Rasulullah SAW menyukai warna tertentu, namun ada juga warna-warna yang tidak disukai beliau.
Warna apa saja yang Rasulullah tidak sukai? Ketahui warna tersebut beserta alasan di baliknya berikut ini.
Warna yang Tidak Disukai Rasulullah SAW
Dikutip dari e-book Fattabiuni: Ikuti Sunnahku karya Muhammad bin Abdurrahman, Rasulullah SAW tidak suka warna merah, kuning, dan jingga bagi kaum laki-laki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Merah
Dalam Ar-Raudhah al-Bahiyyah fi Mu'jizah an-Nabi wa asy-Syaa'il Muhammadiyyah oleh Ahmad Musthafa Mutawalli, bukan termasuk petunjuk Rasulullah SAW memakai pakaian warna merah, hitam, dan pakaian yang dicelup.
Rasulullah tidak suka warna merah polos. Di sisi lain, dijelaskan dalam buku Mendidik Anak Laki-laki karya Adnan Hasan Shalih Baharits, diperbolehkan pula berpakaian yang berwarna merah, hijau, dan hitam (jika dipadukan dengan warna lain).
Dalam hal ini, yang terpenting adalah bukan warna yang kehitam-hitaman atau yang tidak dipadukan dengan warna-warna lain.
Rasulullah juga pernah memakai salah satu dari selendang Yaman berwarna hitam, merah, dan putih. Saat beliau memakai pakaian warna merah atau hitam itu, maka akan ada motif warna-warna yang lain.
2. Kuning
Rasulullah tidak suka warna kuning. Dalam buku bertajuk Membangun Karakter dan Melejitkan Potensi Anak karya Marisa Humaira, diceritakan Abdullah bin Amr bin 'Ash saat masa kecil. Suatu hari Rasulullah SAW mengenakan pakaian yang dicelup dengan warna kuning.
Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, "Apakah ibumu yang memerintahkan untuk mengenakan pakaian ini?" Abdullah bin Amr bin 'Ash, menjawab, "Apakah aku harus mencuci keduanya?" Kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Tidak, tapi keduanya harus dibakar (HR Muslim).
"Sesungguhnya pakaian yang dicelup dengan warna kuning adalah pakaian orang kafir, maka janganlah kamu memakainya lagi." (HR Muslim).
Dikutip dari e-book bertajuk 146 Wasiat Nabi Untuk Wanita oleh Ibrahim Muhammad Al-Jama, dari hadist riwayat Abu Dawud diceritakan ada seorang wanita Bani Asad yang berkata:
"Suatu hari aku mengunjungi rumah Sayyidah Zainab r.a istri Rasulullh SAW. Kala itu, kami sedang mewarnai baju Sayyidah Zainab dengan warna kuning kemerah-merahan. Namun, saat kami sibuk mewarnai kain, tiba-tiba Rasulullah SAW datang. Saat beliau melihat itu (pakaian), ia kembali keluar rumah."
Melihat sikap Rasulullah, Zainab pun paham bahwa Rasulullah tidak menyukai warna kuning kemerah-merahan. Kemudian, Zainab mencuci kain tersebut dan menghilangkan semua warna kemerah-merahannya. Kemudian Rasulullah kembali muncul dan tak melihat warna itu lagi, maka beliau segera masuk ke dalam rumah." (HR Abu Dawud)
3. Jingga
Diriwayatkan Muslim dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW melihatku memakai dua kain yang berwarna jingga. Lalu beliau bersabda, "Ini adalah baju orang kafir, maka jangan dipakai."
Dari riwayat Muslim bahwa Ali pernah berkata, Rasulullah SAW melarang (kita) untuk memakai pakaian berwarna jingga. Diketahui, baju tersebut hanya dicelup dengan pewarna merah. Dengan demikian, jingga itu sama dengan kuning kemerah-merahan.
Dalam buku Kelengkapan Tarikh Rasulullah karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud, bahwa saat itu para sahabat menyertai Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan jauh.
Rasulullah melihat binatang yang ditunggangi sahabat diberi penutup kain, di mana kain itu terdapat benang-benang berwarna merah. Beliau pun bersabda, "Ingatlah, menurutku warna merah ini membuat kalian sakit."
Kemudian para sahabat pun, bergegas berdiri dan mengambil dan melepaskan baju penutup binatang itu.
Dari penjelasan tadi, bisa diketahui bahwa Rasulullah SAW tidak menyukai warna merah, kuning, dan jingga.
Di antara alasannya karena warna-warna tersebut menyerupai pakaian orang kafir di masa itu, dan termasuk warna yang tidak nyaman dipandang mata. Wallahualam.
(khq/inf)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan