Wudhu adalah kegiatan bersuci untuk membersihkan hadats kecil. Ketika berwudhu, kaum muslimin membasuh anggota tubuh tertentu menggunakan air sebagaimana disyariatkan.
Mengutip buku Panduan Shalat Rasulullah Bagian 1 oleh Imam Abu Wafa, kata wudhu diambil dari bahasa Arab "Wudha'ah" yang artinya bagus atau bersih.
Dalil mengenai wudhu tercantum dalam surah Al Maidah ayat 6,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki."
Hukum Lupa Membasuh Salah Satu Anggota Wudhu
Menukil buku Muslimah Cantik Ibadahnya Benar susunan Syekh Bin Baz, apabila seseorang berwudhu dan lupa membasuh salah satu anggota yang disyariatkan ada sejumlah ketentuan yang harus dipahami. Syekh Muhammad bin Shaleh al-'Utsaimin mengatakan bila ia ingat dalam waktu yang tidak terlalu lama, hendaknya orang tersebut segera membasuhnya.
"Misalnya seseorang berwudhu lalu ia lupa membasuh tangan kirinya, di mana ketika ia selesai membasuh kedua kakinya -misalnya- ia pun mengingat bahwa ia belum membasuh tangan kirinya, maka kita katakan kepadanya: 'Cucilah tangan kirimu, lalu usaplah kepala dan kedua telingamu kemudian basuhlah kedua kakimu kembali." bunyi keterangan Syekh Muhammad bin Shaleh al-'Utsaimin dalam buku tersebut.
Kewajiban mengulangi usapan kepala dan telinga serta membasuh kedua kaki karena didasarkan pada wajibnya tertib dalam wudhu. Perlu dipahami, wudhu harus dilakukan secara tertib sebagaimana diterangkan dalam surah Al Maidah ayat 6,
"Maka cucilah wajah-wajah kalian dan kedua tangan kalian hingga siku-siku lalu usaplah kepala kalian dan kaki kalian hingga kedua mata kaki." (QS Al Maidah: 6)
Namun, apabila ia lupa dan mengingatnya dalam waktu yang lama maka harus mengulangi wudhunya dari awal. Seperti bila seseorang berwudhu lalu pergi hingga waktu yang cukup lama dan pada saat itu ia teringat belum mencuci tangan kirinya, nah hal ini menyebabkan dirinya harus mengulang wudhu dari awal.
Kemudian, jika didasari suatu keraguan misalnya dalam salat ia ragu apakah sudah membasuh tangan kiri atau kanannya maka hendaknya ia tidak berpaling pada keraguannya. Maksudnya, ia harus melanjutkan salat dan itu tidak menjadi masalah.
Tata Cara Wudhu sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW
Berikut tata cara wudhu yang baik dan benar sesuai sunnah Rasulullah SAW seperti dikutip dari buku Fikih Sunnah Wanita karya Abu Malik Kamal ibn Sayyid.
1. Berniat dalam hati untuk berwudhu
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala."
2. Membaca basmalah
3. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali
4. Berkumur tiga kali
5. Menghirup air ke dalam hidung sebanyak tiga kali
6. Membasuh seluruh bagian wajah yang terlihat sejumlah tiga kali
7. Membasuh kedua tangan hingga siku, mulai dari yang kanan lanjut tangan kiri, sebanyak tiga kali
8.Mengusap kepala tiga kali
9. Membasuh kedua telinga tiga kali, dengan diawali yang kanan lalu kiri
10. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali, juga dimulai dari kanan kemudian kaki kiri
11. Membaca doa setelah wudhu
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Arab latin: Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj 'alnii minat tawwaabiina waj 'alnii minal mutathaahiriina subhaanaka Allahumma wa bihamdika laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci. Mahasuci Engkau wahai Tuhan kami dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan