- Membaca Surah Al Fatihah Saat Ziarah Kubur
- Adab Ziarah Kubur 1. Mengucapkan salam 2. Tidak memakai alas kaki di kuburan 3. Membaca surah pendek 4. Mendoakan jenazah 5. Menyiramkan air di atas pusara 6. Tidak menaburkan bunga di atas pusara 7. Boleh menangis, namun tidak berlebihan 8. Tidak duduk dan berjalan di atas pusara kuburan
Ziarah kubur merupakan salah satu praktik yang umum dilakukan oleh umat Islam. Ziarah kubur dianjurkan karena menjadi bentuk penghormatan dan pengingat akan kematian.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kaliam mengatakan 'hujran' (ucapan-ucapan batil)," (HR Muslim)
Terdapat beberapa bacaan doa yang dapat dibaca ketika hendak ziarah kubur. Mungkin tak sedikit muslim yang membaca Al Fatihah ketika ziarah kubur. Lantas, apakah boleh baca Al Fatihah saat ziarah kubur? Berikut penjelasannya beserta adab ziarah kubur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membaca Surah Al Fatihah Saat Ziarah Kubur
Merujuk pada buku Fiqih Kontroversi: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah karya M. Anshary, Aisyah ketika bertanya kepada Rasulullah SAW, apa yang harus diucapkan (dibaca) ketika ziarah kubur? Rasulullah SAW hanya mengajarkan salam dan doa.
Beliau tidak mengajarkan membaca surah Al Fatihah, membaca surah Yasin, membaca surah Al Ikhlas, dan lainnya. Seandainya membaca Al-Qur'an disyariatkan, pasti Rasulullah SAW tidak menyembunyikannya.
Umat muslim yakin bahwa Rasulullah SAW tidak menyembunyikan ilmu dan tidak pernah pula beliau mengajarkan membaca Al-Qur'an di pemakaman. Sebab tidak ada satu hadits pun yang sah tentang masalah itu.
Adab Ziarah Kubur
Setiap muslim harus selalu memperhatikan adab ketika ziarah kubur. Dirangkum dari Buku Pintar 50 Adab Islam: Sesuai Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW karya Arfiani, berikut beberapa adab ziarah kubur sesuai ajaran Rasulullah SAW:
1. Mengucapkan salam
Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΩΨ§Ω Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ£ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ―ΩΩΩΩΨ§Ψ±Ω Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ€ΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩ Ψ΄ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩΩΨ Ψ£ΩΩΩΨͺΩΩ Ω ΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨ·Ω Ψ ΩΩΩΩΨΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ¨ΩΨΉΩ Ψ£ΩΨ³ΩΨ£ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ§ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω
Bacaan latin: Assalaamu'alaikum ahlad dayaari minal mu'miniina walmuslimiina wa inna insyaa allahu bikum laakhiquun, antum lanafurathun, wa akhnulakum taba'un as'alullaahal 'afiyatanaa walakum
Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan mus- limin, kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua." (HR. Muslim)
2. Tidak memakai alas kaki di kuburan
Guna menghormati penghuni kuburan, maka hendaknya tidak memakai alas kaki ketika ziarah kubur. Para ulama menyepakati bahwa hukum memakai alas kaki di kuburan adalah makhruh. Namun jika tanah di kuburan itu panas, basah, dan sebagainya, maka boleh saja memakai alas kaki.
Rasulullah SAW bersabda, "Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat, dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya." (HR Abu Daud)
3. Membaca surah pendek
Membaca surah pendek ketika ziarah kubur adalah sunnah.
4. Mendoakan jenazah
Rasulullah SAW menziarahi kuburan sahabatnya untuk mendoakan mereka dan memohon ampunan untuk mereka. Seorang muslim boleh mengangkat tangan ketika mendoakan jenazah. Ketika mendoakan jenazah disarankan untuk menghadap kiblat, bukan menghadap kuburnya.
5. Menyiramkan air di atas pusara
Dinyatakan dalam salah satu hadits, "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud)
6. Tidak menaburkan bunga di atas pusara
Rasulullah SAW dan para sahabat tidak pernah menaburkan bunga di atas pusara. Menurut para ulama, hal ini merupakan tradisi orang-orang kafir, khususnya Nasrani sebagai bentuk penghormatan kepada yang meninggal.
7. Boleh menangis, namun tidak berlebihan
Bahkan Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika menziarahi kubur ibunya. Namun hendaknya tidak berlebihan ketika menangis di kuburan.
8. Tidak duduk dan berjalan di atas pusara kuburan
Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim). Tidak apa-apa jika berjalan di samping atau di antara pusara kubur.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan