OKI Bakal Gelar Sidang Istimewa soal Israel-Palestina, Ini yang Dibahas

OKI Bakal Gelar Sidang Istimewa soal Israel-Palestina, Ini yang Dibahas

Kristina - detikHikmah
Rabu, 21 Feb 2024 15:30 WIB
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
Logo Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Foto: OKI
Jakarta -

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bakal menggelar sidang istimewa Konferensi Menteri Informasi Islam (ICIM) dalam waktu dekat. Pihaknya akan membahas upaya bersama terkait agresi Israel ke Palestina.

Melansir WAFA, Rabu (21/2/2024), sidang tersebut akan berlangsung di Istanbul, Turki pada 24 Februari 2024. Forum ini akan membahas upaya-upaya dalam menghadapi disinformasi dan permusuhan otoritas pendudukan Israel terhadap jurnalis dan media di Palestina.

Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha akan menyampaikan pidato tentang kejahatan pendudukan Israel yang tengah berlangsung terhadap jurnalis dari berbagai media dan lembaga pers yang bertugas di Palestina, pada konferensi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, otoritas Israel menindas media di Jalur Gaza dan seluruh Palestina. Menurut laporan WAFA, Israel telah menargetkan lebih dari 140 institusi media yang menyebabkan korban jiwa sekitar 126 orang yang bekerja di sektor pers dan media sejak serangan 7 Oktober 2024.

Israel juga menghancurkan gedung institusi media dan memutus layanan internet bagi para pekerja media dan masyarakat di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Serangan Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama lebih dari empat bulan. Agresi ini menyebabkan puluhan ribu nyawa melayang dan pemukiman, termasuk fasilitas umum serta tempat ibadah, hancur.

Menurut laporan terbaru dari otoritas Palestina, korban jiwa sejak agresi 7 Oktober 2023 mencapai lebih dari 29.092 orang, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, sementara 68,883 lainnya luka-luka.

Serangan masih berlangsung hingga kini. Teranyar, otoritas pendudukan Israel menyerbu Kota Jenin dan kamp pengungsian dan menyerang satu rumah dan menghancurkan infrastruktur.

Serangkaian upaya internasional telah ditempuh namun belum juga menghentikan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza. Kantor berita Yordania, Petra, melaporkan, Selasa (20/2/2024), Yordania mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan Dewan Keamanan mengadopsi resolusi gencatan senjata di Gaza menyusul veto Amerika Serikat.

Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Yordania, Sufyan Qudah, mengatakan kegagalan Dewan Keamanan untuk ketiga kalinya dalam menghentikan perang di Gaza ini mencerminkan ketidakmampuan komunitas internasional untuk menghentikan bencana kemanusiaan yang disebabkan perang yang terus berkecamuk di Gaza.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads