir bisa dimulai sejak terbenamnya Matahari 1 Syawal sampai takbiratul ihramnya Imam sholat Id bagi yang berjamaah, atau takbiratul ihramnya mushalli (orang yang sholat) sendiri, bagi yang sholat sendirian.
Perintah mengumandangkan takbir saat Idul Fitri termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185,
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya: "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah".
3. Makan Sebelum Salat Ied
Sebelum berangkat salat Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Makan sebelum berangkat salat Ied sekaligus menjadi tanda bahwa di 1 Syawal tidak diperbolehkan puasa.
Dalam hadist dituturkan,
كَانَ لَا يَغْدُو يَوْم الْفطر حَتَّى يَأْكُل سبع تمرات
Artinya: "Adalah Rasulullah SAW tidak pergi untuk melakukan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan tujuh buah kurma."
Anjuran makan sebelum salat Idul Fitri hukumnya sunnah, dan makruh bila ditinggalkan sebagaimana dikutip al-Imam al-Nawawi dari kitab al-Umm. (Syekh Khathib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 1, hal. 592).
4. Berjalan Kaki Menuju Tempat Salat
Sayyidina Ali mengatakan,
مِنْ السُّنَّةِ أَنْ يَخْرُجَ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا
Artinya: "Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat Ied dengan berjalan". (HR. al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadits Hasan).
5. Melewati Jalan yang Berbeda
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Ghuniyatul Thalibin mengatakan, "Orang Mukmin dianjurkan pergi dan pulang dari salat Ied dari jalan yang berbeda karena Ibnu Umar menyatakan bahwa Nabi SAW pergi dan pulang shalat id dari jalan yang berbeda."
Riwayat tentang melewati jalan yang berbeda saat salat Ied juga termaktub dalam Kitab Riyadhus Shalihin milik Imam an-Nawawi. Dari Jabir RA, ia berkata,
"Pada hari raya, Nabi SAW menempuh jalan yang berbeda (sewaktu pergi dan pulang)." (HR Bukhari)
Ibnu Umar RA juga meriwayatkan bahwa, "Rasulullah SAW berangkat melalui jalan As-Syajarah dan pulang melalui jalan Al-Mu'arras. Ketika memasuki Makkah, beliau melewati Ats-Tsaniyyah Al-Ulya, dan keluar melalui jalan Ats-Tsaniyyah As-Sufla." (HR Muttafaq Alaih)
Demikian beberapa amalan sunnah yang bisa dikerjakan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama