Manfaat Mujahadah An-Nafs, Latihan Kendalikan Hawa Nafsu

Manfaat Mujahadah An-Nafs, Latihan Kendalikan Hawa Nafsu

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Kamis, 28 Mar 2024 10:15 WIB
ilustrasi berdoa
Ilustrasi mujahadah an-nafs. Foto: Ilustrasi Denny Putra/detikcom
Jakarta -

Mujahadah an-nafs adalah hal yang sepatutnya dilakukan oleh umat Islam. Dengan mujahadah an-nafs, seorang hamba dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT.

Mengutip buku Tasawuf Kontemporer karya Muhammad Basyrul Muvid, dalam Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur'an, Raghib Al-Ashfahani mengatakan bahwa jihad dan mujahadah berarti mencurahkan segala kemampuan untuk melawan musuh. Adapun jihad terbagi menjadi tiga, yaitu berjuang melawan musuh yang tampak, berjuang melawan setan, dan berjuang melawan hawa nafsu.

Pengertian Mujahadah An-Nafs

Dinukil dari buku Tasawuf Kultural karya Sokhi Huda, dalam kitab Jami al-Ushul, secara istilah mujahadah berarti memerangi nafsu amarah bis-sΓΌ' dan memberi beban untuk melakukan sesuatu yang berat baginya sesuai aturan syara' (agama).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bagian lain kitab tersebut, dijelaskan pula bahwa mujahadah berarti membebani nafsu untuk melakukan hal-hal yang berat secara jasmani dan menghindari kesenangannya dari segala bidang.

Hefdon Assawqi dalam buku Pendidikan Akhlaqul Karimah Perspektif Ilmu Tassawuf juga menjelaskan pengertian mujahadah. Mengutip pendapat para sufi, mujahadah yaitu upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagai kecenderungan jiwa yang rendah.

ADVERTISEMENT

Adapun menurut Muhammad Basyrul Muvid dalam buku Tasawuf Kontemporer, mujahadah dalam pendidikan tasawuf artinya usaha yang sungguh-sungguh dalam melawan, melemahkan, hingga mematikan hawa nafsu, bisikan setan, dan dari berbagai dorongan negatif lainnya.

Mujahadah juga didefinisikan sebagai menguasai, meredam dan mengendalikan hawa nafsu, dan oleh karena itu sering disebut pula dengan mujahadah an-nafs (melawan hawa nafsu), sebagaimana dijelaskan dalam buku Mutiara Akhlak Tasawuf karya Sahri.

Perintah Mujahadah An-Nafs

Perintah untuk melakukan mujahadah an-nafs ada dalam Al-Qur'an dan hadits, salah satunya Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 35. Allah SWT berfirman,

ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω°Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΨ§ Ψ§ΨͺΩ‘ΩŽΩ‚ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΨΊΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω Ψ§Ω„Ω’ΩˆΩŽΨ³ΩΩŠΩ’Ω„ΩŽΨ©ΩŽ ΩˆΩŽΨ¬ΩŽΨ§Ω‡ΩΨ―ΩΩˆΩ’Ψ§ ΩΩΩŠΩ’ Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ’Ω„ΩΩ‡Ω– Ω„ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺΩΩΩ’Ω„ΩΨ­ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.

Perintah mujahadah an-nafs juga ada dalam Al-Qur'an surah Al-Hajj ayat 78. Allah SWT berfirman,

ΩˆΩŽΨ¬ΩŽΨ§Ω‡ΩΨ―ΩΩˆΩ’Ψ§ فِى اللّٰهِ Ψ­ΩŽΩ‚Ω‘ΩŽ Ψ¬ΩΩ‡ΩŽΨ§Ψ―ΩΩ‡Ω–Ϋ—...

Artinya: "Berjuanglah kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya..."

Dalam kitab Hasyiyah ash-Shawi, kalimat wajahadu fillΓ’h dan wajahadu fi sabilillah pada dua ayat tersebut ditafsirkan sebagai berikut:

"Berjihadlah di jalan Allah menghadapi musuh-musuhmu yang nyata (lahiriah) dan yang batin (batiniah). Musuh lahiriah adalah kelompok-kelompok tersebut dan (orang-orang) kafir. Cara memeranginya sudah maklum dan dinamakan 'perang kecil'. Sementara yang dimaksud musuh batiniah adalah nafsu, kesenangan, dan setan. Cara memeranginya adalah menahan dari kesenangan-kesenangannya sedikit demi sedikit. Dan ini dinamakan 'perang yang lebih besar atau lebih berat'."

Perintah mujahadah an-nafs juga ada dalam salah satu hadits.

Rasulullah SAW bersabda, "Jihad yang paling utama adalah jihad terhadap diri sendiri dan hawa nafsunya." (HR Bukhari dan Muslim)

Manfaat Mujahadah An-Nafs

Menukil buku Tasawuf Kultural karya Sokhi Huda, berikut beberapa manfaat dari melakukan mujahadah an-nafs.

Memperoleh Hidayah

Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Ankabut ayat 69. Allah SWT berfirman,

ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ¬ΩŽΨ§Ω‡ΩŽΨ―ΩΩˆΩ’Ψ§ ΩΩΩŠΩ’Ω†ΩŽΨ§ Ω„ΩŽΩ†ΩŽΩ‡Ω’Ψ―ΩΩŠΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ Ψ³ΩΨ¨ΩΩ„ΩŽΩ†ΩŽΨ§Ϋ— ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ Ω„ΩŽΩ…ΩŽΨΉΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ­Ω’Ψ³ΩΩ†ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: "Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan."

Manfaat dari mujahadah an-nafs ini juga dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin, "mujahadah adalah kunci hidayah, tiada kunci dari hidayah selain mujahadah."

Memperoleh Keuntungan

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 35. Allah SWT berfirman,

ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω°Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΨ§ Ψ§ΨͺΩ‘ΩŽΩ‚ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΨΊΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω Ψ§Ω„Ω’ΩˆΩŽΨ³ΩΩŠΩ’Ω„ΩŽΨ©ΩŽ ΩˆΩŽΨ¬ΩŽΨ§Ω‡ΩΨ―ΩΩˆΩ’Ψ§ ΩΩΩŠΩ’ Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ’Ω„ΩΩ‡Ω– Ω„ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺΩΩΩ’Ω„ΩΨ­ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.

Memperoleh Musyahadah/Ma'rifat kepada Allah SWT

Abu Ali ad-Daqaq mengatakan, "Barang siapa menghiasi lahiriahnya dengan mujahadah maka Allah akan memperbaiki batiniahnya dengan musyahadah (seakan-akan menyaksikan Allah SWT)."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads