Seorang muslim dianjurkan untuk melakukan salat hajat ketika ia menginginkan sebuah hajat atau ada keperluan. Seperti halnya salat sunnah lainnya, ada beberapa bacaan surah di setiap rakaat.
Menukil Buku Pintar Salat, Doa, dan Zikir Sesuai Tuntunan Rasulullah karya Darul Insan, salat hajat adalah salat sunah yang dikerjakan karena adanya suatu keperluan yang penting dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh Allah SWT
Dalam buku tersebut disebutkan, salat hajat sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh orang yang memiliki hajat atau kebutuhan atau dilanda permasalahan. Oleh karenanya, hukum salat ini bisa jadi muakkad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulama Syafi'iyah Sayyid Sabiq mengatakan dalam kitab Fiqh Sunnah-nya, dalil pelaksanaan salat hajat bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda' bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian dia salat dua rakaat dan disempurnakannya, maka Allah akan memberikan kepadanya apa yang dia inginkan, baik segera atau ditunda." (HR Ahmad dengan sanad shahih)
Bacaan Surah saat Salat Hajat
detikHikmah belum menemukan hadits shahih yang menjelaskan bacaan surah Rasulullah SAW saat salat hajat di tiap rakaatnya. Sementara itu, Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin mengatakan, dalam tiap-tiap rakaat salat hajat tepatnya setelah membaca surah Al Fatihah, bisa membaca Ayat Kursi dan disambung dengan surah Al Ikhlas sampai akhir ayat.
Bacaan Ayat Kursi
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta'khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih(ī), ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā'(a), wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya'ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm(u).
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung. (QS Al Baqarah: 255)
Bacaan Surah Al Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤
Qul huwallāhu aḥad(un). Allāhuṣ-ṣamad(u). Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
Doa setelah Salat Hajat
Setelah salat hajat, seorang muslim dianjurkan untuk banyak memanjatkan doa kepada Allah SWT. Berikut adalah salah satu doa setelah salat hajat yang diambil dari sumber sebelumnya.
لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمَّا إِلَّا فَرَجْتَهُ وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Laa ilaaha illalloohul haliimul kariimu subhaanalloohi robbil 'arsyil 'azhiim. alhamdu lillaahi robbil 'aalamiin. asaluka muujibaati rohmatika wa 'azaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin. laa tada' lii dzamban illaa ghofartahu walaa haamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illaa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau tinggalkan dosa pada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.
Hadits yang menyertakan doa setelah salat hajat kualitasnya lemah sebagaimana diterangkan dalam buku Super Lengkap Salat Sunah karya Ubaidurrahim El-Hamdi, namun masih bisa dibaca ketika ada kebutuhan. Ibnu Qudamah mengatakan dalam Al-Mughni, seorang muslim boleh mengamalkan hal tersebut karena ibadah tambahan (nawafil) dan keutamaan amal (fadhailul a'mal) tidak menuntut keshahihan hadits.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini