Gus Faiz Terpilih Jadi Ketum MUI DKI 2023-2028

Gus Faiz Terpilih Jadi Ketum MUI DKI 2023-2028

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 07 Des 2023 15:30 WIB
DR. KH Muhammad Faiz Syukron Makmun alis Gus Faiz terpilih menjadi Ketum MUI DKI Jakarta periode 2023-2028.
DR. KH Muhammad Faiz Syukron Makmun alias Gus Faiz (Foto: Dok. MUI DKI Jakarta)
Jakarta -

DR. KH Muhammad Faiz Syukron Makmun terpilih sebagai pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta. Kini, Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman itu resmi menjadi ketua umum periode 2023-2028.

Penetapan Gus Faiz sebagai Ketua Umum MUI DKI Jakarta terjadi dalam Musyawarah Daerah (Musda) X MUI Provinsi DKI. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 5-6 Desember 2023.

Dalam sambutannya, pria yang dikenal sebagai ulama muda itu tak menyangka bisa memimpin organisasi ulama di Jakarta. Sebab, Gus Faiz tidak pernah bercita-cita untuk menjadi pemimpin di MUI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah sebuah maqom, manzilah (kedudukan). Saya tidak pernah bercita-cita atau bermimpi saja tidak pernah dekat-dekat. Jangankan kasak-kusuk atau mencalonkan itu tidak pernah ada dalam hati saya, cukuplah Allah menjadi syahidun bainana (cukuplah Allah menjadi saksi di antara kita)," ujar Gus Faiz dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).

Perintah menjadi Ketum MUI DKI Jakarta di dapatkan Gus Faiz ketika sedang berada di Krapyak, Yogyakarta. Saat itu, Katib Syuriah PBNU ini sedang memberikan pengajian di sekitar kediaman Rais Am PBNU periode 1981-1984, KH Ali Maksum.

ADVERTISEMENT

"KH Ali Maksum, ulama yang sangat dihormati ayah saya (KH Syukron Makmun), tidak jauh dari sana saya tengah mengisi pengajian, kemudian saya dipanggil guru-guru saya, jajaran pengurus PBNU, saya mendapatkan perintah (memimpin MUI DKI)," terang Ketua Ikatan Keluarga Alumni NU Mesir itu.

Menurut Gus Faiz, Jakarta dapat dianggap sebagai miniatur Indonesia. Di mana kompleksitas, pluralitas, dan modernitas menjadi realitas yang perlu dihadapi oleh ulama-ulama kontemporer.

"Ulama muda harus bersiap-siap meneruskan tongkat estafet untuk menjadikan Islam sebagai semangat dan energi pembangunan bangsa," ungkapnya.

Gus Faiz bertekad akan komitmen menjalankan program-program yang berpedoman pada 9 Khidmat MUI. khidmat tersebut setidaknya untuk menyelesaikan dua amanah dan persoalan.

Pertama, pelaksanaan Amar ma'ruf nahi mungkar masih terkendala oleh pemahaman keagamaan yang belum memadai, berlandaskan pada keimanan dan akhlak yang rendah. Dampaknya terlihat pada meningkatnya dekadensi moral, yang ditandai dengan semakin meluasnya perilaku yang bertentangan dengan norma-norma keagamaan dan kesusilaan di DKI Jakarta.

Kedua, permasalahan kemiskinan perkotaan dan rendahnya perkembangan kualitas sumber daya manusia Muslim di DKI Jakarta.

Persoalan ini menimbulkan permasalahan kejahatan sebagai dampak dari kefakiran. Untuk mengatasi hal tersebut, pemberdayaan umat guna mencapai taraf hidup dan ekonomi masyarakat yang lebih baik akan menjadi fokus perhatian utama dari MUI DKI Jakarta.

9 khidmat MUI itu adalah Diniyah (keagamaan), Irsyadiyah (memberi arahan), Istijabiyah (responsif), Hurriyah (independen), Ta'awuniyah (tolong menolong), Syuriah (permusyawaratan), Tasamuh (toleran dan moderat), Qudwah/qiyadah (kepeloporan) dan Duwaliyah (mendunia).

Untuk melaksanakan program tersebut, jajaran pengurus telah membentuk bidang-bidang, antara lain Bidang Fatwa, Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Bidang Pengkajian dan Penelitian (Litbang), Bidang Ukhuwah dan Kerukunan Umat Beragama, Bidang Da'wah, Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat, Bidang Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga, Bidang Informasi dan Komunikasi, Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), serta Bidang Pembinaan Seni Budaya Islam.

Dalam struktur kepengurusan, terdapat lembaga-lembaga seperti Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI DKI Jakarta, Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar), Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB), dan Lembaga Kesehatan (LK).




(hnh/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads