Kurma merupakan buah istimewa yang sering dikaitkan dengan bulan Ramadan. Tidak hanya lezat dan bergizi, makan kurma saat buka puasa juga merupakan sunah Rasulullah SAW.
Berbuka dengan kurma dan air putih adalah kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh umat Islam.
Tak hanya itu, beliau juga memiliki kebiasaan memakan kurma dalam jumlah yang ganjil. Namun, tahukah kamu mengapa Rasulullah SAW makan kurma dalam jumlah ganjil? Simak pembahasan berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Rasulullah Makan Kurma dalam Jumlah Ganjil
Nabi Muhammad SAW diketahui memiliki kebiasaan makan kurma dalam jumlah ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9. Hal ini karena bilangan ganjil adalah bilangan kesukaan Rasulullah SAW.
Dijelaskan dalam kitab Faidlul Qadir terjemahan Amir Hamzah Fachruddin, Al-Munawi menjelaskan Rasulullah SAW memakan tujuh butir kurma karena beliau menyukai bilangan ganjil. Beliau melakukan hal ini saat berbuka puasa atau ketika berangkat salat Idul Fitri.
"Adalah Rasulullah SAW tidak pergi untuk melaksanakan salat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil." (HR Bukhari)
Dikutip dari buku 24 Jam Belajar Sunah Nabi oleh Romy Hernadi, mengonsumsi buah kurma dalam jumlah ganjil dipercaya dapat menangkal racun dan sihir. Hal ini dijelaskan hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa makan kurma dalam bilangan ganjil, khususnya tujuh butir kurma Ajwa, dapat menangkal racun dan sihir.
Dalam sebuah hadits yang riwayat Shahabat Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda:
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
Artinya: "Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir."
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Kurma ajwa itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun." (HR Ibnu Majah dari Sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa'id. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani.)
Meskipun begitu Rasulullah SAW tidak melarang kita untuk makan kurma dalam jumlah genap. Muslim bisa memakan buah kurma dalam jumlah genap seperti 2, 4, 6, dan seterusnya.
Penjelasan Ilmiah Makan Kurma dalam Jumlah Ganjil
Dikutip dari buku 24 Jam Belajar Sunnah Nabi oleh Romy Hernadi, ada penelitian medis yang menjelaskan bahwa mengonsumsi buah kurma dalam bilangan genap seperti 2, 4, 5, 8, dan seterusnya mampu menghasilkan gula darah dan potassium tanpa menghasilkan banyak energi.
Penelitian Musthafa Mohamed Essa, Ph. D juga menerangkan bahwa buah kurma mampu melindungi otak dari stres oksidatif.
"Buah kurma adalah sumber serat makanan yang baik dan kaya fenolat total dan antioksidan alami, seperti anthocyanin, asam ferulat, asam protocatechuic, dan asam kafeat. Keberadaan senyawa polifenol ini dapat membantu dalam pengobatan penyakit Alzheimer," ungkapnya.
Dalam penelitian lain oleh Rock W menjelaskan kurma memiliki efek baik bagi asam lemak jenuh dan stres oksidatif. Hal tersebut sering dikaitkan dengan masalah jantung yang berpotensi untuk mencegah atherogenesis yang mengarah ke penyakit kardiovaskular.
"Kurma kaya berbagai phytochemical yang juga membantu mencegah penyakit jantung. Selanjutnya, kurma juga merupakan sumber potasium yang kaya. Terbukti kurma dapat mengurangi risiko stroke dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung," demikian keterangannya.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi