Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan dengan banyak keutamaan. Pada Januari 2024, puasa jatuh pada tanggal 24, 26 dan 27.
Sementara itu di bulan Februari 2024 puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan tanggal 23, 24, dan 25 sebagaimana merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI).
Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh?
Puasa Ayyamul Bidh rutin dikerjakan oleh Rasulullah SAW setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan qamariah. Amalan ini juga disebut sebagai puasa tiga hari berturut-turut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dalilnya dijelaskan dalam sejumlah hadits Rasulullah SAW,
"Rasulullah SAW menyuruh kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yakni tanggal 13, 14, dan 15." (HR Abu Dawud)
Dijelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, hukum mengerjakan puasa Ayyamul Bidh setiap bulan adalah sunnah muakkad. Dalam riwayat lainnya, dari Abu Hurairah RA ia berkata:
"Kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepadaku untuk berpuasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat Dhuha, dan salat Witir sebelum tidur." (Muttafaq'alaih)
Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan hadits serupa dari Abu Dzar RA dan ia mengatakannya hasan. Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila kau berpuasa tiga hari dalam suatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dalam kalender Hijriah)." (HR Tirmidzi)
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Berikut bunyi niat puasa Ayyamul Bidh yang bisa dilafalkan.
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu sauma Ayyaamal Bidh sunnatan lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala."
Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Tidak Tiga Hari?
Mengutip dari buku Supaya Ramadhan Sempurna susunan Syed Muhammad Soleh al Munajid, Syaikh Ibn Baz melalui kitab Fatawa Ibn Baz berpendapat bahwa puasa Ayyamul Bidh boleh dikerjakan tidak genap selama tiga hari. Meski demikian, lebih utama dan afdhal dikerjakan selama tiga hari berturut-turut sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Jika tidak memungkinkan, boleh tidak berpuasa pada tanggal 13 Hijriah. Jadi ia berpuasa pada tanggal 14 dan 15 Hijriah," bunyi keterangan dalam buku tersebut.
Agar meraih keutamaan puasa Ayyamul Bidh, amalan sunnah ini juga perlu dilakukan dengan tata cara yang benar. Seperti halnya puasa sunnah lainnya, puasa Ayyamul Bidh didahului dengan bacaan niat sebelum sahur dan diakhiri dengan berbuka.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri