Surah Al-Qalam Ayat 4: Bacaan, Isi Kandungan, dan Sebab Turunnya

Surah Al-Qalam Ayat 4: Bacaan, Isi Kandungan, dan Sebab Turunnya

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Jumat, 16 Feb 2024 20:00 WIB
Al Quran
Ilustrasi Al-Qur'an. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tenerum)
Jakarta -

Surah Al-Qalam merupakan salah satu surah dalam Al-Qur'an yang memiliki arti pena. Surah Al-Qalam adalah surah ke-68 dan terdiri dari 52 ayat.

Merujuk pada buku Tafsir al-Azhar Jilid 9 oleh Hamka, surah Al-Qalam terkadang juga disebut juga surah Nuun. Surah ini memiliki ayat-ayat yang pendek tapi padat, sebagaimana kebiasaan surah-surah yang turun di Makkah (Surah Makkiyyah).

Surah Al-Qalam ayat 4 menjelaskan tentang budi pekerti luhur. Berikut bacaan surah Al-Qalam ayat 4 lengkap, tafsir, dan asbabun nuzulnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ ٤

Wa innaka la'alaa khuluqin 'aziim

ADVERTISEMENT

Artinya: "Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung."

Isi Kandungan dan Sebab Turun Surah Al-Qalam Ayat 4

Dilansir dari kitab Tafsir Ibnu Katsir oleh Abdullah bin Muhammad bin Ishaq Al-Sheikh, dari Ibnu 'Abbas berkata, "Sesungguhnya engkau benar-benar berada di dalam agama yang agung, yaitu Islam." Mujahid, Abu Malik, As-Suddi, Ar-Rabi' bin Anas, ash-Dhahhak, dan Ibnu Zaid juga mengatakan hal serupa. 'Athiyyah berkata, "Engkau benar-benar berada di dalam etika yang agung."

Dari Qatadah, Aisyah RA pernah ditanya mengenai akhlak Rasulullah SAW. Kemudian ia menjawab, "Akhlak beliau adalah Al-Qur'an."

Artinya, Nabi Muhammad SAW telah menjadi percontohan Al-Qur'an, baik dalam hal perintah, larangan, sebagai karakter sekaligus perangai beliau. Beliau selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Al-Qur'an dan menghindari apa pun yang dilarangnya.

Hal tersebut disertai dengan pemberian Allah SWT yang berupa akhlak yang sangat agung, yaitu rasa malu, pemberani, pemberi maaf lagi sabar, pemurah, serta semua akhlak mulia. Dari Anas, dia berkata,

"Aku pernah melayani Rasulullah SAW selama sepuluh tahun, selama itu pula beliau tidak pernah mengatakan, 'Ah,' sama sekali kepadaku. Dan tidak juga beliau mengomentari sesuatu yang aku kerjakan dengan mengatakan, 'Mengapa engkau kerjakan itu?' Dan juga tentang sesuatu yang belum aku kerjakan, dengan mengatakan, 'Mengapa engkau tidak mengerjakannya?' Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik akhlaknya. Beliau tidak pernah memakai kain bulu yang ditenun dan sutera. Tidak ada yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah SAW. Dan aku tidak pernah mencium bau harum dan wangi-wangian yang lebih wangi dari keringat Rasulullah SAW."

Dari Abu Ishaq yang berkata, "Aku pernah mendengar al-Barra' berkata, 'Rasulullah SAW adalah orang yang paling tampan wajahnya dan paling baik akhlaknya. Beliau tidak terlalu pendek dan tidak juga terlalu tinggi." (HR Bukhari)

Aisyah, juga pernah bercerita, "Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah memukul pembantunya dengan tangannya dan tidak juga memukul seorang wanita serta tidak juga beliau memukul sesuatu dengan tangannya kecuali jika beliau berjihad di jalan Allah. Dan tidaklah beliau memilih di antara dua hal melainkan beliau akan memilih yang lebih beliau sukai yaitu yang lebih mudah baginya, kecuali dosa. Beliau adalah orang yang paling jauh dari perbuatan dosa. an beliau tidak pernah membalas dendam demi diri sendiri karena suatu hal yang ditimpakan kepada beliau melainkan jika hal itu ditujukan untuk merusak kemuliaan-kemuliaan Allah sehingga beliau akan membalas dendam karena Allah SWT." (HR Ahmad)

Abu Hurairah turut menyebutkan dalam salah satu riwayat, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.'" (HR Ahmad)

Merujuk pada buku Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an oleh Jalaluddin as-Suyuthi, sebab turunnya ayat ini dijelaskan dalam salah satu riwayat. Dari Aisyah RA, dia berkata, "Tidak ada seorang pun yang lebih baik akhlaknya daripada Rasulullah SAW. Tidak seorang pun, baik dari sahabat maupun keluarga beliau, yang memanggil (meminta bantuan), melainkan beliau akan mengiyakannya. Itulah sebabnya Allah menurunkan ayat ini." (HR Nu'aim dan al-Wahidi)




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads