Ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah merupakan pembagian ibadah secara garis besar dalam ajaran Islam. Ibadah sendiri merupakan sesuatu yang penting dan dijadikan tujuan diciptakannya makhluk di alam semesta, termasuk manusia.
Adapun, terkait kewajiban ibadah dijelaskan dalam surah Al Bayyinah ayat 5.
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ - ٥
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."
Apa Itu Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah?
Mengutip buku Dahsyatnya Shalat Tasbih oleh Misbahus Surur, ibadah mahdhah adalah ibadah yang mengandung hubungan dengan Allah SWT semata-mata. Yang termasuk ibadah ini berarti terbatas pada ibadah-ibadah khusus.
Dalam ibadah mahdhah, ketentuan dan aturan pelaksanaannya merujuk pada penjelasan Al-Qur'an dan hadits. Ibadah ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, contohnya seperti salat dan haji.
Sementara itu, ibadah ghairu mahdhah diartikan sebagai segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain serta dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Contohnya seperti belajar, mencari nafkah, menolong sesama yang sedang dalam kesulitan, dan lain sebagainya.
Dijelaskan dalam buku Notaris Syariah Islamisasi Transaksi susunan Daeng Naja, ibadah ghairu mahdhah sifatnya umum. Pada ibadah ini, maka segala perkara yang diizinkan-Nya meliputi amal kebaikan yang jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.
Ciri Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah
Menukil Modul dari Muallaf Menuju Muslim Kaffah: Ajaran-Ajaran Dasar Islam bagi Muallaf tulisan Azhari Akmal Tarigan dkk, berikut ciri ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
1. Ciri Ibadah Mahdhah
- Harus berdasarkan dalil syariat.
- Dikerjakan dalam rangka meraih pahala di akhirat.
- Hanya bisa diketahui melalui jalan wahyu, tidak ada jalan yang lainnya, termasuk melalui akal atau budaya.
- Maksud penerapannya tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, misalnya salat. Manusia tidak dapat memahami maksud di balik kewajiban melaksanakan ibadah salat oleh syariat.
2. Ciri Ibadah Ghairu Mahdhah
- Perkataan atau perbuatan yang dilakukan pada asalnya bukanlah suatu ibadah. Namun, bisa berubah status menjadi ibadah karena melihat dan menimbang niat pelakunya.
- Dilaksanakan dengan maksud memenuhi kebutuhan kebutuhan yang bersifat duniawi, bukan untuk meraih pahala di akhirat.
- Amal perbuatan ibadah bisa diketahui dan dikenal meskipun tidak ada wahyu dari para rasul.
- Aktivitas yang dilakukan dapat dijangkau oleh akal manusia.
Perbedaan Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah
Masih dari buku yang sama, perbedaan yang paling mencolok antara keduanya ialah ibadah ghairu mahdhah tidak sekadar menyangkut hubungan dengan Allah SWT melainkan juga sesama makhluk. Hubungan ini tidak hanya terbatas antarmanusia, tetapi juga pada hubungan manusia dengan lingkungannya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Maidah ayat 2,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan