Apakah Boleh Baca Al Fatihah saat Ziarah Kubur?

Apakah Boleh Baca Al Fatihah saat Ziarah Kubur?

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Minggu, 10 Des 2023 08:00 WIB
Ziarah kubur marak dilakukan saat lebaran. Biasanya ziarah dilakukan usai salat Idul Fitri, seperti terlihat di Pemakaman Wakaf Kramat Pela, Jakarta Selatan, Sabtu (22/4/2023).
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Ziarah kubur merupakan salah satu praktik yang umum dilakukan oleh umat Islam. Ziarah kubur dianjurkan karena menjadi bentuk penghormatan dan pengingat akan kematian.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kaliam mengatakan 'hujran' (ucapan-ucapan batil)," (HR Muslim)

Terdapat beberapa bacaan doa yang dapat dibaca ketika hendak ziarah kubur. Mungkin tak sedikit muslim yang membaca Al Fatihah ketika ziarah kubur. Lantas, apakah boleh baca Al Fatihah saat ziarah kubur? Berikut penjelasannya beserta adab ziarah kubur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membaca Surah Al Fatihah Saat Ziarah Kubur

Merujuk pada buku Fiqih Kontroversi: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah karya M. Anshary, Aisyah ketika bertanya kepada Rasulullah SAW, apa yang harus diucapkan (dibaca) ketika ziarah kubur? Rasulullah SAW hanya mengajarkan salam dan doa.

Beliau tidak mengajarkan membaca surah Al Fatihah, membaca surah Yasin, membaca surah Al Ikhlas, dan lainnya. Seandainya membaca Al-Qur'an disyariatkan, pasti Rasulullah SAW tidak menyembunyikannya.

ADVERTISEMENT

Umat muslim yakin bahwa Rasulullah SAW tidak menyembunyikan ilmu dan tidak pernah pula beliau mengajarkan membaca Al-Qur'an di pemakaman. Sebab tidak ada satu hadits pun yang sah tentang masalah itu.

Adab Ziarah Kubur

Setiap muslim harus selalu memperhatikan adab ketika ziarah kubur. Dirangkum dari Buku Pintar 50 Adab Islam: Sesuai Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW karya Arfiani, berikut beberapa adab ziarah kubur sesuai ajaran Rasulullah SAW:

1. Mengucapkan salam

Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ω…Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ£ΩŽΩ‡Ω’Ω„ΩŽ Ψ§Ω„Ψ―Ω‘ΩŽΩŠΩŽΨ§Ψ±Ω Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ€Ω’Ω…ΩΩ†ΩΩŠΩ†ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ³Ω’Ω„ΩΩ…ΩΩŠΩ†ΩŽ وَΨ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ§ Ψ₯ِنْ شَاَؑ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω بِكُمْ Ω„ΩŽΨ§ Ψ­ΩΩ‚ΩΩˆΩ†ΩŽΨŒ Ψ£ΩŽΩ†Ω’Ψͺُمْ Ω„ΩŽΩ†ΩŽ فَرَطٌ ، ΩˆΩŽΩ†ΩŽΨ­Ω’Ω†Ω Ω„ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ¨ΩŽΨΉΩ’ Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ψ£ΩŽΩ„Ω اللهُ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ§ΩΩΩŠΩŽΨ©ΩŽ Ω„ΩŽΩ†ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩƒΩΩ…Ω’

Bacaan latin: Assalaamu'alaikum ahlad dayaari minal mu'miniina walmuslimiina wa inna insyaa allahu bikum laakhiquun, antum lanafurathun, wa akhnulakum taba'un as'alullaahal 'afiyatanaa walakum

Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan mus- limin, kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua." (HR. Muslim)

2. Tidak memakai alas kaki di kuburan

Guna menghormati penghuni kuburan, maka hendaknya tidak memakai alas kaki ketika ziarah kubur. Para ulama menyepakati bahwa hukum memakai alas kaki di kuburan adalah makhruh. Namun jika tanah di kuburan itu panas, basah, dan sebagainya, maka boleh saja memakai alas kaki.

Rasulullah SAW bersabda, "Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat, dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya." (HR Abu Daud)

3. Membaca surah pendek

Membaca surah pendek ketika ziarah kubur adalah sunnah.

4. Mendoakan jenazah

Rasulullah SAW menziarahi kuburan sahabatnya untuk mendoakan mereka dan memohon ampunan untuk mereka. Seorang muslim boleh mengangkat tangan ketika mendoakan jenazah. Ketika mendoakan jenazah disarankan untuk menghadap kiblat, bukan menghadap kuburnya.

5. Menyiramkan air di atas pusara

Dinyatakan dalam salah satu hadits, "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud)

6. Tidak menaburkan bunga di atas pusara

Rasulullah SAW dan para sahabat tidak pernah menaburkan bunga di atas pusara. Menurut para ulama, hal ini merupakan tradisi orang-orang kafir, khususnya Nasrani sebagai bentuk penghormatan kepada yang meninggal.

7. Boleh menangis, namun tidak berlebihan

Bahkan Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika menziarahi kubur ibunya. Namun hendaknya tidak berlebihan ketika menangis di kuburan.

8. Tidak duduk dan berjalan di atas pusara kuburan

Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim). Tidak apa-apa jika berjalan di samping atau di antara pusara kubur.




(lus/lus)
Panduan Ziarah Kubur

Panduan Ziarah Kubur

78 konten
Ziarah kubur adalah amalan sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW selama sesuai dengan syariat dan tidak mengandung syirik atau kemusyrikan. Tujuan pengerjaan ziarah kubur sendiri sebagai pengingat akan kematian dan akhirat.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads