Sholawat menjadi salah satu amalan sunnah yang bisa dikerjakan di malam Nisfu Syaban. Banyak sekali keutamaan sholawat, termasuk menjadi pintu terkabulnya doa.
Amalan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan doa kepada Allah SWT. Sholawat bisa mengantarkan umat Islam pada limpahan keberkahan dan keselamatan untuk Nabi Muhammad SAW. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad merupakan kewajiban bagi orang mukmin.
Perintah membaca sholawat termaktub dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab ayat 56. Allah SWT berfirman,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Mengutip buku The Story Behind The Power of Sholawat oleh Ayu Aprilianti, memperbanyak sholawat menjadi salah satu cara mewujudkan keinginan, harapan dan hajat.
Sholawat Malam Nisfu Syaban
Nisfu Syaban 2024 yang jatuh bertepatan dengan Minggu, 25 Februari 2024 sedangkan malam Nisfu Syaban dimulai sejak malam Minggu, tepatnya Sabtu, 24 Februari 2024 malam. Pada malam tersebut, umat Islam bisa memperbanyak sholawat dan memanjatkan doa agar semua hajat serta keinginan dapat dikabulkan Allah SWT.
Berikut bacaan sholawat nabi dalam Arab dan latin dan artinya:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Bacaan latin: Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammadin shahibin nasabisy-syarifi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim
Artinya: "Ya Allah, berikanlah shalawat dan salam sejahtera kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, pemilik nasab yang mulia dan semoga shalawat tercurah kepada para keluarga dan para sahabat beliau, dan juga berikanlah keselamatan."
Dengan memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT dapat saja mewujudkan keinginan atau hajat melalui berkah sholawat tersebut.
Hajat sendiri memiliki penafsiran yang sangat banyak. Hajat bisa berupa kebutuhan, keinginan, impian, atau bahkan harapan. Hajat bisa disampaikan melalui doa yang diawali dengan sholawat.
Hadits Keutamaan Sholawat
Banyak hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang keutamaan sholawat, termasuk salah satunya yakni menjadi kunci terkabulnya doa. Tentu semua atas kehendak Allah SWT.
Merangkum buku Mari Bersholawat Sesuai Tuntunan Nabi: Mengupas Seluk Beluk Sholawat oleh Abu Utsman Kharisman dijabarkan beberapa hadits tentang keutamaan sholawat.
1. Pujian kepada Rasulullah SAW
Dari Abdurrahman bin Auf beliau berkata, "Rasulullah SAW keluar kemudian menuju sedekah beliau (dalam riwayat lain: kebun kurma) kemudian beliau menghadap ke arah kiblat kemudian turun bersujud dan memanjangkan sujud hingga aku menyangka bahwa Allah SWT telah mewafatkan beliau (dalam sujud itu). Kemudian aku mendekati beliau dan duduk (di dekat beliau). Beliau mengangkat kepalanya dan bertanya: Siapa ini? Aku berkata: Abdurrahman. Nabi bertanya: Ada apa denganmu. Wahai Rasulullah engkau sujud (sangat lama) hingga aku mengira Allah telah mewafatkanmu.
Sesungguhnya Jibril mendatangi aku dan mengabarkan kabar gembira bahwa Allah SWT berfirman: "Barang siapa yang bersholawat kepadamu, Aku bersholawat kepadanya. Barangsiapa yang mengucapkan untuk-Nya. Maka aku bersujud kepada Allah Azza Wa Jalla sebagai bentuk syukur." (HR Ahmad)
2. Ditinggikan Derajat
Umar bin Khattab RA menceritakan, saat itu Rasulullah SAW keluar untuk buang air besar, tetapi beliau tidak mendapati ada seorang pun yang mengikuti beliau. Umar RA pun keluar mengikuti beliau dengan membawa tempat air dari tanah liat atau alat untuk bersuci, Umar RA mendapati beliau sujud di dekat saluran air.
Setelahnya, Umar RA menyingkir dan duduk di belakang beliau hingga Rasulullah SAW mengangkat kepala beliau dan berkata, "Engkau telah berbuat baik wahai Umar, ketika engkau dapati aku sujud, engkau menyingkir dariku. Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan berkata: Barang siapa yang bersholawat sekali untukku, Allah SWT akan bersholawat dan memberikan keselamatan untuk orang itu sepuluh kali. Allah SWT pun akan mengangkat orang itu 10 derajat." (HR Al-Bukhari)
3. Diampuni Dosanya
Sahabat Nabi Abu Tholhah al-Anshariy pernah menyaksikan kegembiraan di wajah Rasulullah SAW dan beliau bersabda,
"Barang siapa yang bersholawat untukku satu kali, Allah SWT akan bersholawat untuknya 10 kali, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan diangkat untuknya 10 derajat." (HR An Nasa'i)
Dihapuskan kesalahannya artinya diampuni, ditutupi (aibnya), dan digugurkan beban dosanya.
Diangkatnya derajat seseorang di dunia adalah dengan mendapatkan taufik untuk menjalankan ketaatan-ketaatan, sedangkan pada hari kiamat, diangkatnya derajat adalah dengan diberatkannya bobot kebaikan. Di surga mendapat tambahan kemuliaan.
4. Tercukupi Kebutuhannya
Keutamaan ini disebutkan dalam hadits Ubay bin Kaab RA. Ia bertanya pada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku banyak mendoakan engkau. Berapa banyak semestinya aku mendoakan engkau dalam doa yang aku ucapkan?"
Nabi bersabda, "Sesuai kehendakmu."
Ubay berkata, "Bagaimana jika seperempat?"
"Sesuai kehendakmu. Jika engkau tambah, itu lebih baik bagimu."
Ubay berkata lagi, "Bagaimana jika setengah?"
Nabi bersabda, "Sesuai kehendakmu. Jika engkau tambah, itu lebih baik bagimu."
"Bagaimana jika dua pertiga?"
"Sesuai kehendakmu. Jika engkau tambah, itu lebih baik bagimu."
Ubay bertanya lagi, "Bagaimana jika aku jadikan doaku seluruhnya untuk Anda?"
Nabi bersabda, "Kalau demikian, akan tercukupi apa yang engkau inginkan dan diampuni dosamu." (HR Tirmidzi)
5. Dikabulkannya Doa
Keutamaan sholawat yang terakhir termaktub dalam hadits dari Fadholah bin Ubaid. Ia bercerita saat, Rasulullah SAW duduk, tiba-tiba masuk seseorang laki-laki kemudian salat dan berdoa, "Allahummaghfirlii warhamnii (Ya Allah ampunilah aku dan rahmatilah aku)."
Rasulullah SAW pun bersabda, "Wahai orang yang salat, engkau telah tergesa-gesa. Jika engkau salat dan duduk (untuk berdoa), pujilah Allah dengan (pujian) yang Dia layak akan hal itu dan bersholawatlah untukku. Kemudian berdoalah."
Berikutnya, ada seorang laki-laki lain yang salat setelah itu. Ia memuji Allah dan bersholawat untuk Nabi SAW, kemudian Nabi SAW bersabda, "Wahai orang yang salat, berdoalah niscaya dikabulkan untukmu." (HR Tirmidzi)
Dalam hadits lain disebutkan dari Abdullah bin Mas'ud yang berkata, "Aku pernah salat pada saat Nabi SAW berada di tempat itu bersama Abu Bakr dan Umar. Ketika aku duduk, aku mulai dengan memuji Allah, kemudian bersholawat untuk Nabi SAW. Kemudian aku berdoa untuk diriku sendiri. Nabi SAW kemudian bersabda, 'Mintalah, niscaya engkau akan diberi. Mintalah, niscaya engkau akan diberi'." (HR Tirmidzi)
(dvs/rah)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa