Ini Macam-Macam Tawasul dan Doanya

Ini Macam-Macam Tawasul dan Doanya

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 27 Des 2023 09:30 WIB
ilustrasi berdoa
Ilustrasi doa tawasul (Foto: Getty Images/iStockphoto/FS-Stock)
Jakarta -

Tawasul merupakan doa yang dilakukan melalui perantara. Tawasul bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya melalui orang soleh.

Kadang kala banyak orang yang salah mengartikan arti tawasul. Mereka minta pertolongan kepada seseorang yang dianggap saleh, karena meyakini bisa mengabulkan doa tersebut.

Mengutip buku Ngalap Berkah Karomah Abdul Qadir Jailani oleh A. Bisri Maulana, bertawasul bukan berarti meminta sesuatu kepada yang kita jadikan tawasul. Bertawasul hanya menjadikan sesuatu itu perantara untuk berdoa kepada Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ulama berbeda pendapat mengenai tawasul. Ada yang mengatakan boleh bertawasul dengan orang saleh yang sudah meninggal dunia, tapi ada juga yang melarangnya.

Berikut macam-macam tawasul.

ADVERTISEMENT

Macam-Macam Tawasul

Masih mengutip buku yang sama, ada dua jenis tawasul yang sering digunakan oleh masyarakat. Ada tawasul sunnah dan ada tawasul bid'ah. Berikut penjelasannya.

Tawasul Sunnah

Tawasul Sunnah terdiri dari berbagai macam, yaitu:

  • Bertawasul dengan mengucapkan Asmaul Husna yang sesuai dengan hajatnya ketika berdoa.
  • Bertawasul dengan sifat-sifat Allah SWT.
  • Bertawasul dengan amal saleh.
  • Bertawasul dengan meminta doa orang saleh yang masih hidup.
  • Bertawasul dengan keimanannya kepada Allah SWT.
  • Bertawasul dengan ketauhidannya kepada Allah SWT.

Tawasul Bid'ah

Tawasul Bid'ah terdiri dari 3 macam, yaitu:

  • Bertawasul dengan meminta doa orang yang telah mati.
  • Bertawasul dengan kedudukan Nabi SAW atau kedudukan orang selainnya.
  • Bertawasul dengan zat makhluk-makhluk dan bertawasul dengan hak makhluk-makhluk.

Bacaan Tawasul

Sebelum mengamalkan tawasul, alangkah baiknya umat Islam perlu tahu prinsip tawasul yang benar. Hal ini dilakukan agar terhindar dari kesesatan dan kesyirikan bagi yang menjalankannya.

Lukman Junaedi dalam bukunya Kamus Doa Mustajab, menulis bacaan tawasul sebagai berikut:

Istighfar Sebanyak 3x

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ

Artinya : "Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Membaca Kalimat Syahadat

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Artinya : "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."

Membaca Doa Tawasul

سْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ اَلَّلهُمَّ صَلِّ اَفْضَلَ الصَّلَاةِ عَلَى اَسْعَدِ مَخْلُوْقَا تِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِ نَا مَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَعْلُوْ مَا تِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّا كِرُوْنَ وغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

اَلَّهُمَّ صَلِّ اَفْضَلَ الصَّلَاةِ عَلَى اَسْعَدِ مَخْلُوْ قَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِ نَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِ سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَعْلُوْ مَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكَرُ وْنَ وَغَفَلَ عَنْذِ كْرِكَ الْغَا فِلُوْنَ.

الَّلهُمَّ صَلِّ اَفْضَلَ الضَّلَاةِعَلَى اَسْعَدِ مَخْلُوْ قَاتِكَ بَدْ رِالدُّجَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَعْلُوْمَا تِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّا كِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْذِ كْرِكَ الْغَافِلُوْنَ . وَسَلِّمْ وَرَضِىَ اللهُ تَعَلَ عَنْ سَادَاتِنَا اَصْحَبِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ .

Artinya : "Ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan yang paling utama kepada makhluk Engkau yang paling bahagia, yang menjadi sinar petunjuk, penghulu, dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad dan kepada keluarga penghulu kami Nabi Muhammad sebanyak tinta kalimat-kalimat Engkau, tatkala orang-orang yang ingat berdzikir dan tatkala orang-orang yang lupa tidak berdzikir kepada Engkau.

Ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan yang paling utama kepada makhluk Engkau yang paling bahagia, yang menjadi penerang laksana matahari di waktu dhuha, penghulu, dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad dan kepada keluarga penghulu kami Muhammad, sebanyak bilangan yang Engkau ketahui dan sebanyak tinta kalimat-kalimat Engkau, ketika orang-orang yang ingat berdzikir dan tatkala orang-orang yang lupa tidak berdzikir kepada Engkau.

Ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan yang paling utama kepada makhluk Engkau yang paling bahagia, yang menjadi penerang laksana bulan purnama di waktu gelap, penghulu, dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad, sebanyak bilangan yang Engkau ketahui dan sebanyak tinta kalimat-kalimat Engkau, ketika orang-orang yang ingat berdzikir kepada Engkau dan ketika orang-orang yang lupa tidak berdzikir kepada Engkau, dan tambahkanlah keselamatan. Mudah-mudahan Allah memberi keridhaan kepada para penghulu kami, yaitu semua para sahabat Rasulullah."




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads