Di akhirat kelak, terdapat surga yang menjadi tempat bagi orang-orang muslim yang beriman. Surga digambarkan melalui beberapa ayat Al-Qur'an, termasuk dalam surat Ar Rahman.
Ar Rahman merupakan surat ke-55 dalam mushaf Al-Qur'an. Ar Rahman sendiri memiliki arti Yang Maha Pemurah. Surat Ar Rahman terdiri dari 78 ayat yang berisikan pemberitahuan tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang mengagumkan.
Baca juga: 4 Perkara yang Jadi Penghalang Masuk Surga |
Jannah atau surga adalah sebutan yang meliputi semua kebun, tempat tinggal dan istana yang ada di dalamnya. Surga itu ada banyak sekali jumlahnya sebagaimana yang diriwayatkan Al- Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Anas bin Malik bahwa Ummu Rubayyi binti Al-Bara, ia adalah ibunya Haritsah bin Suraqah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ummu Rubayyi datang menemui Rasulullah SAW dan berkata, "Ya Rasulullah, tidakkah engkau menceritakan kepadaku tentang Haritsah. Haritsah sendiri terbunuh pada waktu Perang Badar karena terkena panah yang menyasar. Jika ia berada di surga, maka aku bersabar. Jika tidak seperti itu, maka aku akan berusaha keras untuk menangisinya."
Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Ummu Haritsah, sesungguhnya ada banyak surga di dalam surga, dan sesungguhnya anakmu memperoleh Surga Firdaus yang paling tinggi."
Gambaran Surga dalam Surat Ar Rahman
Mengutip buku Inilah Surga oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Ibnu Abi Dunya dijabarkan deretan gambaran kenikmatan surga yang dijelaskan dalam surat Ar Rahman. Dalam surat ini juga Allah SWT berfirman tentang jenis dan jumlah surga.
Allah berfirman dalam Surat Ar-Rahman ayat 46
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ جَنَّتَانِ
Arab-Latin: Wa liman khāfa maqāma rabbihī jannatān
Artinya: Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.
Kemudian Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Rahman Ayat 62 tentang jumlah surga,
وَمِن دُونِهِمَا جَنَّتَانِ
Arab-Latin: Wa min dụnihimā jannatān
Artinya: Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi
Melalui dua ayat ini, Allah SWT menjelaskan ada empat surga di akhirat. Para ulama berbeda pendapat mengenai kalimat min dunihima, apakah yang dimaksud adalah kedua surga tersebut berada di atas dua surga yang pertama atau di bawahnya.
Dalam hal ini ada dua pendapat. Sekelompok ulama berpendapat bahwa kata min dunihima berarti lebih dekat kepada Arasy daripada dua surga sebelumnya, sehingga keduanya berada di atas dua surga yang pertama.
Sementara kelompok ulama lain mengatakan bahwa yang benar kata min dunihima berarti di bawah keduanya. Mereka mengatakan bahwa makna inilah yang dituturkan dalam bahasa Arab ketika mereka mengungkapkan kalimat hadza duna hadza yang berarti yang ini di bawah yang itu dari segi kedudukan, sebagaimana yang dikatakan sebagian dari mereka kepada orang yang berlebihan dalam memujinya ana duna ma taqulu yang berarti aku di bawah hal-hal yang engkau katakan dan di atas hal-hal yang ada dalam benakmu.
Dalam kitab Ash-Shihah diterangkan bahwa kata duna adalah lawan dari kata fauqa (di atas), dan kata ini menunjukkan makna kurang dari batas.
Kemudian lanjut digambarkan bahwa bahwa di surga terdapat banyak pohon dan buah-buahan. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat 48
ذَوَاتَآ أَفْنَانٍ
Arab-Latin: żawātā afnān
Artinya: Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
Ada dua pendapat terkait kata afnan. Pendapat pertama mengatakan kata afnan adalah jamak dari kata fanan yang berarti dahan.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan kata tersebut adalah jamak dari kata fan yang berarti jenis. Maksudnya kedua surga tersebut memiliki berbagai jenis buah-buahan dan selainnya, dan hal itu tidak disebutkan pada dua surga sesudahnya.
Terdapat pula ayat yang menjelaskan tentang mata air di surga, sebagaimana termaktub dalam ayat 50 dan ayat 66,
فِيهِمَا عَيْنَانِ تَجْرِيَانِ
Arab-Latin: Fīhimā 'aināni tajriyān
Artinya: Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir.
Surat Ar-Rahman Ayat 66
فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ
Arab-Latin: Fīhimā 'aināni naḍḍākhatān
Artinya: Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar.
Allah SWT juga berfirman tentang adanya segala macam buah di dua surga. Hal ini digambarkan dalam ayat 52 dan 68,
Surat Ar-Rahman Ayat 52
فِيهِمَا مِن كُلِّ فَٰكِهَةٍ زَوْجَانِ
Arab-Latin: Fīhimā ming kulli fākihatin zaujān
Artinya: Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.
Surat Ar-Rahman Ayat 68
فِيهِمَا فَٰكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ
Arab-Latin: Fīhimā fākihatuw wa nakhluw wa rummān
Artinya: Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.
Sekelompok ulama mengatakan bahwa pasangan buah yang dimaksud adalah buah yang basah dan yang kering, dimana yang kering tidak kurang keutamaan dan kualitasnya daripada yang basah.
Buah yang basah juga bisa dinikmati sebagaimana buah yang kering dinikmati. Namun pendapat ini terkena kritik yang jelas.
Sekelompok ulama lain mengatakan bahwa pasangan buah tersebut terdiri dari satu jenis buah yang dikenal, dan jenis buah lain yang serupa tetapi asing.
Sekelompok ulama lain mengatakan hanya ada dua jenis, tidak lebih. Tampaknya -Allahu A'lam- yang dimaksud adalah yang manis dan yang asam, yang putih dan yang merah. Alasannya karena keragaman jenis buah-buahan itu lebih mengagumkan dan lebih menggugah selera, serta lebih nikmat di mata dan mulut.
Para penghuni surga juga digambarkan duduk-duduk di permadani yang indah.
Allah berfirman dalam ayat 54 surat Ar Rahman
مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ فُرُشٍۭ بَطَآئِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ وَجَنَى ٱلْجَنَّتَيْنِ دَانٍ
Arab-Latin: Muttaki`īna 'alā furusyim baṭā`inuhā min istabraq, wa janal-jannataini dān
Artinya: Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
Permadani indah juga dijelaskan dalam ayat 76,
مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِىٍّ حِسَانٍ
Arab-Latin: Muttaki`īna 'alā rafrafin khuḍriw wa 'abqariyyin ḥisān
Artinya: Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
Tak hanya itu, nikmat yang bisa dirasakan oleh penghuni surga juga adanya para bidadari. Dalam ayat 56 surat Ar Rahman dijelaskan,
فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ
Arab-Latin: Fīhinna qāṣirātuṭ-ṭarfi lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn
Artinya: Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
Hanya orang-orang yang beramal saleh yang akan mendapatkan kenikmatan surga. Balasan bagi orang-orang beriman yang semasa hidupnya melakukan kebaikan.
Allah SWT menegaskannya dalam ayat 60,
هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰنُ
Arab-Latin: Hal jazā`ul-iḥsāni illal-iḥsān
Artinya: Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
Ibnu Qayyim menjelaskan ayat ini menunjukkan bahwa penghuni dua surga tersebut termasuk pelaku kebaikan yang mutlak dan sempurna sehingga balasan untuk mereka adalah kebaikan yang sempurna.
Demikian beberapa ayat dalam surat Ar Rahman yang menjelaskan gambaran surga. Semoga kita mendapat hidayah dan senantiasa istiqomah di jalan Allah SWT agar kelak layak menjadi penghuni surga.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026