Tata cara memandikan jenazah perempuan penting diketahui oleh umat Islam. Terlebih, memandikan jenazah termasuk ke dalam kewajiban bagi kaum muslimin terhadap sesamanya yang meninggal dunia sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang berbunyi,
"Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam." Beliau bersabda, "(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; (3) Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan 'alhamdulillah'), doakanlah dia (dengan mengucapkan 'yarhamukallah'); (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman)." (HR Muslim)
Ibnu Rusyd melalui bukunya yang berjudul Bidayatul wa Nihayatul Muqtashid terjemahan Al-Mas'udah menyebut bahwa hukum memandikan jenazah ialah fardhu kifayah. Artinya, jika ada cukup orang yang memandikan jenazah maka kewajibannya gugur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah harus dimandikan dengan yang sejenis, apabila perempuan maka harus dimandikan oleh perempuan pla. Dikutip dari buku Keutamaan Menjenguk Orang Sakit dan Tata Cara Mengurus Jenazah karya Tgk Husnan M Thaib, ibu dan suami berhak memandikan jenazah perempuan.
Terkait kebolehan suami memandikan jenazah istri ini merujuk pada pendapat mazhab Syafi'i, Maliki dan Hambali. Sebaliknya, mazhab Hanafi berpendapat suami tidak boleh memandikan sang istri karena lepas dari perlindungannya setelah meninggal dunia.
Lantas, bagaimana tata cara memandikan jenazah perempuan?
Tata Cara Memandikan Jenazah Perempuan
Mengutip buku Tata Cara Mengurus Jenazah oleh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al Jarullah, berikut tata cara memandikan jenazah perempuan.
1. Mulai dari Tubuh Bagian Kanan
Dari Ummu Athiyyah Radhiyallahu'anha, ia berkata:
"Rasulullah SAW bersabda ketika putrinya (Zainab) meninggal: "Mulailah dengan anggota tubuh sebelah kanan dan anggota wudhu darinya." (HR Bukhari)
2. Mengangkat Kepala Jenazah
Mengangkat kepala jenazah hingga mendekati posisi duduk. Setelah itu, urutlah perut jenazah dengan lembut agar kotoran yang ada di dalamnya dapat keluar.
Pastikan menyiram air yang cukup agar kotoran dapat dibersihkan dengan baik. Petugas yang memandikan jenazah perlu membungkus tangan mereka dengan kain dan membersihkan kemaluan jenazah dengan menyiramnya.
3. Membaca Niat dan Mewudhukan Jenazah
Niat memandikan jenazah perempuan berbeda dengan laki-laki, berikut lafaznya.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ°ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab latin: Nawaytul ghusla lihadzihi al mayyitati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat untuk memandikan mayat perempuan ini karena Allah Ta'ala."
Setelah membaca niat memandikan jenazah, wudhukan mereka seperti akan melaksanakan salat, kecuali berkumur dan istinsyaq (menghirup air hidung). Kedua hal tersebut diganti dengan menggosok gigi dan lubang hidung jenazah menggunakan jari yang dibungkus kain basah.
4. Membasuh Tubuh Jenazah
Proses memandikan dimulai dengan menyiram air ke bagian kanan leher, lalu tangan kanan, punggung kanan, dada sebelah kanan, pinggang kanan, paha kanan, betis kanan, dan seluruh kaki kanan. Setelah itu, jenazah di balik ke sisi kiri dan bagian punggung kanan dibasuh.
Kemudian, mandikan bagian kiri tubuh jenazah dengan cara yang sama dan basuh bagian punggung kirinya. Petugas yang memandikan jenazah disunnahkan untuk membungkus tangannya dengan kain.
Itulah tata cara memandikan jenazah perempuan. Semoga bermanfaat.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi