Soal Nafkah Siapa yang Jadi Prioritas, Ibu Atau Istri? Ini Kata Mamah Dedeh

Sejatinya, sebagai seorang anak sudah sepatutnya kita memberi nafkah kepada orang tua sebagai bentuk bakti. Dalam Islam, perintah berbakti disebutkan dalam surat Al Isra ayat 23,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."

Lantas bagaimana dengan yang sudah berkeluarga? Khususnya seorang anak laki-laki yang telah menjadi suami. Siapa yang lebih didahului untuk ia beri nafkah, apakah istri atau ibunya?

Siapa yang Harus Diprioritaskan Suami dalam Memberi Nafkah?

Dalam hal ini, penceramah yang akrab disapa Mamah Dedeh turut memberi penjelasan terhadap prioritas nafkah seorang suami. Ia menilai bahwa seorang suami sudah selayaknya mengurusi orang tua dengan istri secara bersamaan.

Baik istri maupun orang tua harus dimuliakan, namun apabila keadaan ekonomi sang suami kurang baik, maka ia harus memprioritaskan istrinya.

"Kalau laki-laki duitnya seret, kalau saetik (sedikit), dahulukan istri, tapi perhatikan orang tuanya. Tapi kalau seandainya istri butuh, orang tua butuh, tidak ada salahnya bagi sedikit," katanya dikutip dari InsertLive pada Rabu (7/2/2024).

Hukum Menafkahi Orang Tua bagi Anak yang Sudah Berkeluarga

Mengutip buku Konsep Nafkah Keluarga dalam Islam susunan Husni Fuaddi dan Nurhadi, apabila orang tuanya kurang mampu, lanjut usia dan sudah tidak bisa bekerja maka sebagai seorang anak sudah sepatutnya menafkahi keduanya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 215,

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٢١٥

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan)." Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."

Ditafsirkan oleh Ibnu Katsir, ayat di atas menyebutkan terkait kewajiban menafkahi orang tua. Allah SWT mengetahui segala kebaikan yang dilakukan umatnya dan akan diberi ganjaran pahala yang lebih besar.

Turut dijelaskan dalam buku Urgensi Agama dalam Membina Keluarga Harmonis oleh Badrudin, seorang anak laki-laki yang memiliki kelebihan harta setelah menafkahi dirinya sendiri, anak dan istrinya memiliki kewajiban menafkahi orang tua. Hal ini disebutkan dalam hadits saat seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang pembelanjaan beberapa dinar miliknya.

Rasulullah SAW bersabda, "Nafkahkanlah ia (dinar) untuk dirimu." Laki-laki itu berkata lagi, "Saya masih punya yang lain." Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Mulailah kepada orang yang engkau beri nafkah dari ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu kemudian yang lebih dekat denganmu (kerabat yang lebih dekat)."

Meski demikian, seorang istri tidak berkewajiban memenuhi kebutuhan keluarga dan orang tuanya. Namun, menafkahi orang tua bagi anak yang sudah berkeluarga disebut sebagai ibadah sekaligus bakti kepada keduanya.

Video Perjuangan Penonton 'Sore' Bikin Sheila Dara-Yandy Laurens Terharu

Video Perjuangan Penonton 'Sore' Bikin Sheila Dara-Yandy Laurens Terharu