Islam meyakini datangnya hari kiamat meski tak ada yang tahu kapan hari tersebut akan tiba. Namun demikian, Rasulullah SAW telah menunjukkan sejumlah tanda-tanda kiamat, salah satunya munculnya Ruwaibidhah.
Munculnya Ruwaibidhah sebagai salah satu tanda kiamat ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA dari Rasulullah SAW. Ibnu Rajab dalam kitab Jamiul Ulum wal Hikam fi Syahri Haditsi Sayyidil Arab wal Ajm yang diterjemahkan Fadhli Bahri turut memaparkan hadits ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Sebelum hari kiamat terjadi, terdapat tahun-tahun penipuan; pada tahun-tahun tersebut, orang terpercaya dituduh, orang yang tertuduh dipercayai, dan ar-Ruwaibidhah berbicara." Para sahabat berkata, "Apa ar-Ruwaibidhah itu?" Nabi SAW bersabda, "Yaitu orang bodoh yang berbicara tentang urusan manusia." Dalam riwayat lain dikatakan, "Yaitu orang fasik yang berbicara tentang urusan manusia."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad, Ath-Thabrani dalam Al-Ausath, Abu Ya'la, dan Al Bazzar.
Imam Ahmad meriwayatkan dengan redaksi, "Sesungguhnya sebelum Dajjal muncul terdapat tahun-tahun penipuan. Pada tahun-tahun tersebut, pendusta dibenarkan, orang jujur didustakan, orang terpercaya dituduh khianat, dan pengkhianat dipercayai, dan seterusnya seperti riwayat sebelumnya."
Menurut penjelasan Ibnu Rajab, kesimpulan dari tanda kiamat yang disebut dalam hadits itu adalah diserahkannya semua urusan kepada orang-orang yang bukan ahlinya. Seperti sabda Rasulullah SAW tatkala ada seseorang yang bertanya kepada beliau tentang hari kiamat,
"Jika urusan dilimpahkan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah hari kiamat." (HR Bukhari dari Abu Hurairah RA)
Dalam Nihayatul 'Alam karya Muhammad al-'Areifi yang diterjemahkan Zulfi Askar juga terdapat riwayat yang menjelaskan tentang munculnya Ruwaibidhah dari jalur Abu Hurairah RA. Ia mengatakan Rasulullah SAW bersabda,
"Kelak, manusia akan menghadapi satu masa yang ketika hujan sering turun namun tak ada satu tanaman yang bisa tumbuh. Pada saat itu, seorang pendusta dianggap jujur, orang yang jujur dianggap pembohong, pengkhianat dipercaya, orang yang bisa dipercaya dianggap pengkhianat, dan ar-Ruwaibidhah akan menjadi penyambung lidah masyarakat."
Seorang sahabat bertanya, "Apa yang dimaksud dengan ar-Ruwaibidhah?"
Nabi SAW menjawab, "Orang tak berilmu yang berbicara tentang urusan masyarakat." (HR Ath-Thabrani. Al-Haitsami menyebut dalam sanadnya terdapat seorang mudalis (pemalsu hadits) yang bernama Ibnu Ishaq, sementara perawi lainnya adalah orang tsiqah atau terpercaya)
Salah satu ciri datangnya zaman tersebut, kata Muhammad al-'Areifi, adalah tampilnya orang-orang tak bermartabat di tengah masyarakat. Mereka mengalahkan sosok-sosok terbaik di antara mereka. Sehingga, semua urusan mereka pun di bawah kendali orang-orang bodoh dan tak bermartabat itu.
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike